SEKILAS TENTANG IDOP
(INTERNATIONAL DAY OF PRAYER FOR THE PERSECUTED CHURCH)
The International Day of Prayer for the Persecuted Church (IDOP)
adalah hari doa syafaat global untuk orang-orang Kristen teraniaya
di seluruh dunia. Fokus utama IDOP adalah pelayanan yang dilakukan
oleh para pendoa syafaat dan para jemaat untuk membantu komunitas
yang teraniaya karena mempertahankan iman mereka. IDOP juga
mendorong kita untuk mendoakan jiwa-jiwa para penindas, negara-
negara yang melakukan penganiayaan, dan mereka yang mengacuhkan
penganiayaan tersebut.
Kami percaya bahwa doa dapat mengubah banyak hal. Yang sebenarnya
terjadi adalah misteri iman. Allah mengundang kita untuk menyatakan
kepada-Nya permohonan kita dan berdoa dengan tiada jemu. Umat
Kristen teraniaya sering memohon dengan sangat adanya dukungan doa
yang dapat membantu menanggung penderitaan mereka.
Kapan IDOP dimulai?
IDOP dimulai tahun 1996 melalui usaha-usaha yang dilakukan oleh
World Evangelical Fellowship (WEF) yang bekerja sama dengan beragam
denominasi dan organisasi Kristen. Semula, dari grup inti yang
terdiri atas 7000 gereja, IDOP sekarang telah berkembang menjadi
peristiwa hari doa terbesar di dunia. IDOP adalah pemersatu bagi
umat Kristen untuk mendukung saudara-saudara seiman yang menderita
karena iman mereka. Caranya adalah dengan memberikan dukungan doa
dan masukan-masukan yang tepat.
Pada tanggal berapakah IDOP tahun 2004 diselenggarakan?
Dalam minggu kedua di bulan November (7-14 November 2004) gereja
Anda dapat bergabung dengan jutaan umat percaya dalam doa untuk
menguatkan, menghibur, dan mendukung umat percaya yang menderita
karena mempertahankan iman mereka kepada Yesus. Anda akan takjub
saat melihat bahwa berpartisipasi dalam IDOP bagi gereja-gereja
teraniaya akan menguatkan gereja Anda dan meningkatkan iman jemaat
di gereja Anda.
Mengapa IDOP berdoa bagi mereka yang teraniaya tanpa membedakan
agama, politik, atau perbedaan status sosial?
Sebagai masalah dalam hak asasi manusia, penganiayaan umat Kristen
menutupi segala bentuk ketidakadilan lainnya dalam masalah
keagamaan. Sebagai titik permulaan, sangatlah penting untuk
memberikan dukungan bagi para umat percaya yang menderita karena
iman mereka. Hal ini disebabkan karena umat Kristen yang tinggal di
komunitas bebas penganiayaan biasanya kurang tanggap atau menutup
mata terhadap tragedi yang terus meningkat ini.
Ketika kita menggali pemahaman tentang keadaan keluarga Kristen
kita, kita juga dapat meningkatkan pengetahuan tentang permasalahan
hak asasi manusia yang mempengaruhi semua orang. Belas kasih orang
Kristen tidak hanya ditujukan bagi sesama orang Kristen saja, namun
diberikan kepada semua orang yang mengalami ketidakadilan dan
penindasan (Lukas 12:29) dan bagi mereka yang hidup dalam kegelapan,
kita bisa mendorong mereka untuk mengalahkan kejahatan (Matius
5:44).
Penganiayaan umat Kristen di berbagai negara masih sangat
membutuhkan dukungan doa-doa kita. Setiap hari, ada banyak orang
yang memutuskan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat,
berapa pun harga yang harus dibayar. Setiap hari, mereka berpikir
dan menyadari bahwa mereka juga akan mengalami serangan,
penganiayaan, dan interogasi terhadap iman mereka. Meskipun
demikian, mereka tetap percaya!
Tujuan dari IDOP dan Doa bagi Gereja Teraniaya adalah:
* Meningkatkan kesadaran tentang adanya Gereja Teraniaya di segala
penjuru dunia.
* Mendorong adanya persekutuan doa untuk Gereja Teraniaya.
* Memberitahukan tentang pelayanan yang diperlukan dan yang sedang
dilakukan untuk Gereja Teraniaya.
Doa adalah suatu misteri dan sungguh sulit untuk diukur. Namun
demikian, kita dapat melihat beberapa jawaban doa dan perkembangan
IDOP dari beberapa tahun yang lalu sampai sekarang:
1. Lebih dari 100.000 gereja di Amerika Serikat, mewakili hampir
semua denominasi gereja, diperkirakan telah mengambil bagian
dalam pelaksanaan IDOP.
2. Umat Kristen yang tersebar pada lebih dari 130 negara bisa
mengingat dan mendoakan penganiayaan yang menjadi pokok doa IDOP.
3. Gereja semakin menumbuhkan kesadaran tentang IDOP dan bersehati
dalam doa untuk saudara-saudara seiman yang teraniaya.
4. Para pemimpin Kristen di negara-negara yang melarang Injil
menyaksikan bahwa mereka mengalami pembaharuan saat menyampaikan
kesaksian iman mereka kepada orang-orang yang belum mengenal
Yesus.
5. Semakin bertambahnya jumlah media (baik sekuler maupun publikasi
Kristen) yang memberitakan tentang penganiayaan.
6. Para staf IDOP/USA ikut berpartisipasi dalam lebih dari 100
program acara radio dan wawancara di TV, menjangkau lebih dari
7.000 stasiun pemancar yang ada.
Beberapa pokok doa untuk memperingati IDOP:
- * Berdoa agar umat Kristen yang mengalami penganiayaan disembuhkan
dari luka jasmani dan hatinya, sehingga mereka bisa mengampuni
para penganiaya mereka. (Lukas 23:24; Kisah Para Rasul 7:60)
- * Doakan supaya umat Kristen yang dipenjara terus dikuatkan imannya
oleh karya Roh Kudus. (Matius 6:9-13)
- * Berdoa agar agar Allah mencukupi setiap kebutuhan dan meringankan
beban umat Kristen yang kehilangan rumah, lahan pertanian, sumber
pangan, sumber pemasukan. (Matius 6:32-34)
- * Berdoa supaya umat Kristen teraniaya di beberapa negara dapat
saling mendukung dan bersehati. (1Petrus 4:7-11)
- * Doakan agar Allah membangkitkan para pemimpin di gereja-gereja
teraniaya yang berkeyakinan teguh, bijaksana, dan setia terhadap
tanggung jawab yang Allah berikan kepada mereka. (1Petrus 5:1-4;
1Timotius 3:1-10)
- * Berdoa bagi para pemimpin dunia. (1Timotius 2:1-6)
Bahan diterjemahkan dari:
The International Day of Prayer for the Persecuted Church
==> http://www.persecutedchurch.org/about/index.cfm
e-JEMMi 45/2004