Home
       

Resources
Artikel
Artikel-artikel MISI
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia &
Para Pengubah Dunia
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia :
48 Kisah Nyata
Buku
Buku-buku Misi
Doa
Doa bagi Negara
Doa bagi Kota
Doa bagi Suku
PD Timotius
40 Hari Doa
e-KJDN
Info
Sejarah
Ulasan Tokoh MISI
Lembaga
Lebih dekat dengan lembaga MISI
Media
Berbagai program pengabaran Injil
Lintas Budaya
Lintas Religi
Profil Suku di Indonesia
 
 Renungan
 Kesaksian
 
| negara 45
dari 46 negara


L E B A N O N

Lebanon -- Serangan Israel terhadap Lebanon makin meningkat, meskipun ada seruan untuk diplomasi. David Harder dari SAT7 mengatakan dari Siprus, bahwa 60% staf mereka tetap masuk kantor. Ketakutan menjadi penghalang utama bagi tim mereka, yang mencerminkan perasaan banyak orang lain di Lebanon. "Mereka merasa bahwa mimpi dan harapan akan Beirut di masa depan segera akan berakhir, dan mereka khawatir kondisi akan semakin buruk. Banyak orang, termasuk anggota staf kami, mencemaskan masa depan bangsa mereka, keluarga mereka, dan juga apa yang akan mereka lakukan dalam pelayanan," ujar David. Sementara staf mempersembahkan diri untuk membagikan harapan akan Kristus, masalah dalam hal logistik menghadang. "Karena kesulitan secara logistik, kami tidak terlalu yakin dapat membawa program kami keluar Lebanon. Biasanya kami mengirimkannya ke jaringan kami di Siprus, dan sekarang mereka sedang mencari alternatif lain mengingat pengiriman barang melalui pos udara, melalui kapal, juga melalui darat tidak bisa dilakukan, sehingga melalui teknologi, diharapkan kami dapat mengirimkannya melalui satelit."
[Sumber: Mission Network News, Juli 2006]

Pokok Doa:

  • Doakan keselamatan para staf SAT7 dan keluarga mereka. Mohonkanlah Roh Kudus yang akan memelihara mereka beserta pelayanan yang mereka lakukan. Berdoalah juga agar mereka tidak hidup dalam kekhawatiran.
  • Berdoalah agar ditengah-tengah konflik yang terjadi, pelayanan SAT7 dapat terus berjalan. Mintalah agar Tuhan memberkati semua alat yang mereka gunakan dalam pelayanan mereka.

e-JEMMi 31/2006



|




 Ke atas 
© 2003 YLSA