MEMPERSIAPKAN DIRI MENJADI PENGINJIL PRIBADI
Telah banyak digunakan dalam usaha mengajak orang percaya untuk
terjun ke dalam pekerjaan penginjilan pribadi seperti:
- Menegaskan bahwa penginjilan adalah suatu tugas dan perintah dari
Tuhan Yesus yang harus dijalankan.
- Pembentukan regu-regu yang berlomba-lomba mencari jiwa dengan
disediakan hadiah-hadiah bagi regu pemenang.
- Diajarkan bahwa usaha mencari jiwa akan menambah pahala di surga.
Bagaimana pendapat saudara? Tepatkah semua pendorong yang diajukan
di atas? ... Tidak! Hanya satu saja yang sesuai dengan Firman Tuhan,
yaitu dorongan Kasih. 2Korintus 5 (TL) berbunyi:
"Karena kasih Kristus itu menggerakkan hati kami, ... dan
sudah menanggungkan ke atas kami kabar perdamaian itu. Sebab
itu kami menjadi utusan bagi pihak Kristus, ...."
(Lihat ayat 2Korintus 5:14,19,20 TL)
Kalau saudara pergi mencari jiwa-jiwa yang sesat dengan dorongan
yang lain dari Kasih Kristus, maka sikap saudara terhadap orang yang
dilayani tidak akan sesuai. Tetapi, kalau saudara memberikan cukup
waktu dan dengan tenang merenungkan sengsara Yesus pada salib, dan
merenungkan keadaan manusia yang belum percaya kepadaNya, pasti
dengan segera saudara akan tergerak oleh kasih itu untuk pergi.
Siapakah, yang walaupun hanya memiliki sedikit kasih akan dengan
sadar membiarkan teman-temannya menuju ke kebinasaan? Tentu, semua
akan diajak untuk melarikan diri ke tempat yang aman, bukan?
Apa sebabnya peristiwa penyaliban Yesus harus direnungkan sedalam-
dalamnya sebagai penggerak kasih? Apakah hal ini suatu disiplin
psikologis untuk membangkitkan perasaan ...? Tidak! Perasaan hanya
akan bertahan sesaat saja, lalu menghilang. Pengetahuanlah yang akan
bertahan lama sebagai pembangkit Kasih. Sebabnya dapat kita lihat
dalam ayat yang berikut ini.
"Karena kasih Kristus itu menggerakkan kami ... sebab kami yakin
Seorang telah mati karena orang sekalian, ..." (2Korintus 5:14 TL)
Demikianlah hubungan antara pengetahuan ("yakin") dan penggerak
kasih. Dan pengetahuan itu tidak akan datang melalui khayal,
melainkan telah disediakan bagi saudara di dalam Alkitab.
Selidikilah nats-nats dasar dalam pelajaran ini, yakni
2Korintus 5:11-20. Nats itu merupakan dasar pengetahuan saudara
mengenai rencana Allah dan peranan saudara dalam pemberitaan Injil
Yesus. Kiranya dengan merenungkannya, saudara akan tergerak untuk
memenangkan jiwa-jiwa bagi Tuhan Yesus, Juruselamat saudara.
Tetapi Tuhan Allah tidak akan memberikan tugas tersebut tanpa adanya
kerelaan dari saudara sendiri. Panggilan terhadap nabi Yesaya
merupakan contoh baik dari sikap terhadap panggilan Allah itu. Allah
bertanya:
"... siapakah akan menjadi utusan-Ku?
Maka jawabku: Bahwa aku ini hamba-Mu, suruhkanlah aku!"
(Yesaya 6:8 TL)
A. KEINSYAFAN AKAN RENCANA ALLAH BAGI SAUDARA
1. Keadaan manusia yang belum percaya kepada Yesus.
Manusia berkeadaan "mati dalam dosa" (Efesus 2:1). Arti dari ucapan
itu dapat saudara lihat dalam Yesaya 59:2, yaitu bahwa dosa telah
menceraikan manusia dari pada Allah. Dengan kata lain, manusia dalam
keadaan TERPISAH DARI ALLAH yang adalah sumber kehidupan satu-satunya.
Yesus melukiskan keadaan itu dalam Injil Yohanes pasal 15. Dalam
perumpamaan "Pokok Anggur yang Benar" itu terlihat bilamana
seseorang mempunyai hubungan dengan Yesus, barulah ia memiliki
hidup. Kalau hubungan tersebut putus, ia menjadi kering serta tidak
berguna bagi pemilik kebun (bandingkan 1Yohanes 5:11,12).
a. Beberapa sifat dan sikap manusia
Tentu saja manusia yang berada di luar persekutuan dengan Allah
memiliki sifat-sifat dan kelakuan-kelakuan yang najis; dan tentu
juga bahwa Tuhan Allah akan menentukan beberapa batas kesanggupan
bagi mereka. Sebagai perincian dari sifat-sifat tersebut
perhatikanlah pernyataan-pernyataan Tuhan yang berikut. Dan bila
saudara belum melihat persesuaian antara penjelasan ini dengan
pengalaman saudara dalam pergaulan sehari-hari periksalah diri
saudara. Mungkin saudara masih mempunyai cita-cita dan sentimen-
sentimen yang mengelabuhi pengertian saudara yang seharusnya.
- Orang berdosa gemar melakukan yang jahat.
Mereka memberontak, melanggar setiap pernyataan dan kehendak
Allah; malah mereka demikian bermusuhan dengan Allah, sehingga
sering membenci orang-orang yang memihak Yesus (Efesus 2:1-3;Matius 10:16-24; Yohanes 15:18-21).
- Mereka belum mempunyai panca indra rohani.
Mereka tidak dapat melihat ataupun mengerti perkara-perkara
rohani (Yohanes 3:3, 1Korintus 2:14) sehingga Injil Yesus
merupakan suatu kebodohan kepadanya (1Korintus 1:23). Si Iblis
telah turut terlibat dalam hal ini membuat pemikiran mereka lebih
kacau lagi (2Korintus 4:4), tetapi manusia tetap menganggap
dirinya cerdas (Roma 1:22). Karena mereka memiliki hati yang
bejat dan kehendak yang telah menyeleweng, orang-orang berdosa
lebih menyukai kegelapan tersebut; bahkan menikmatinya sehingga
mereka sering menolak sumber terang yang satu-satunya itu, yakni
Yesus Kristus (Yohanes 1:4-5, 1:9-11; 3:19-21).
- Sia-sialah segala usaha, amal dan kebenaran dirinya.
Semua jalan keagamaan yang ditempuhnya ternyata buntu (Efesus 2:8,9, Roma 3:20). Sama seperti nenek moyang kita telah
menukarkan Allah yang benar dengan patung-patung berhala buatan
tangannya (Roma 1:23), orang-orang berdosa sibuk menciptakan
agama yang sesuai dengan keinginannya sendiri. Hai saudara, semua
keterangan ini agak berat untuk diterimanya, bukan? Berdoalah
sejenak, ucapkanlah terima kasih kepada Yesus yang telah
memindahkan saudara keluar dari lumpur kecemaran yang sama dengan
orang-orang berdosa yang lain itu. Sungguh hidup baru dalam Yesus
itu ringan, tetapi tidak ringan bagi Yesus -- Ia harus disiksa
untuk melepaskan saudara dari siksaan yang seharusnya ditanggung
oleh saudara.
b. Kasih Allah dinyatakan kepada seluruh manusia
Meskipun setiap bagian dari hidup manusia itu merosot serta segala
perbuatannya najis, Tuhan tetap menganugerahkan dua pernyataan kasih
untuk mendorong manusia kepada kesadaran dan kepercayaan. Selama
hubungan dengan Yesus ini belum tercapai, seseorang tidak akan
pernah puas bahkan akan tetap gelisah.
Yang pertama, bahwa setiap orang yang belum memperoleh keselamatan
dalam Yesus akan merasakan suatu kekosongan dalam dirinya.
Kekosongan yang seharusnya menjadi tempat kediaman Roh Yesus.
Kekosongan itulah yang telah menggerakkan manusia untuk mencari-cari
melalui macam-macam agama, tetapi keagamaan ternyata tidak memberi
kepuasan.
Yang kedua, adalah "hati kecil." Fungsi hati kecil menjadi jelas
bagi kita dalam Yohanes 16:8. Roh Kudus selalu memakai hati kecil
untuk membangunkan kesadaran seseorang bahwa ia telah berbuat dosa.
Selain menempelak, suara hati inilah yang akan memeteraikan
kebenaran Firman Allah kepadanya supaya ia boleh memperoleh
keselamatan. Akan tetapi jikalau tidak ada seorangpun memberitakan
Firman itu kepadanya, maka tidak ada bahan yang bersifat kekal untuk
disetujui oleh hati kecil itu.
2. Penyaliban Yesus perlu diberitakan.
Kita yang percaya mengetahui bahwa segala sesuatu yang mustahil bagi
orang berdosa telah dilaksanakan oleh Yesus. Orang yang najis
sekalipun dapat dilepaskan dari hukuman maut melalui iman kepada
Yesus Kristus. Yesus telah menggenapkan semua syarat yang dari Tuhan
Allah kita. Di dalam Yesus setiap orang dapat memperoleh penebusan
dan keselamatan.
Bacalah surat Roma 10:13-15. Jelas bahwa semua usaha dan pekerjaan
Yesus pada salib menjadi sia-sia kalau orang berdosa tidak
mengetahui tentang jalan kelepasan itu. Jikalau mereka dibiarkan
saja meraba-raba dalam dunia yang gelap ini, pastilah mereka akan
sesat sampai mati, lalu binasa. Mereka membutuhkan orang lain, yang
dapat memegang tangan mereka dan mengantarnya kepada Yesus.
Tetapi siapakah orang itu yang akan memperkenalkan mereka kepada
Kristus? Apakah setiap orang layak memangku jabatan yang luhur itu?
Bukankah tugas itu sedemikian mulia, sehingga Tuhan hanya memilih
petugas-petugas tertentu saja untuk melaksanakannya? ... Tidak
demikian, Saudara! Kalau Tuhan harus menunggu orang yang cukup layak
dan suci, Injil tidak akan sampai terberitakan. Hanya Yesuslah orang
yang layak dan suci. Yesuslah Penebus! Kita hanya alat pemberita
saja.
Saudara boleh memberitahukan jalan keselamatan itu. Sebab Tuhan
Allah tidak melarang seorangpun dari anak-anak-Nya untuk menikmati
sukacita sebagai pemberita Injil. Kita mempunyai contoh yang baik
dalam Alkitab. Perhatikan Kisah Para Rasul 8:1-4 (TL). Siapakah
orang-orang yang melarikan diri dari kota Yerusalem? Mereka adalah
anggota-anggota biasa dari jemaat pertama itu. Perhatikan ayat 1:
"kecuali rasul-rasul saja." Siapakah yang memberitakan kabar
kesukaan itu? "sekalian orang yang terpecah-belah itu" (ayat 4).
yang memberitakan Injil Kabar Kesukaan di Yudea dan Samaria adalah
semua orang percaya, kecuali petugas-petugas istimewa. Mungkin
orang-orang ini sama seperti saudara sendiri. Mereka agak takut juga
karena sedang melarikan diri. Tetapi ketakutan tersebut tidak dapat
memadamkan berita sukacita yang mengalir dari hati yang penuh
semangat.
3. Peranan Roh Kudus dalam pemberitaan Injil.
Roh Kudus merupakan kunci pengertian, apakah sebabnya orang-orang
biasa juga dapat memberitakan Injil. Kalau pemberita Injil itu
tergantung pada kesanggupan dan tenaga si pemberita Injil sendiri,
maka hanya sedikit saja yang dapat menjalankannya. Kebanyakan orang
merasa tidak mampu untuk belajar dan melatih diri dalam penginjilan
sampai merasa cukup lancar.
Tetapi saudara boleh bersyukur kepada Tuhan bahwa tidaklah demikian
halnya. Roh Kudus yang mempunyai peranan utama, dan Saudara yang
mempunyai peranan pelengkap. Saudara yang pergi, Roh yang
melaksanakannya. Yang perlu bagi Saudara hanyalah memberitahukan
tentang jalan keselamatan kepada orang yang sesat dan Roh Kudus yang
akan bekerja untuk meyakinkan dia. Dan kalau orang itu mau menerima
Kristus, Roh Kuduslah yang akan mengerjakan mujizat pembaruan
didalam batinnya. Dalam penginjilan hanya perlu supaya Injil
diberitakan dengan sangat sederhana, serta mengajak orang itu untuk
percaya.
B. PERSIAPAN ROHANI UNTUK MENJADI PEMBERITA INJIL
1. Saudara harus mengalaminya terlebih dahulu.
Dalam mencari jiwa-jiwa, saudara akan menemukan bermacam-macam
penyakit rohani. Di kemudian hari, setiap jiwa yang saudara telah
perkenalkan kepada Yesus Kristus akan menghadapi bermacam-macam
pencobaan dan rintangan yang lain lagi. Orang buta tidak dapat
menolong orang buta (Lukas 6:39). Jadi saudara sendirilah yang harus
memanfaatkan segala janji Allah dalam hidup saudara. Saudara harus
berkemenangan supaya saudara dapat dengan tegas menawarkan
pertolongan Yesus kepada orang lain.
Beberapa pemberian rahmat Yesus yang saudara perlu alami adalah:
- Kelahiran baru
Kalau saudara sendiri belum diselamatkan menjadi Anak Allah, saudara
perlu dilayani, bukan melayani. Kalau kelahiran baru belum saudara
alami, betapa baiknya untuk menerima Yesus sekarang karena tak
mungkin saudara selamat tanpa pembaharuan itu (Yohanes 3:3,5; 1:12).
- Kepastian selamat
Apakah saudara telah mendapatkan kepastian bahwa dosa-dosa saudara
telah diampuni dan bahwa saudara telah memiliki tempat di sorga?
Kepastian yang mutlak hanya diperoleh melalui Firman Allah. Kalau
Tuhan mengatakan bahwa saudara telah selamat tentu saudara telah
selamat (1Yohanes 5:13; Yohanes 5:24; Yohanes 1:12; 1Petrus 2:24).
Si iblis akan menertawakan segala dasar kepastian yang lain karena
dasar-dasar yang lain itu hanyalah khayalan belaka.
- Kemenangan terhadap godaan
Saudara telah disuruh supaya hidup dengan suci serta sempurna
(Matius 5:8; 5:48; Roma 6:6). Iblis akan mengusahakan kelakuan yang
bukan-bukan dengan maksud menodai dan meniadakan kesaksian saudara.
Tetapi Iblis itu ompong, ia hanya dapat mengaum saja. Ia tidak
berdaya lagi, karena giginya telah tercabut pada salib (1Yohanes
3:8b; Roma 6:14). Melalui iman terimalah segala rahmat kemenangan
yang telah disediakan Yesus (1Korintus 15:57; 10:13; Filipi 4:13).
- Persekutuan dan persaudaraan dalam kasih
Yesus tidak bermaksud supaya saudara hidup dan bertahan seorang
diri. Ia telah merencanakan suatu lingkungan khusus demi pertumbuhan
iman saudara. Persekutuan itu menggantikan segala kerugian di dunia
luar (Markus 10:29,30). Persekutuan dengan Yesus sendiri melalui doa
dan Alkitab, dan persekutuan kasih dengan saudara-saudara seiman
menjadi sumber penyegaran dan penghiburan bagi saudara dalam dunia
yang kering ini.
2. Dipersenjatai oleh Roh Yesus.
Bersediakah saudara dilengkapi untuk pekerjaan penginjilan pribadi?
Roh Kudus menunggu untuk memberikan pertolongan-Nya atas dasar
kerelaan dan ketaatan saudara. Fungsi utama Roh ialah untuk
memasyhurkan nama Yesus. Jadi Roh itu hanya memberikan kuasa kepada
seseorang yang "rela" dan "taat" memberitakan Injil.
- Kuasa sebagai saksi
Apakah saudara merasa tidak sanggup meyakinkan orang-orang lain?
Sebenarnya hal "meyakinkan" bukanlah urusan saudara melainkan
peranan Roh Allah. Menurut janji-janji dalam Firman Tuhan
(Kisah Para Rasul 1:8; 2;38-39), saudara dapat diurapi dengan kuasa.
Kuasa itu bukanlah sesuatu yang harus saudara tunggu-tunggu seperti
rasul Petrus dan rasul Thomas. Mereka disuruh menunggu sampai pada
waktunya Roh itu datang, yaitu sampai hari Pentakosta. Pada hari
Pentakosta Roh Kudus yang bukan dari dunia, datang menetap di dunia.
Sekarang Roh itu ada beserta kita setiap saat. Apalagi Ia telah
mendiami anak-anak Allah, dan menunggu kesempatan untuk
menyempurnakan mereka.
Kuasa ilahi adalah sesuatu yang dialami "sementara berjalan." Kuasa
itu bukanlah milik saudara yang dapat dipegang-pegang dan dirasa
terlebih dahulu, melainkan mempunyai maksud tertentu: "kuasa dalam
bersaksi" yang tidak terlihat jelas terpisah dari aktivitas
pemberitaan Injil. Kuasa itu bukan bagi saudara melainkan bagi
kemuliaan Kristus.
- Pedang Roh
Hanya satu senjata yang diberikan kepada orang-orang percaya untuk
menyerang, yaitu Alkitab. Tidak perlu saudara menunggu untuk
diperlengkapi dengan Firman Tuhan. Ambil saja dan pakailah!
- Perlengkapan rohani
Paulus pernah melukiskan perlengkapan rohani yang diperuntukkan bagi
kita sebagai persenjataan (Efesus 6:10-20). Perlengkapan ini boleh
juga dilukiskan sebagai buah-buah Roh (Galatia 5:22,23;
Yohanes 15:1-7). Tujuan Roh Kudus adalah untuk menimbulkan dalam
kehidupan seseorang buah-buah rohani yang sesuai dengan
pemberitaannya. Kalau orang luar melihat Injil yang saudara
beritakan itu terwujud dan diperlihatkan dalam kelakuan saudara
sehari-hari, pastilah keyakinannya akan bertambah mengenai kebenaran
Injil itu. Roh Kudus menginginkan dua jalan bagi pemberitaan Yesus,
yaitu: melalui bibir dan melalui kesucian hidup -- dalam sifat,
sikap dan kehidupan saudara yang melawan segala anak panah iblis
itu.
DISIPLIN ROHANI SEHARI-HARI
Hanya sejauh mana saudara menyediakan diri untuk diperlengkapi,
sejauh itu pula Roh Kudus dapat bekerja di dalam diri saudara. Anak-
anak Allah yang biasa menginjili telah mengalami bahwa hal-hal yang
berikut perlu dilakukan sebagai langkah-langkah penyerahan rohani.
- Menyelidiki Firman Allah.
Secara teratur dan terus menerus. Jangan hanya membaca saja,
melainkan renungkan dan bandingkanlah nats dengan nats sampai
ajaran-ajaran pokok meresap dan menjadi darah daging saudara
(1Petrus 2:2; Mazmur 119:11-18).
- Menghafal ayat-ayat.
Roh Kudus akan bekerja dalam batas pengetahuan saudara tentang
Firman Tuhan. Dalam hal ini saudara seumpama sebuah komputer di
mana segala sesuatu yang telah tersimpan di dalamnya dapat
diambil kembali oleh Roh Kudus untuk dipergunakan. Makin banyak
ayat yang telah terhafalkan, berarti makin banyak pula ayat yang
dimiliki oleh Roh Kudus sebagai persediaan dalam penginjilan.
Menghafal merupakan hal yang penting sekali supaya saudara selalu
dapat mengingat kembali letaknya suatu keterangan dari Firman
Tuhan.
- Berdoa.
Berikanlah waktu-waktu tertentu pada setiap hari untuk bersekutu
dengan Tuhan melalui doa. Jangan terburu-buru, melainkan dalam
waktu yang tenang supaya Tuhan berkesempatan berbisik kepada
saudara mengenai tugas-tugas yang akan dilaksanakan dan
rintangan-rintangan pribadi yang harus diserahkan. Buatlah suatu
daftar pokok doa yang penting yang perlu didoakan setiap hari.
Sumber:
Judul Buku | : | Penginjilan dan Pelayanan Pribadi |
Judul Artikel | : | Mempersiapkan Diri Menjadi Penginjil Pribadi (Pel. 1) |
Pengarang | : | W. Stanley Heath, Ph.D., M.Div. |
Penerbit | : | YAKIN, Surabaya |
Halaman | : | 7 - 11 |
e-JEMMi 01/2003