|
Resources |
|
|
|
|
Artikel
Artikel-artikel MISI |
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia & Para Pengubah Dunia |
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia : 48 Kisah Nyata |
Buku
Buku-buku Misi |
|
Doa |
|
Info |
|
|
|
|
|
|
|
| |
|
artikel 95 dari 163 artikel |
|
|
|
PERANAN GEREJA DALAM PERTUMBUHAN ROHANI
Banyak orang datang kepada Kristus melalui pekerjaan para pelayan
Injil atau melalui uluran tangan kelompok-kelompok khusus. Tetapi,
setelah mereka menjadi orang Kristen, mereka memerlukan suatu jemaat
setempat untuk mengasuh dan membina mereka. Kelompok-kelompok
pekabar Injil itu laksana perahu-perahu kecil yang dapat menghampiri
cukup dekat untuk menembakkan seruit pada ikan paus. Tetapi perahu-
perahu itu tidak dapat memproses lebih lanjut ikan paus itu; untuk
memprosesnya diperlukan kapal besar yang mempunyai peralatan yang
memadai. Sama seperti perahu-perahu kecil itu harus selalu kembali
ke kapal yang lebih besar, demikian juga para pelayan Injil harus
kembali kepada gereja dan peralatan rohaninya.
Perseorangan yang membawa orang lain kepada Kristus juga membutuhkan
pangkalan untuk menaungi dan mengasuh mereka. Walaupun kita datang
kepada Kristus sendiri-sendiri, kita tumbuh sebagai anggota satu
tubuh. Tanpa suatu wadah untuk pengasuhan, kita mudah diserang
musuh. Kita dapat melihat hal seperti ini pada saat timbulnya "Jesus
Movement" pada tahun tujuh puluhan. Kita dapat menjangkau kaum hippy
melalui pelayanan di jalan-jalan, tetapi begitu mereka menjadi
Kristen, mereka harus bergabung dengan jemaat supaya tetap tinggal
dalam iman baru mereka.
Gereja memainkan empat peranan khusus dalam pertumbuhan rohani
seorang Kristen:
Ibadah
Kita dirancang oleh Allah untuk bertumbuh dalam persekutuan
dengan sesama orang beriman. Tuhan mengumpulkan kita seperti
batu-batu yang hidup untuk membangun suatu rumah yang di
dalamnya, Ia berkenan untuk tinggal (1Petrus 2:5). Dalam Kitab
Efesus, Paulus mengatakan bahwa kita adalah anggota keluarga
Allah dan menjadi suatu rumah kudus. Waktu kita berkumpul
bersama, kita menjadi "tempat kediaman Allah, di dalam Roh"
(Efesus 2:19-22). Ketika kita berkumpul dengan sesama orang
Kristen untuk beribadah, cakrawala kita diperluas dan kita
semakin dikuatkan.
Pengasuhan
Jemaat memberikan makanan dan vitamin rohani yang hanya dapat
diperoleh dalam kelompok yang lebih besar. Gereja adalah Stasiun
Pusat tempat karunia dibagikan, penghiburan diberikan satu kepada
yang lain, dan nasihat disampaikan. Kita bukan penyelam laut
dalam secara rohani yang masing-masing memakai tabung oksigen
sendiri yang dihubungkan dengan Allah. Allah telah merancang kita
untuk saling membagi pengalaman dan saling memberi dorongan
antara sesama orang Kristen.
Tugas gereja adalah mencari karunia rohani dari setiap anggotanya
supaya setiap orang mengetahui kasih karunia yang harus ia
berikan kepada orang lain. Sayangnya, banyak pendeta dan kaum
awam bertindak seakan-akan karunia-karunia rohani hanya dimiliki
oleh para pekerja Kristen yang bekerja purna waktu. Setiap jemaat
harus mengusahakan perkembangan dan pemanfaatan karunia rohani
setiap anggotanya agar gereja dapat menerima berkat-berkat Allah.
Nasihat
Kalau kita sendirian, maka kita mudah berjalan menyimpang. Di
dalam kelompok yang lebih besar, kita dapat saling bertanggung
jawab dan saling membagi hikmat kita. Amsal 27:17 menyebutkan,
"Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya."
Kita hanya seperti bongkahan arang yang kehilangan tenaga bila
dikeluarkan dari api. Untuk terus menyala, kita membutuhkan orang
Kristen lainnya. Kebutuhan kita ini tidak akan terpenuhi dengan
sendirinya; kebudayaan kita memupuk sifat individualisme yang
tidak sehat. Tetapi tinggal di dalam Kristus berarti tetap
berhubungan dengan anggota-anggota lain dari tubuhnya. Bila kita
bersekutu dengan sesama orang Kristen, kita memperoleh kekuatan
dari mereka, dan hidup kita diperkaya oleh karunia-karunia rohani
mereka.
Pelayanan
Di dalam jemaat, kita dapat menyatukan dana dan kemampuan kita
untuk menjangkau orang lain agar datang kepada Kristus. Kita
dapat berhubungan dengan orang Kristen lain yang sama melayani,
entah itu kepada mahasiswa internasional, kepada anak-anak
belasan tahun, kepada para tunawisma, atau dalam misi dunia.
Misalnya, melayani dua puluh orang mahasiswa internasional sangat
sulit untuk dikerjakan oleh seorang saja, tetapi sekelompok orang
dari satu gereja dapat bekerjasama dengan mudah merencanakan dan
melaksanakan berbagai kegiatan-kegiatan.
Pertumbuhan rohani tidak terjadi tanpa unsur-unsur ini. Kita tidak
diasuh hanya dengan tujuan untuk bertumbuh dengan mementingkan diri
sendiri. Secara rohani, kita menjadi kuat karena sumbangan kita
kepada tubuh Kristus dan juga karena kita dengan sengaja hidup dari
makanan rohani.
Judul Buku: | : | Pola Hidup Kristen -- Penerapan Praktis |
Penyusun Buku | : | Josh McDowell |
Judul Artikel | : | Peranan Gereja dalam Pertumbuhan Rohani |
Penerbit | : | Yayasan Penerbit Gandum Mas bekerjasama dengan Lembaga Literatur Baptis dan Yayasan Kalam Hidup YAKIN -- 2002 |
Penulis | : | Richard Lovelace |
Halaman | : | 515 - 517 |
e-JEMMi 02/2005
|
|
|
|
|
| |
|
|
|
|
|
|
|