Berdoa Untuk Mereka yang Belum Terjangkau
Adakah Cara yang Terbaik untuk Melakukannya?
Oleh: Karen Schmidt
Doa seperti apakah yang mempunyai dampak terbesar bagi Misi
Pekabaran Injil? Di bawah ini adalah cuplikan dari tiga buah
pendekatan tentang berdoa untuk mereka yang belum terjangkau.
Pemetaan Spiritual
Bagi George Otis Jr, pemetaan spiritual merupakan sebuah alat yang
sangat penting untuk penginjilan. Otis adalah presiden dari kelompok
Sentinel -- sebuah kelompok yang meluncurkan sebuah video dokumenter
berjudul "Transformation I dan II" (Transformasi I dan II**) pada
tahun 1999. Video ini berdurasi 60 menit dan mendokumentasikan apa
yang disebut dengan "Evangelistic Breakthrough" (Terobosan
Penginjilan) di empat kota yang ada di tiga benua. Dobrakan ini
terjadi sebagai respon dari doa-doa yang dipadukan dengan pemetaan
spiritual. Pemetaan spiritual adalah sebuah cara untuk memberi
petunjuk kepada para pendoa syafaat tentang bagaimana menyelidiki
apa yang disebut dengan "Spiritual Pathology" (Sumber/Analisa
Masalah Spiritual) dalam komunitas mereka dan kemudian berdoa melawan roh
setan/kuasa kegelapan yang mengikat komunitas tersebut.
"Mengapa kegelapan rohani terus becokol di sebuah komunitas
tertentu?" tanya Otis yang juga adalah koordinator pembantu dari
United Prayer Track untuk gerakan AD 2000 and Beyond, dan juga telah
mengarang sebuah buku berjudul "The Twilight Labyrinth". Di buku ini
dia menjelaskan penelitiannya tentang penyembahan berhala dan
tekanan spiritual. Otis percaya, untuk berdoa bagi pertobatan dari
orang-orang dunia itu dimulai dari pengidentifikasian penghalang-
penghalang spiritual dan kejadian- kejadian yang menciptakan hal-hal
tersebut. Setelah melakukan penelitian yang didasari atas pemetaan
spiritual, para pendoa syafaat bagi komunitas tersebut
diinstruksikan bagaimana berdoa agar Tuhan membebaskan komunitas
tersebut dari penghalang-penghalang spiritual sehingga Roh Kudus
bisa bebas bekerja.
Berdoa Seperti Teladan Paulus
Lain lagi bagi Michael Pocock, Ph.D. yang merupakan ketua Departemen
Penginjilan Dunia dan Studi Antar Kebudayaan di Sekolah Teologia
Dallas. Dia percaya jika kita hendak berdoa untuk misi penginjilan,
kita harus mengikuti contoh teladan yand diberikan di Alkitab.
Pocock mengambil contoh Paulus yang berdoa di medan penginjilan
terdepan yaitu di tempat para penyembah berhala. "Lihatlah apa yang
didoakannya, apa yang dia minta orang lain untuk berdoa bagi dia dan
bagaimana hasilnya di surat-suratnya." Kata Pocock.
Menurut Pocock, adalah sesuatu hal yang benar jika kita meminta
Allah untuk mengakhiri kuasa iblis yang menguasai orang-orang tidak
percaya di dalam nama Yesus Kristus ketika kita sedang berdoa untuk
pertobatan suatu komunitas tertentu.
Tetapi Pocock tidak melihat adanya alasan untuk mengetahui lebih
banyak tentang roh-roh jahat. "Saya tidak menemukan di Alkitab
tentang pentingnya kita mengetahui lebih banyak tentang siapakah
roh-roh jahat tersebut. Mungkin memang ada setan-setan yang berkuasa
di daerah tertentu dan mereka bisa memperoleh kekuatan melalui
kerjasama dari para penyembah berhala yang tinggal di daerah
tersebut. Tetapi saya mempertanyakan apakah mengidentifikasikan
setan-setan tertentu adalah perintah Allah di Alkitab."
Walaupun begitu, Pocock berpendapat bahwa berdoa di tempat yang
merupakan pusat orang yang tidak percaya merupakan hal yang
dibenarkan dan dia sangat mendukung filosofi dari apa yang disebut
dengan 'Prayer Walk' (Doa Keliling -- Praying Onsite with Insight).
"Melakukan 'Prayer Walk' sungguh merupakan sesuatu yang berharga.
Saya pikir, dengan kita berdoa di tempat dimana penginjilan sedang
berlangsung akan memberikan perbedaan dibanding kita berdoa di
tempat lain. Saya tidak perduli jika dibutuhkan biaya yang besar
untuk mendatangi tempat tersebut hanya untuk berdoa di sana. Hal ini
sangat berharga."
Pocock sebelumnya melayani di sebuah gereja injili terbesar di
Caracas, Venezuela. Gereja dimana Pendeta Samuel Olsen memulai
gerakan 'Prayer Walk'-nya. Ketika gereja sedang mencoba untuk
menjangkau daerah yang baru, maka Olsen dan orang-orang di gereja
tersebut pergi berjalan kaki (atau menggunakan mobil jika terlalu
berbahaya) untuk melewati blok demi blok dan berdoa untuk orang-
orang yang ada di blok tersebut.
Doa Yang Tekun
"Saya meragukan kalau ada organisasi misi atau penginjilan yang
didukung oleh doa yang cukup." kata Dr. Wesley Duewel, seorang
veteran OMS International berumur 61 tahun yang sekarang menjabat
sebagai Presiden Emeritus di organisasi tersebut. Pada awal karir
misionarinya, Duewel melayani di India. Dia mengatakan, "Kita berada
di daerah yang sulit secara spiritual. Semua ladang misi adalah
tempat peperangan untuk Allah. Ketika saya dalam penerbangan ke
Amerika untuk menghadiri beberapa rapat setelah 25 tahun melayani di
India, saya bertanya-tanya mengapa kita tidak mendapatkan hasil yang
besar seperti yang saya harapkan."
Selama dalam perjalanan di Amerika, Duewel merasa Tuhan mengarahkan
dia untuk meminta 1000 orang berdoa selama 15 menit setiap hari
untuk misi penginjilan di India. "Kita memperoleh orang-orang yang
mau berdoa dan tahun itu Tuhan memberikan kita 1500 petobat baru.
Kemudian ada dua sampai tiga gereja yang didirikan dalam setahun,
diikuti dengan pendirian lima gereja lagi. Seiring dengan
berjalannya waktu, kami melihat rata-rata 25 gereja yang dibangun
setiap tahunnya. Hal ini perlu usaha yang keras dalam berdoa untuk
bisa memulai dobrakan bagi Allah di ladang penginjilan.
Duewel percaya kalau peperangan rohani adalah elemen yang selalu
hadir di dalam pekerjaan misi. "Peperangan rohani itu lebih dari
hanya sekedar melawan setan-setan dan manifestasinya yang
kelihatan." katanya. "Peperangan ini berarti menghalau kegelapan dan
mengambil inisitatif melalui doa. Hal ini membutuhkan 'a holy
hunger' (kerinduan yang kudus) bagi mereka yang terhilang dan doa
dengan sepenuh hati serta jiwa. Saya percaya kalau kita perlu berdoa
dengan sungguh-sungguh kepada Allah untuk jiwa-jiwa tersebut.
Duewel percaya kalau orang Kristen seharusnya berdoa dengan
menggunakan Firman Allah untuk "membujuk" Allah. Namun lebih dari
sekedar kata-kata dalam doa, dia menyadari bahwa pengabdian untuk
berdoa dan semangat untuk menjangkau orang terhilang adalah
kuncinya. "Saya tidak dapat lebih menekankan lagi akan pentingnya
peran doa" kata Duewel. "Harapan kami satu-satunya untuk memperoleh
tuaian ialah dengan tekun berdoa."
Sumber: World Pulse, 22 Juni 2001, Halaman 5
[Catatan Redaksi:
** VCD "Transformation I dan II" yang telah di-dubbing dalam bahasa
Indonesia merupakan dua film dokumenter yang bagus untuk ditonton.
Anda melihat bagaimana transformasi besar-besaran yang terjadi saat
Allah mulai menjamah dan bekerja secara luar biasa di kota-kota itu.
Anda bisa mencoba mencarinya di toko buku Kristen di kota Anda.]
e-JEMMi 44/2002