You are heree-JEMMi No. 07 Vol.17/2014 / Berikanlah kepada Kaisar apa yang Menjadi Haknya -- Matius 22:15­22

Berikanlah kepada Kaisar apa yang Menjadi Haknya -- Matius 22:15­22


Pompey, seorang jenderal yang terkenal pada tahun-tahun terakhir Kekaisaran Romawi, menaklukkan wilayah Palestina bagi Kekaisaran Romawi saat pasukannya memberikan kemenangan kepada salah satu pihak dari bangsa Yahudi dalam perang saudara mereka (63 sM). Sejak itulah, Israel mulai dipimpin oleh raja boneka -- seperti Herodes Agung -- yang setia kepada Kaisar. Pada tahun 6 M, Kekaisaran Romawi mulai memerintah secara langsung di daerah Palestina, yaitu di Yudea melalui prokurator (gubernur). Bersamaan dengan itu, diterapkan juga pajak tahunan sebesar 1 dinar (sebesar upah sehari) yang harus dibayar oleh setiap orang dewasa di daerah itu. Kebanyakan orang Yahudi membenci kebijakan tersebut karena melambangkan kekuasaan penuh Kekaisaran Romawi atas tanah Yehuda.

Latar belakang itulah yang menjadi panggung bagi bacaan kita. Orang-orang Herodian dan murid-murid orang Farisi datang kepada Yesus untuk "menjerat" Dia dengan meminta jawaban dari-Nya mengenai pajak (Matius 22:15-17). Biasanya, kedua kelompok ini selalu bertentangan; orang-orang Herodian mengabdikan diri kepada pemerintahan Romawi, sedangkan orang-orang Farisi mewakili bangsa yang menginginkan kemerdekaan. Akan tetapi, karena saat itu mereka memiliki musuh yang sama, mereka pun bersekutu untuk mencobai Dia dengan masalah pajak ini.

Seperti dalam kisah sebelumnya (pasal 21:23-27), Yesus ditempatkan dalam posisi yang sulit. Bangsa Yahudi akan membenci Yesus jika Ia menyetujui pajak tersebut. Sebaliknya, Ia akan dituduh menentang kedaulatan Kekaisaran Romawi jika menolaknya. Akan tetapi, Yesus melihat kelicikan mereka. Maka, Ia meminta mereka menunjukkan koin yang mereka pakai untuk membayar pajak. Orang Yahudi biasanya tidak akan membayar pajak dengan uang perak (dinar), mereka menganggap uang itu haram karena sama seperti penyembahan berhala (pada uang dinar itu tercetak wajah kaisar dan gelarnya: "Divus et Pontifex Maximus" yang dalam bahasa Latin berarti "Imam Agung yang Ilahi"). Mereka hanya akan membayar pajak itu menggunakan uang tembaga yang di atasnya dicetak lambang persetujuan pemerintah Roma. Akan tetapi, musuh-musuh Yesus justru menunjukkan kemunafikan mereka dengan memberikan kepada-Nya sekeping dinar (22:18-21). Mereka yang mengaku membenci penyembahan berhala justru membawa uang 'haram' itu.

Karena di atas uang itu tercetak wajah sang Kaisar, maka uang itu adalah miliknya dan harus di kembalikan kepadanya. Namun, apa yang menjadi milik Allah harus juga dikembalikan kepada Allah (ay. 21-22). Jawaban Yesus ini membungkam setiap musuh-Nya dan menunjukkan bahwa umat-Nya juga menghormati pemerintah sekuler sekaligus tidak mendorong pemberontakan.

Ajaran Tuhan kita adalah pinsip yang berguna untuk memahami kapan kita harus tunduk kepada negara, yaitu selama negara tidak mengklaim bagi dirinya hak yang seharusnya diberikan kepada Allah.

Bacaan untuk studi lebih lanjut:
Daniel 2:46­49
Roma 13:1­7 (t/Yudo)

Diterjemahkan dan disunting dari:

Nama situs : Ligonier.org
URL situs : http://www.ligonier.org/learn/devotionals/giving-caesar-his-due/
Judul asli artikel : Giving Caesar His Due
Penulis : tidak dicantumkan
Tanggal akses : 3 Maret 2014