SUKU BUOL
Sulawesi Tengah
Letak | : | Sulawesi Tengah |
Populasi | : | 75.000 jiwa |
Bahasa | : | Buol |
Anggota Gereja | : | 5 (0,006%) |
Alkitab dalam bahasa Buol | : | Tidak Ada |
Film Yesus dalam bahasa Buol | : | Tidak Ada |
Siaran radio pelayanan dalam bahasa Buol | : | Tidak Ada |
Suku Buol berdiam di Propinsi Sulawesi Tengah bagian utara,
dekat perbatasan Sulawesi Utara. Daerah ini dikelilingi oleh
pegunungan. Wilayah kediaman orang Buol meliputi lima di antara 11
kecamatan di Kabupaten Buol Tolitoli, yakni kecamatan Biau, Momunu,
Bokat, Bunobugu, dan Paleleh.
SOSIAL BUDAYA
Bahasa yang dipergunakan adalah bahasa Buol. Karena tidak
memiliki prasarana jalan darat yang memadai, untuk saling berhubungan
sesama orang Buol lebih banyak menggunakan sarana laut, sebab wilayah
mereka memang bertautan dengan Laut Sulawesi. Walaupun
terpisah-pisah, mereka tetap merasa sebagai satu suku bangsa, karena
persamaan bahasa, adat istiadat, dan tanah asal yang berlatar
belakang mitologi mereka yang khas. Mereka sudah lama menjalin
hubungan dengan anggota suku bangsa lain, bahkan juga sudah bepergian
ke daerah lain, misalnya ke Minahasa, Gorontalo, Tolitoli, Palu,
Ujungpandang, dan Jawa.
Orang Buol mengembangkan mata pencaharian bercocok tanam di
sawah dan ladang. Mereka juga bertanam kelapa dan cengkeh yang secara
ekonomis sangat potensial. Hutan di daerah ini turut menunjang
kehidupan mereka dengan hasil-hasil rotan, damar, kayu manis, dan
gula enau. Di kawasan pantai, mereka melakukan penangkapan ikan.
Selain itu adapula yang bekerja di bidang perdagangan.
Pada masa lalu orang Buol diperkirakan berada di bawah
kekuasaan Kerajaan Buol. Oleh sebab itu mereka mengenal beberapa
golongan masyarakat: golongan keluarga raja (tan poyoduiya); golongan
bangsawan yang masih mempunyai hubungan kerabat dekat dengan raja
(tan wayu); golongan yang hubungan kerabatnya dengan raja sudah agak
jauh (tan wanon); golongan orang kebanyakan (taupat); dan golongan
budak, yaitu orang yang melanggar adat atau kalah perang. Pada masa
lalu, setiap orang golongan memiliki atribut sendiri, yang antara
lain dapat dilihat dari unsur pakainnya.
Penggolongan tersebut sekarang sudah tampak berubah akibat
pengaruh ajaran agama Islam, perkembangan pendidikan, serta
perkembangan ekonomi. Pada masa kini, penggolongan masyarakat lebih
didasarkan pada status dalam struktur pemerintahan, tingkat
pendidikan umum dan agama. Walaupun demikian tokoh-tokoh adat dan
orang yang dituakan tidak diabaikan dan tetap dihormati.
AGAMA/KEPERCAYAAN
Sebagian besar orang Buol memeluk agama Islam, sedangkan yang
lainnya memeluk agama Kristen.
KEBUTUHAN
Yang mereka butuhkan saat ini adalah usaha-usaha peningkatan
pengelolaan sektor kehutanan dan perikanan yang merupakan kekuatan
wilayah kediaman suku Buol ini. Sektor pariwisata juga potensial
untuk dikembangkan karena daerah pesisir memiliki banyak pantai yang
menarik.
POKOK DOA
Kemudian daripada itu aku melihat :
sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang
banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari
segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa,
berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak
Domba, memakai jubah putih dan memegang
daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan
suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan
bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan
bagi Anak Domba !"
(\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)
- Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di
tengah-tengah suku Buol, agar terang dan kemuliaan Tuhan
bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh
kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada
nama Tuhan akan diselamatkan.
- Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya
untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa
syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai
untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku
Buol.
- Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan
untuk mengadopsi suku Buol yang juga berbeban dalam
meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut,
silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42
Untuk kalangan sendiri