Home
       

Resources
Artikel
Artikel-artikel MISI
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia &
Para Pengubah Dunia
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia :
48 Kisah Nyata
Buku
Buku-buku Misi
Doa
Doa bagi Negara
Doa bagi Kota
Doa bagi Suku
PD Timotius
40 Hari Doa
e-KJDN
Info
Sejarah
Ulasan Tokoh MISI
Lembaga
Lebih dekat dengan lembaga MISI
Media
Berbagai program pengabaran Injil
Lintas
Lintas Religi
Profil Suku di Indonesia
 
 Renungan
 Kesaksian
 
 
| suku 12
dari 61 suku
SUKU BENTONG
Sulawesi Selatan

Letak :Sulawesi Selatan
Populasi :25.000 jiwa
Bahasa :Bentong
Anggota Gereja :100 (0,4%)
Alkitab dalam bahasa Bentong :Tidak Ada
Film Yesus dalam bahasa Bentong :Tidak Ada
Siaran radio pelayanan dalam bahasa Bentong (Juli 98):Tidak Ada

Suku Bentong mendiami daerah perbukitan Bulo-Bulo, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Menurut orang Bentong yang biasa berkelana di hutan semak-semak ini, mereka adalah keturunan putra Raja Bone yang kawin dengan putri Raja Ternate. Sumber lain menyebutkan bahwa mereka ini adalah keturunan orang Bugis dan Makasar. Hal ini dapat dilihat dari adat istiadat dan bahasa mereka yang dipengaruhi oleh unsur-unsur kebudayaan Bugis dan Makasar. Suku bangsa yang hidupnya berpindah-pindah ini masih dikategorikan sebagai masyarakat "terasing."

SOSIAL BUDAYA

Sebagian besar orang Bentong hidup sebagai petani dan nelayan. Hasil utamanya kopra, padi dan hasil hutan. Pohon kelapa tumbuh baik di seluruh pantai Barru.

Sistem perkawinan orang Bentong bersifat endogami, artinya dilakukan di antara orang-orang satu kelompok. Seorang pemuda yang ingin menikahi gadis di luar kelompok diwajibkan menikah lebih dahulu dengan gadis dari kelompoknya. Mas kawin diberikan oleh pihak laki-laki dan pada masa lalu mas kawin dapat berupa ladang atau kain. Adat menetap sesudah nikah adalah utrolokal, yaitu di kediaman kerabat istri atau suami.

AGAMA/KEPERCAYAAN

Orang Bentong kebanyakan beragama Islam. Hal ini nyata dalam upacara perkawinan dan penguburannya, yang dilakukan secara Islam. Namun kepercayaan asli mereka adalah kepercayaan dan pemujaan terhadap roh nenek moyang dan benda-benda yang dikeramatkan. Mereka percaya bahwa pemujaan (arajang) akan mendatangkan keselamatan dan harus dilakukan untuk menghindari kutukan. Benda-benda arajang, seperti keris, tombak, perisai, payung, dan lain-lain, hanya dikeluarkan untuk dipuja pada saat pelantikan raja, perkawinan, bencana alam, dan peristiwa-peristiwa lain yang dianggap penting.

Pemujaan lainnya dilakukan terhadap pantansa, yaitu rumah-rumahan kecil berwarna kuning sebagai lambang dewa. Berbagai upacara juga dilakukan terutama pada saat penyebaran bibit padi dan masa panen di ladang mereka. Upacara dipimpin oleh pinati atau dukun sebagai perantara manusia dengan roh nenek moyang.

KEBUTUHAN

Suku Bentong membutuhkan bantuan dalam pengelolaan hasil-hasil perkebunannnya agar bisa memberi hasil yang lebih berarti. Di samping itu, masyarakat Bentong, umumnya belum mengenal sekolah, baik untuk orang tua maupun bagi anak-anak mereka. Mereka membutuhkan pendidikan. Untuk kesehatan, orang Bentong menganggap kebersihan sebagai sesuatu yang menghambat kegiatan mereka sehari-hari, akibatnya mereka banyak yang terserang penyakit malaria, disentri, kulit mata, dll.

POKOK DOA
Firman Tuhan : Kemudian daripada itu aku melihat : sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba !" (\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)
  1. Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di tengah-tengah suku Bentong, agar terang dan kemuliaan Tuhan bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.
  2. Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku Bentong
  3. Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan untuk mengadopsi suku Bentong yang juga berbeban dalam meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.

Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42

Untuk kalangan sendiri
|



 Ke atas 
© 2003 YLSA