SUKU LINTANG
Sumatera Selatan
Letak | : | Sumatera Selatan |
Populasi | : | 70.000 |
Bahasa | : | Lintang |
Anggota Gereja | : | 0% |
Alkitab dalam bahasa Lintang | : | Tidak Ada |
Film Yesus dalam bahasa Lintang | : | Tidak Ada |
Siaran radio pelayanan dalam bahasa Lintang | : | Tidak Ada |
Kawasan pegunungan Bukit Barisan di Sumatera Selatan
merupakan tempat tinggal suku Lintang, diapit oleh suku Pasemah dan
Rejang. Suku Lintang merupakan salah satu suku Melayu yang tinggal di
sepanjang tepi sungai Musi di Propinsi Sumatera Selatan. Secara
geografis, ada 4 `pintu masuk' ke daerah mereka : Muarapinang,
Pendopo, Tebingtinggi dan Ulumusi.
SOSIAL BUDAYA
Suku Melayu Lintang hidup dari bercocok tanam yang
menghasilkan : kopi, beras, kemiri, karet dan sayur-sayuran. Mereka
juga beternak kambing, kerbau, anjing, ayam, itik, bebek, dll. Mereka
tidak mencari nafkah di sektor perikanan walaupun tinggal di tepi
sungai. Kondisi perekonomian suku Lintang masih sangat
memprihatinkan, sehingga mereka tidak segan-segan melakukan hal-hal
yang negatif untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Sistem kekeluargaan menganut sistem patrilineal. Para pria
bekerja sebagai petani, tetapi pekerjaan itu hanyalah musiman dengan
panen kopi yang hanya setahun sekali. Para wanita juga ikut bekerja
di ladang, dan seringkali meninggalkan anak-anaknya di rumah,
sehingga anak-anak sedikit mendapatkan pengawasan dan terlalu bebas.
Sedangkan kelompok orang Lintang yang tidak mengerjakan pekerjaan
kasar biasanya mempunyai kuku panjang di jari kelingkingnya. Kaum
muda suku Lintang biasanya memilih pasangan hidupnya sendiri tetapi
pengaturannya dilakukan pihak keluarga. Rumah-rumah mereka terbuat
dari kayu dan dibangun di atas tiang-tiang penyangga (rumah
panggung).
Pemimpin masyarakat biasanya adalah kaum pria dan orang
Lintang asli. Kepemimpinan kaum pria ini sudah melekat kuat dalam
masyarakat Muslim. Bila timbul konflik, mereka menyelesaikannya di
tingkat keluarga; bila masih tidak bisa diselesaikan, masalahnya akan
dibawa ke para pemimpin/penatua desa. Kalau tetap tidak bisa
diselesaikan, biasanya akan dibawa ke polisi/makamah agama.
Tidak ada bentuk kesenian khusus yang bisa ditemukan di sini
kecuali seni pencak silat yang diajarkan di sekolah-sekolah Islam.
Demikian pula tari-tarian yang dulu pernah ada tetapi sekarang tidak
dikembangkan. Perayaan-perayaan/upacara tradisional yang mereka
lakukan umumnya berhubungan dengan agama Islam, seperti : Idul Fitri,
perayaan pernikahan, dan khitanan.
AGAMA/KEPERCAYAAN
Orang Lintang adalah penganut Islam yang cukup kuat. Hal ini
terlihat dengan banyaknya mesjid-mesjid dan pesantren untuk melatih
kaum mudanya.
KEBUTUHAN
Saat ini orang Lintang membutuhkan perbaikan sarana-sarana
kesehatan, karena banyaknya penyakit yang menyerang mereka, antara
lain : malaria, typhus, penyakit kulit, diare, infeksi saluran
pernafasan, dll, akibat cara hidup mereka yang kurang bersih. Mereka
juga butuh saluran air bersih karena selama ini masih sepenuhnya
bergantung pada air sungai. Dalam bidang pendidikan mereka
membutuhkan guru karena banyaknya sekolah yang kekurangan tenaga
pengajar. Sektor pertanian pun masih sangat perlu diperbaiki guna
meningkatkan produksi pertanian masyarakat di daerah ini.
POKOK DOA
Kemudian daripada itu aku melihat :
sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang
banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari
segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa,
berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak
Domba, memakai jubah putih dan memegang
daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan
suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan
bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan
bagi Anak Domba !"
(\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)
- Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di
tengah-tengah suku Lintang, agar terang dan kemuliaan Tuhan
bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh
kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada
nama Tuhan akan diselamatkan.
- Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya
untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa
syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai
untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku
Lintang.
- Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan
untuk mengadopsi suku Lintang yang juga berbeban dalam
meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut,
silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42
Untuk kalangan sendiri