|
Resources |
|
|
|
|
Artikel
Artikel-artikel MISI |
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia & Para Pengubah Dunia |
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia : 48 Kisah Nyata |
Buku
Buku-buku Misi |
|
Doa |
|
Info |
|
|
|
|
|
|
Seri Mutiara Iman (RBC/Yayasan Gloria/YLSA):
SMI-003 Bagaimana Membuktikan Bahwa Allah Ada? |
halaman 5 dari 10 |
|
|
|
|
| |
|
D. MELINTASI JEMBATAN
Kita semua memiliki pilihan. Kita dapat melihat bukti-bukti
tentang keberadaan Allah dan percaya bahwa Dia ada, atau kita dapat
mengesampingkan bukti-bukti itu dan menetapkan bahwa tak ada Allah.
Bagaimanapun juga, kita harus melintasi jembatan iman, karena kedua
jawaban tersebut tidak dapat memberikan kepastian secara
laboratorium. Pertanyaan kuncinya adalah: Dalam suatu masalah yang
begitu mendasar bagi kesejahteraan kita dan dalam suatu pertanyaan
yang menuntut jawaban, secara jujur, posisi mana yang kita pilih?
Mari kita lihat sekali lagi pilihan-pilihan yang dapat membimbing
kita saat kita melintasi jembatan.
PILIHAN 1: Allah ada
- Alam semesta mencerminkan seorang perancang dan pencipta,
sama seperti sebuah jam atau kamus.
- Adanya akal budi manusia sebagai suara hati yang memungkinkan
seseorang yang percaya kepada Allah untuk mengikuti kebijaksanaanNya
yang terbaik dan naluriNya yang tertinggi.
- Tulisan-tulisan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
menyatakan bahwa mereka berbicara atas nama Allah dengan cara yang
konsisten dengan bukti-bukti tentang Allah dalam penciptaan dan akal
budi.
- Kristus adalah bukti terhebat tentang Allah dimana Dia dinyatakan
sebagai Pencipta (Yoh 1:3); sumber akal budi (Yoh 1:9),
dan fokus dari Alkitab (Yoh 5:39).
PILIHAN 2: Allah tidak ada
- Dunia kita dengan segala sumber, kerumitan dan keteraturannya
terjadi tanpa daya, sebab atau sumber pribadi. Segalanya "terjadi"
begitu saja.
- Hukum-hukum yang mengatur alam semesta telah berkembang tanpa ada
bimbingan dan pengarahan.
- Lompatan-lompatan besar terjadi karena evolusi, sehingga
memungkinkan yang bukan-tumbuhan melintasi jurang dan menjadi
tumbuhan, dan yang bukan-binatang menjadi binatang. Tanpa bimbingan,
makhluk-makhluk ini mengembangkan otak dimana dahulu tidak ada otak
dan alat-alat perasa dimana dahulu tidak ada sesuatu pun yang seperti
itu.
- Keacakan menjadi dasar komposisi yang serba halus dan unik dari
planet kita yang memungkinkan keberadaan kita dalam oase kehidupan di
tengah gurun alam semesta yang bersikap bermusuhan.
- Manusia tidak memiliki roh. Keberadaannya berakhir pada saat
kematian, sama seperti anjing dan kucing.
- Moralitas yang dimiliki manusia dibuat sendiri dan berasal dari
masyarakat. Karena itu tak seorang pun dapat melakukan penilaian
terhadap orang lain.
- Alkitab -- sebuah Buku yang ditulis oleh 40 orang yang berbeda dan
hidup dalam tenggang waktu 1500 tahun yang membuat berbagai catatan
secara terpisah dan mencatat berbagai peritiwa secara mandiri, serta
menceritakan sebuah cerita yang luar biasa terpadunya -- suatu
kebetulan yang menakjubkan.
- Tak ada rencana induk buat manusia. Keberadaan kita adalah suatu
kebetulan, kerja kita di dunia tidak ada buahnya dan
hubungan-hubungan kita dengan orang lain pada akhirnya tidak bermakna
sama sekali. Seperti segerombolan binatang buas, kita tidak memiliki
tujuan di dunia ini kecuali untuk mempertahankan hidup.
- Kristus tidak mengatakan kebenaran ketika Dia berkata bahwa Dia
adalah Anak Allah yang datang ke dunia untuk menyelamatkan kita dari
kematian kekal dan membawa kita kepada Allah.
Pada pilihan mana Anda akan mempertaruhkan masa depan kekal
Anda? Jembatan mana yang akan Anda lintasi?
|
| |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|