Gereja membawa misi Kristus.
Mengapa Allah menjelma di dalam diri Yesus Kristus? Mengapa Allah
mau mempunyai tubuh untuk berjalan keliling di dunia ini? Kristus
sendiri menjawab pertanyaan itu. Di dalam beberapa pernyataan-Nya
yang pendek namun tepat, Ia menyatakan tujuan kedatangan-Nya ke
dunia. Ia datang untuk mendapatkan dan menyelamatkan orang-orang
yang terhilang (Lukas 19:10). Ia datang ke dunia untuk memanggil
orang-orang berdosa agar bertobat (Matius 9:13). Ia datang untuk
menetapkan kebenaran menurut patokan yang baru (Matius 5:17). Ia
datang untuk melayani dan untuk mati (Matius 20:28).
Jadi, misi gereja adalah untuk memberitakan bahwa Yesus Kristus
adalah Tuhan. Tanggapan terhadap pemberitaan ini menentukan hidup
atau mati. Bagi mereka yang tunduk pada kekuasaan-Nya sebagai Tuhan,
tanggapan itu mendatangkan kehidupan. Dan bagi mereka yang tidak mau
percaya kepada-Nya dan tidak mau tunduk pada kekuasaan-Nya,
tanggapan itu mendatangkan kematian.
Mereka yang mendengar dan percaya kepada Kristus, harus mengikuti,
mengasihi dan menaati Dia lebih dari mengikuti, mengasihi, dan
menaati pemimpin-pemimpin lainnya. Kasih dan kesetiaan mereka
kepada-Nya harus melebihi kasih dan kesetiaan mereka kepada siapa
pun, bahkan melebihi kasih dan kesetiaan kepada orangtua atau suami
atau istri sekali pun. Orang-orang yang percaya harus dibaptiskan
dan diajar untuk melaksanakan kebenaran menurut patokan yang baru.
Mereka harus menjadi pelayan-pelayan yang melayani dengan penuh
penyangkalan diri. Orang-orang yang diinjili harus menjadi orang-
orang yang menginjili.
Gereja mewartakan Injil melalui sifat-sifatnya dan melalui
pekerjaan pelayanannya.
Teologia kita dan tindakan-tindakan kita terlalu sering lebih
mengingkari daripada saling menguatkan satu sama lain. Salah satu
contohnya ialah metode pekabaran Injil kita. Kita mengatakan bahwa
setiap anggota gereja adalah seorang pelayan. Kita berkhotbah
tentang keimaman setiap orang yang percaya. Kita mengajar bahwa
setiap orang Kristen adalah seorang penginjil. Kemudian kita minta
orang-orang percaya itu supaya menjadi penonton pada suatu usaha
pekabaran Injil dan pada akhirnya memberi sokongan uang untuk
"pertunjukan" itu. Sebagai akibatnya kita tidak mencapai orang
melalui penginjilan perseorangan. Apabila usaha penginjilan itu
berakhir, yang kita dapatkan hanyalah sesuatu yang mirip penampilan
pemenang kontes kecantikan atau juara-juara atletik; kaum awam hanya
diberi peranan sebagai penonton yang tidak berbuat apa-apa. Kita
mungkin berhasil dalam memperoleh banyak penonton, tetapi untuk apa?
Contoh yang lain ialah gereja yang sedang mengalami percekcokan.
Sementara pendeta mereka berkhotbah dengan bersemangat tentang
"Allah itu kasih", mungkin jemaatnya sedang menggunjingkan orang
lain atau berbohong mengenai satu sama lain. Hal-hal yang
bertentangan ini tidak baik bagi dunia-dunia yang sedang mengamat-
amati dan bertanya-tanya tentang kehidupan kita.
Yesus menyampaikan misi-Nya melalui kehidupan-Nya dan melalui
perbuatan-perbuatan-Nya. Apakah kita menyampaikan misi itu juga
secara jelas dan dengan keyakinan? Apakah kita menyampaikan
kebenaran bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan? Apakah kita menyampaikan
dengan jelas bahwa kita menaruh perhatian terhadap orang lain?
Baru-baru ini saya berkhotbah di sebuah gereja di tengah kota.
Gereja itu terletak tak begitu jauh dari tempat minum dan berkumpul
para pecandu minuman keras. Ketika saya keluar dari mobil, saya
melihat seorang pemuda dengan Alkitab terbuka sedang bercakap-cakap
secara serius dengan beberapa orang dari tempat itu. Saya bertanya
kepadanya apakah ia anggota gereja tempat saya berkhotbah. "Bukan,"
jawabnya, "Saya anggota dari gereja di pinggiran kota. Tetapi saya
selalu datang kemari setiap hari Minggu pagi karena di sini tempat
yang baik untuk bersaksi." Kemudian saya masuk ke dalam gereja itu
di mana saya akan berkhotbah. Pada waktu kebaktian selesai saya
mendengar empat orang mengeluh bahwa gereja mereka hampir mati.
Mereka berkata bahwa gereja itu rusak karena orang-orang jahat yang
tidak baik itu, yang sedang duduk di sana di pinggir tempat parkir.
Nah! Apakah yang sedang disampaikan oleh gereja itu? Dan apakah yang
sedang disampaikan oleh pemuda itu? Bagaimana dengan kita? Apakah
kita pun melihat orang-orang sebagai suatu kesempatan dan sebagai
pribadi-pribadi yang untuknya Kristus telah mati? Bagi pemuda tadi,
para pecandu minuman keras itu merupakan sebuah kesempatan; tapi
bagi gereja itu mereka merupakan sesuatu yang memalukan.
Kehidupan gereja dan apa yang dilakukan oleh gereja dapat
menyampaikan misi Kristus dan misi kita kepada dunia; atau
sebaliknya, gereja dapat menyampaikan sesuatu yang berbeda dan
bahkan bertentangan dengan misi Kristus. Kristus datang untuk
mencari dan menyelamatkan orang yang sesat. Apakah gereja kita
terbuka bagi orang luar? Apakah kasih yang dinyatakan oleh gereja
kita adalah kasih yang mencari orang-orang sesat -- kasih yang pergi
menjangkau orang melalui kehidupan dan perbuatan?
Yesus datang ke dalam dunia untuk bercakap-cakap dengan orang
berdosa, makan bersama-sama mereka, dan pulang bersama-sama mereka.
Apakah gereja kita menarik "orang-orang yang baik seperti kita",
atau gereja sungguh-sungguh menunjukkan kepada dunia bahwa ia adalah
sebuah persekutuan yang terdiri dari orang-orang berdosa sebagaimana
yang dinyatakannya dalam pemberitaan-pemberitaannya?
Kristus datang ke dalam dunia untuk mewujudkan hak-Nya sebagai
Tuhan. Apakah gereja kita menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah
Tuhan, atau kita dengan cara yang halus mengatakan kepada orang-
orang bahwa kehendak kitalah yang harus diikuti?
Yesus datang ke dalam dunia untuk menetapkan kebenaran menurut
patokan yang baru seperti yang diajarkan-Nya dalam Khotbah di Bukit.
Sampai sebaik manakah ajaran Tuhan kita itu sudah dinyatakan oleh
gereja kita? Apakah kita bahagia menjadi anak-anak Allah, memiliki
hidup yang suci, rendah hati, dan suka mengampuni?
Yesus datang ke dalam dunia untuk melayani dan untuk mati. Sampai
sebaik manakah gereja kita sudah menunjukkan kepada dunia, kematian
ke"aku"annya dan penyerahan dirinya untuk melayani manusia? Seberapa
jauhkah kita telah melibatkan diri dalam gerakan-gerakan dan
program-program yang mempunyai tujuan memberikan kepada manusia
kehidupan yang lebih baik? Semua pertanyaan itu sangat penting bagi
para pemimpin gereja pada waktu mereka berdoa dan membuat rencana
untuk menjadikan gereja mereka gereja yang Injili.
Gereja sebagai tubuh Yesus Kristus ada di dalam dunia untuk
menyelesaikan misi Kristus. Ia berkata, "Sama seperti Bapa mengutus
Aku, demikian juga Aku mengutus kamu" (Yohanes 20:21).