SUKU LEMBAK
Bengkulu
Letak | : | Bengkulu |
Populasi | : | 160.000 jiwa |
Bahasa | : | Buang |
Anggota Gereja | : | 10 (0,006%) |
Alkitab dalam bahasa Lembak | : | Tidak Ada |
Film Yesus dalam bahasa Lembak | : | Tidak Ada |
Siaran radio pelayanan dalam bahasa Lembak | : | Tidak Ada |
Suku Lembak Kelingi bermukim di pedalaman Bengkulu, yakni di
hulu sungai Musi. Tempat tinggal mereka merupakan daerah perbatasan
antara Propinsi Bengkulu dan Sumatera Selatan, dengan pola
perkampungan yang mengelompok padat. Di Propinsi bengkulu mereka
menyebut diri mereka sebagai suku sindang Kelingi atau Lembak sindang
Merdeka. Suku ini biasa disebut orang Bulang. Tempat tinggal suku ini
terpencar-pencar, di antaranya sebagian ada di Kabupaten Rejang
Lebong, yaitu Kecamatan Padang Ulaktanding; sebagian lagi terdapat
di Kabupaten Bengkulu Utara, yaitu di Kecamatan Talangempat. Bahasa
orang Lembak adalah bahasa Buang, yang masih serumpun dengan bahasa
Melayu. Orang Lembak memiliki tulisan asli yang disebut Surat Ulu,
seperti halnya suku Rejang dan Serawai.
SOSIAL BUDAYA
Mata pencaharian pokok orang Lembak adalah bercocok tanam di
sawah dan ladang. Daerah suku Lembak juga merupakan daerah perkebunan
karet dan banyak pria suku Lembak bekerja sebagai penyadap karet.
Selain itu mereka mengelola pabrik pembuatan batu bata di pedesaan.
Binatang ternak mereka antara lain : domba, kerbau, ayam dan itik.
Sistem kekeluargaan mereka menganut sistem patrilineal. Para
wanita membantu bekerja di ladang atau mengurus rumah tangga.
Anak-anak yang lebih besar juga membantu di ladang maupun di rumah.
Garis keturunan ditarik secara bilateral. Pola menetap sesudah nikah
mengikuti pola menetap neolokal, selain itu ada pula pasangan
pengantin yang menetap di kediaman kerabat suami (karena perkawinan
dengan adat bejojoh) atau di kediaman kerabat istri (karena
perkawinan semendo). Usia pernikahan rata-rata 18 tahun ke atas.
Rumah-rumah orang Lembak berbentuk rumah panggung dengan
ruangan-ruangan besar, dan lebih lengkap perabotnya daripada orang
Lintang dan Rawas. Listrik tersedia diseluruh daerah dari Muaraklingi
sampai Danau Emas. Bahan bakar untuk memasak adalah minyak tanah atau
kayu. Kebanyakan rumah memiliki tangga ke arah samping rumah. Pakaian
mereka cukup bersih, para pria biasanya tidak mengenakan baju bila di
rumah, para wanita yang lebih tua memakai kain sarung.
Sistem kemasyarakatan Lembak pada dasarnya sama dengan yang
berlaku pada orang Rejang dan Serawai. Dusun-dusun yang bergabung
membentuk marga dipimpin oleh seorang pasirah. Di bawah marga
terdapat kepemangkuan yang diawasi oleh mangku serta wakilnya, yaitu
penggawa. Dalam menjalankan kepemimpinannya, para pemimpin adat
didampingi oleh ahli-ahli di bidang keagamaan, seperti imam, khatib
dan sebagainya.
Unsur budaya mereka meliputi tari `pring' dan tari `pisau'.
Selain itu ada juga musik dangdut dengan syair dari ajaran Islam.
Kaum mudanya dilatih untuk bernyanyi dan menari dan berlatih pencak
silat.
AGAMA/KEPERCAYAAN
Orang Lembak pada masa kini adalah pemeluk Islam, walaupun
sebagian besar masyarakat masih menganut kepercayaan animisme.
Pengaruh agama Islam tampak dalam berbagai bidang kehidupan
masyarakat Lembak.
KEBUTUHAN
Saat ini orang Lembak membutuhkan usaha-usaha peningkatan
taraf hidup karena mereka memiliki tingkat pendapatan yang masih
rendah. Untuk itu perkebunan karet dan pabrik batu bata yang sudah
ada perlu dikelola secara lebih profesional supaya lebih memberi
hasil yang layak. Mereka juga memerlukan peningkatan mutu pendidikan
dan pelatihan untuk kaum mudanya agar mendapatkan pekerjaan yang
lebih baik.
POKOK DOA
Kemudian daripada itu aku melihat :
sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang
banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari
segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa,
berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak
Domba, memakai jubah putih dan memegang
daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan
suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan
bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan
bagi Anak Domba !"
(\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)
- Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di
tengah-tengah suku Lembak, agar terang dan kemuliaan Tuhan
bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh
kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada
nama Tuhan akan diselamatkan.
- Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya
untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa
syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai
untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku
Lembak
- Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan
untuk mengadopsi suku Lembak yang juga berbeban dalam
meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut,
silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42
Untuk kalangan sendiri