PERSATUAN UMAT YANG MEMBERKATI BANGSA DAN MENGHASILKAN TRANSFORMASI
Dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan. Umat Tuhan tidak dapat
lagi bekerja sendiri-sendiri, apalagi saling bersaing dan berebut-rebutan pengikut. Sebab itu pasti akan merugikan diri sendiri bahkan
menghancurkan keseluruhan (Galatia 5:15). Sebaliknya akan ada
terobosan besar dan kemungkinan-kemungkinan luar biasa bila
"Persatuan Umat" itu terjadi. Peran umat dalam memberkati bangsa
akan dirasakan dan transformasi semakin dimungkinkan terjadi. Untuk
maksud itulah National Prayer Conference (NPC) diselenggarakan pada
tanggal 12 - 16 Mei 2003 ini.
Namun pertanyaan penting untuk dijawab adalah: Apakah yang dimaksud
dengan "Persatuan Umat" itu? dan Bagaimana "Persatuan Umat" akan
sesungguhnya memberkati seluruh bangsa?
Dalam doa-Nya, Tuhan Yesus menyebut umat-Nya sebagai "orang-orang
yang mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar dan Yesus
Kristus yang telah Engkau utus" (Yohanes 17:3). "Persatuan Umat"
adalah persatuan dari orang-orang yang mengenal satu-satunya Allah
yang Benar dan Yesus Kristus yang diutus oleh Allah. Maka "Persatuan
Umat" itu mengandung ciri-ciri sebagai berikut:
1. Persatuan yang menyerupai Persatuan Allah Bapa
dan Anak-Nya Yesus Kristus (Yohanes 17:11,21,22).
Persatuan yang dimaksudkan oleh Yesus adalah persatuan yang
dibayar dengan memberikan nyawa-Nya sendiri bagi keselamatan
orang lain. Persatuan yang selfless. Persatuan yang demikian
memiliki sifat dan karakter Allah, serta merefleksikan watak
persatuan Tritunggal yang harmonis dalam hubungan antar anggota
yang tidak membawahi atau memaksa (1Petrus 5:2-3). Persatuan
seperti inilah yang akan menyebabkan orang datang dan mengenal
Allah (Yohanes 17:21,23)
2. Persatuan yang hanya bertujuan untuk meninggikan Nama Yesus.
Sebab bila Yesus ditinggikan, maka Ia akan menarik semua orang
datang kepada-Nya (Yohanes 12:32). Jadi persatuan yang
sesungguhnya, yaitu yang benar-benar mempersatukan banyak orang
secara natural, adalah Pekerjaan Allah sendiri. Bukan terjadi
karena hasil upaya manusia, bukan melalui pemaksaan atau
kekerasan. Bila ada pihak-pihak yang mau memanfaatkan "persatuan"
itu untuk meninggikan dirinya di atas yang lain, maka yang
terjadi justru bukannya persatuan tetapi perpecahan dan
kekacauan. Karena orang dipersatukan hanya bila Yesus
ditinggikan.
3. Persatuan yang menghargai keragaman.
Persatuan yang memberi tempat pada banyak dan pelbagai karunia
Tuhan untuk berperan. Seperti halnya anggota tubuh yang walaupun
banyak dan beraneka ragam, tetapi terkoordinasi melalui berbagai
fungsi penghubung seperti jaringan syaraf, sendi, dan otot. Tidak
ada satu anggota yang berkuasa atas yang lain, semuanya taat pada
Kepala. Maka, persatuan yang benar adalah persatuan dari
keanekaragaman yang amat luas dimana masing-masing bertujuan
untuk membangun Kerajaan Allah dan bertumbuh ke arah Kristus yang
adalah Kepala (Efesus 4:15).
Mari kita pelihara Persatuan yang sudah diciptakan oleh Allah
melalui pengorbanan Anak-Nya, dan yang dinyatakan-Nya melalui
jaringan-jaringan kebersamaan sejak dekade yang lalu. Karena hanya
persatuan yang berasal dari Allah yang merupakan persatuan yang
sejati dan dapat menghasilkan Transformasi.
Pada NPC tahun ini, kita akan bersama-sama mewujudkan "Persatuan
Umat" baik di antara mereka yang berada di Jakarta, yang datang ke
Jakarta maupun yang berada di sekitar 400 kota di seluruh Indonesia
dan negara-negara lain, dengan berdoa bersama bagi kesatuan Tubuh-Nya dan berkat-Nya atas seluruh bangsa.
Diedit dari sumber | : | Buletin VIP -- Visi dan Prakarsa
Tahun V, Edisi Mei 2003 |
e-JEMMi 18/2003