|
Resources |
|
|
|
|
Artikel
Artikel-artikel MISI |
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia & Para Pengubah Dunia |
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia : 48 Kisah Nyata |
Buku
Buku-buku Misi |
|
Doa |
|
Info |
|
|
|
|
|
|
|
| |
|
artikel 100 dari 163 artikel |
|
|
|
10 ALASAN UNTUK MEMPERCAYAI ALLAH MENAWARKAN HADIAH YANG SEMPURNA
Allah Senang Memberikan Hadiah
Pencipta kita rindu untuk memberikan apa yang diinginkan hati kita
(Mazmur 37:4). Sebagai Bapa yang di surga, Dialah yang memberikan
"setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna"
(Yakobus 1:17). Anugerah-Nya yang terbaik sungguh tidak ternilai dan
sangat sempurna memenuhi berbagai kebutuhan dan kebahagiaan kita,
sehingga banyak orang yang sulit untuk mempercayainya.
Hadiah ini Dijelaskan dalam Alkitab
Alkitab menjelaskan anugerah yang sangat mengagumkan ini, termasuk
di dalamnya adalah kedamaian, pengampunan, penerimaan ke dalam
anggota keluarga surgawi, dan kehidupan yang kekal. Alkitab
menunjukkan paket rohani ini sebagai keselamatan dan menyebutnya
sebagai "karunia Allah" (Roma 6:23; Efesus 2:8-9).
Hadiah ini Tidak Dapat Diusahakan
Anugerah keselamatan Allah yang sempurna diberikan bukan karena
kebaikan manusia, tetapi karena belas kasihan, bukan karena usaha
manusia tetapi karena iman. Rasul Paulus menulis demikian, "Sebab
karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil
usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan
ada orang yang memegahkan diri" (Efesus 2:8-9).
Allah Sendiri yang Membayar Harganya
Pencipta kita memberikan kebebasan kepada kita untuk memilih. Dia
memberikan kebebasan kepada kita untuk menerima atau menolak Dia.
Nenek moyang kita memilih untuk menjauh dari-Nya. Bukan saja Allah
tidak membiarkan mereka dalam pemberontakan mereka, Allah justru
menyatakan rencana penyelamatan, yaitu seorang tak bersalah
dikorbankan untuk mati sebagai ganti orang yang bersalah. Seperti
halnya suatu upacara ritual yang menggambarkan pemujaan berhala di
kuil seperti apa yang Allah sendiri lakukan untuk kita di tengah-
tengah sejarah umat manusia. Pada waktu yang dipilih Allah sendiri,
Dia melakukan hal yang hanya dapat dijelaskan dengan kasih, Ia
mengorbankan Anak-Nya untuk membayar dosa kita (Yohanes 1:29; Ibrani
10:5-10).
Hadiah ini Datang dengan Bukti Lunas
Nabi-nabi Yahudi menubuatkan bahwa seorang Mesias akan menyelamatkan
umat-Nya dari dosa-dosa mereka (Yesaya 53; Daniel 9:26). Ketika Ia
datang, Ia menyembuhkan yang sakit, membangkitkan orang mati, dan
memberikan pengharapan kepada orang yang tertindas. Kemudian, Ia
melakukan hal yang tak terbayangkan. Ia tidak membalas caci maki
orang-orang dan Ia dengan rela menyerahkan hidup-Nya kepada para
algojo Romawi. Tiga hari kemudian, Ia berjalan keluar dari kubur
yang dijaga tentara (Lukas 24:1-7). Para saksi mata kebangkitan
Kristus, memilih mati di tangan musuh daripada menyangkal bahwa
mereka telah melihat Ia hidup.
Hadiah ini Dibungkus dengan Kasih
Allah "membungkus" pemberian-Nya yang sempurna ini dengan
penggenapan banyak nubuatan dalam jangka waktu ribuan tahun yang
diwujudkan melalui mujizat-mujizat dan penyelamatan yang
mengagumkan. Setelah selama berabad-abad tindakan antisipasi
berlangsung, sebagai keajaiban yang paling besar dari semua
keajaiban, Allah yang di surga membungkus diri-Nya dalam kandungan
seorang perawan. Hadiah ini bertumbuh di dalam ketidakpastian yang
ironis, tanpa kasih dari para pengikut-Nya, keirihatian para
pemimpin agama, dan kekecewaan atas kematian yang meremukkan. Ketika
segala suatu kelihatannya suram, Allah membungkus hadiah-Nya di
dalam laporan yang menarik dari para saksi yang memberitakan
kebangkitan dari kematian yang tak terduga. Sebagai sentuhan akhir,
sang Pencipta memberikan hadiah keselamatan-Nya dengan berbagai pita
yang beragam, orang-orang dari segala bangsa di dunia yang hati dan
hidupnya telah diubahkan oleh kasih-Nya (Wahyu 5:9).
Allah Menawarkan Hadiah tersebut karena Anugerah
Hanya karena anugerah Allahlah, maka para pemberontak yang telah
jatuh dan hancur dapat diterima di dalam keluarga Allah yang kekal.
Paulus menjelaskan perbedaan antara Adam, yang menurunkan dosa dan
kematian kepada keturunannya, dengan Kristus yang membawa anugerah
dan kehidupan bagi semua orang yang percaya pada-Nya. Ia menulis,
"Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab,
jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam
kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-
Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu
Yesus Kristus" (Roma 5:15).
Hadiah Tersebut Dapat Diperoleh Hanya Melalui Iman
Kalimat, "Oleh anugerah engkau telah diselamatkan melalui iman,"
menjelaskan kepada kita bahwa Allah hanya datang ke tempat di mana
Ia diundang. Dia yang menginginkan kita untuk berbagi kebahagiaan
dari keluarga-Nya yang kekal, sedang menunggu kita untuk mengundang
Dia ke dalam hidup kita (Yohanes 1:12). Injil mengatakan, "Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal"
(Yohanes 3:16).
Hadiah Tersebut Tidak Dapat Diusahakan
Bahkan di saat-saat kesengsaraan-Nya, ketika tergantung di kayu
salib di antara dua penjahat, Yesus memberikan hadiah kehidupan
kekal. Salah satu dari penjahat itu berkata, "Bukankah Engkau adalah
Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Penjahat yang lainnya
mencela penjahat yang pertama dengan berkata, "Tidakkah engkau
takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang
sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan
yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat
sesuatu yang salah." Kemudian ia berkata kepada Yesus, "Yesus,
ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Karena
keselamatan adalah anugerah, maka Yesus dapat berkata kepada dia,
"Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku
di dalam Firdaus." (Lukas 23:39-43).
Hadiah Tersebut Mengilhamkan Pujian Syukur
Mereka yang mengetahui bahwa mereka telah diselamatkan oleh anugerah
Allah dari api pengadilan memiliki alasan untuk menjalankan sisa
dari hidup mereka dengan rasa penuh rasa syukur kepada Allah (Efesus
2:10).
Bahan diedit dari sumber:
Judul Buku | : | Kemenangan dalam Kebangkitan |
Judul Artikel | : | 10 Alasan Untuk Mempercayai Allah Menawarkan Hadiah yang Sempurna |
Penulis | : | Mart De Haan |
Penerbit | : | RBC Indonesia |
HalamanHalaman | : | 42 - 45 |
e-JEMMi 10/2005
|
|
|
|
|
| |
|
|
|
|
|
|
|