Merindukan Terobosan dan Tuaian yang Lebih Besar?
Waktu-waktu yang telah kita lalui dengan bertekad untuk berdoa dan
berpuasa bagi keselamatan kaum Muslim pada saat doa bulan puasa
telah membuahkan beberapa hal seperti:
- Kesadaran untuk mendoakan kaum Muslim dengan fokus doa yang
jelas,
- Banyak orang Muslim yang telah percaya Tuhan Yesus,
- Ada utusan Injil yang bekerja di masyarakat Muslim yang
terabaikan.
Kita bersyukur, namun semuanya ini belum berarti bahwa tugas telah
selesai. Kita perlu berkomitmen untuk lebih meningkatkan intensitas
doa-doa kita. Kaum Muslim dengan disiplin yang tinggi setiap harinya
menunaikan sembahyang lima waktu yang dilakukan dari subuh sampai
tengah malam. Mereka sangat bersungguh-sungguh dan terbuka memanggil
nama Allah, dan mengharapkan jawaban dari Allah. Kesungguhan mereka
diekspresikan dengan ketekunan dan berseru dengan suara yang keras.
Keadaan ini menunjukkan mereka sangat membutuhkan Allah, sekaligus
mendeklarasikan keyakinan iman mereka. Sebagian besar dari kita
hidup dikelilingi oleh mereka, setiap hari lima kali dalam sehari
kita dapat mendengar suara sembahyang mereka dengan jelas.
Seringkali kita merasa terusik, dan merasakan suatu suasana yang tak
nyaman kala mereka mulai memperdengarkan suara mereka, terlebih pada
petang hari menjelang sembahyang "Maghrib". Sholat atau sembahyang
lima waktu adalah salah satu pilar dari lima rukun iman dalam agama
Islam. "Pilar Lima Waktu" ini mengandung kekuatan khusus bagi setiap
orang Muslim dalam kehidupan setiap harinya.
Seirama dengan berputarnya bola bumi, waktu yang berbeda antara
tempat dan negara yang satu dengan yang lainnya, maka dalam 24 jam
sehari, lebih dari 14 abad suara deklarasi umat Islam yang
mengatakan "Allahku besar, tiada Tuhan selain Allah", telah sambung-
menyambung bagaikan gelombang yang membentuk suatu "lapisan awan
kelabu" yang menyelimuti bumi, dan menutupi mata dan telinga rohani
saudara sepupu dari sang Kebenaran itu. (Yohanes 14:6)
Untuk dapat menembus awan kelabu dan membuka selubung yang menutupi
mata dan telinga rohani saudara sepupu kita tidaklah sulit. Mengapa?
Karena kita tidak berperang sendiri.
"Tuhan Allahmu, ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi
kemenangan." (Zefanya 3:17)
"... sebab Roh yang ada di dalam kamu lebih besar dari roh yang
ada di dalam dunia." (1Yohanes 4:4)
dan berbagai janji Tuhan yang telah diberikan kepada kita sebagai
orang-orang yang percaya Tuhan Yesus.
Yang diperlukan dari kita adalah komitmen dan tekad, lebih disiplin
dan berani berkorban waktu. Apa yang akan kita lakukan? Kita hanya
perlu mengambil waktu untuk berdoa lebih awal mendahului kaum Muslim
sembahyang. Isi dari waktu doa kita selain "pujian, penyembahan dan
Firman Tuhan", maka ditambahkan "Doa peperangan rohani" yang
bertujuan mengadakan: "pengikatan, penerobosan dan pembersihan
suasana rohani" sehingga saat kaum Muslim bersembahyang, mata dan
telinga rohani mereka akan terbuka.
Mintalah Tuhan Yesus berkenan menampakkan diri-Nya secara
supranatural kepada mereka, sehingga mereka akan memilih untuk
percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan.
(Mazmur 149:1-9; Matius 18:18-19, Matius 28:8; 2Korintus 4:3-4,
2Korintus 10:3-5; Efesus 6:10-12, Efesus 1:16-29).
Lebih dalam lagi perhatikan penjelasan dalam artikel "Doa 5 Patok".
Setiap kita dapat memulai dengan lingkungan dimana kita berada.
Sebagai anak- anak Tuhan kita dapat berdoa kapan saja, di mana saja,
tanpa dibatasi oleh posisi tubuh, "Allah itu Roh ...." (Yohanes
4:24), dan melalui Roh-Nya yang menyatu dengan roh kita, kita dapat
berdoa kepada-Nya (Roma 8:26). Marilah kita menjadikan "doa, pujian,
penyembahan dan peperangan rohani sebagai jubah dan gaya hidup
kita".
Sumber:
Judul Buku : "40 Hari Doa Bangsa-bangsa"
Judul Artikel: Merindukan Terobosan dan Tuaian yang Lebih Besar?
Penerbit : Doa Bangsa-bangsa, Jakarta, 2002
URL : http://www.sabda.org/publikasi/40hari/
(Lihat ulasannya di kolom Profil/Sumber Misi.)
Subscribe : < subscribe-i-kan-buah-doa@xc.org >
e-JEMMi 44/2002