Home
       

Resources
Artikel
Artikel-artikel MISI
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia &
Para Pengubah Dunia
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia :
48 Kisah Nyata
Buku
Buku-buku Misi
Doa
Doa bagi Negara
Doa bagi Kota
Doa bagi Suku
PD Timotius
40 Hari Doa
e-KJDN
Info
Sejarah
Ulasan Tokoh MISI
Lembaga
Lebih dekat dengan lembaga MISI
Media
Berbagai program pengabaran Injil
Lintas Budaya
Lintas Religi
Profil Suku di Indonesia
 
 Renungan
 Kesaksian
 
| negara 26
dari 43 negara

R W A N D A

Rwanda--Rwanda memiliki sejarah yang kelam. Meski demikian, secercah harapan mulai timbul bagi negeri yang masih memiliki kebutuhan akan air minum yang bersih dan sehat ini. Bruce Whitmare dan Living Water International (LWI) menyatakan bahwa mereka berencana untuk bertemu dan membahas rencana penggalian sumur. Rencana itu bertujuan untuk membangun kerja sama dengan seluruh masyarakat. "Selama proses ini berlangsung, kami mengabarkan Injil secara orang per orang. Selain memutarkan film Yesus, kami juga mendorong pastor-pastor lokal untuk datang dan terlibat dalam proyek ini sehingga kami dapat mendukung pekerjaan mereka sekaligus menjangkau komunitas tersebut." Whitmire menjelaskan bahwa mereka bekerja untuk membawa satu pendekatan holistik kepada permasalahan masyarakat. "Tentunya akan muncul suatu transformasi bagi desa tersebut ketika mereka dapat terbebas dari sakit penyakit hanya dengan segelas air bersih. Apalagi bila mereka mengerti bahwa Tuhan yang mengasihi mereka telah mengirim kami; tidak hanya membawa air yang memulihkan tubuh jasmani mereka, tapi juga air rohani yang membawa mereka kepada hubungan pribadi dengan Kristus.
[Sumber: Mission Network News, Oktober 2006]

Pokok Doa:

  • Di tengah-tengah kekelaman sejarah Rwanda, LWI melihat secercah harapan untuk melayani orang-orang Rwanda melalui pengadaan sumber air bersih. Mari naikkan pujian dan syukur bagi Allah yang selalu memerhatikan kebutuhan terdalam umat-Nya.
  • Berdoalah agar melalui pelayanan ini orang-orang Rwanda mengerti bahwa Allah memerhatikan dan mengasihi mereka. Doakan juga agar lewat pemutaran film Yesus mereka dapat mengenal pribadi Juru Selamat.

e-JEMMi 42/2006


Menjangkau generasi baru dengan pesan pengharapan. Bangsa Rwanda masih terus berjuang melawan masa lalu yang menyakitkan. Di samping bergumul melawan masalah trauma kejahatan pembantaian massal, banyak warga Rwanda yang berharap dapat memulai babak kehidupan baru. Wakil organisasi Book of Hope, Rob Hoskins mengatakan bahwa mereka sedang merencanakan pendistribusian besar-besaran tahun ini, demi tujuan rekonsiliasi secara menyeluruh. "Betapa ini adalah kesempatan luar biasa bagi kami saat bisa kembali ke negara ini setelah 12 tahun berlalu. Kedatangan kami bukannya untuk mengingatkan terus akan jutaan orang yang telah terbunuh. Namun keyakinan kami adalah `Ada pengharapan bagi generasi yang baru dan harapan itu ada dalam Injil. Jadi, dalam jangka waktu sekitar 100 hari, lebih dari 2 juta anak- anak dan pemuda Rwanda akan menerima Firman Tuhan.`" Hoskins mengatakan bahwa mereka bekerja bahu membahu dengan pihak pemerintah. Namun, ia meminta untuk tetap berdoa bagi proyek ini karena: "Masih ada tentangan dari kaum minoritas non-Kristen di negeri ini. Mereka mencoba masuk ke gereja dan polisi beragama non- Kristen mencoba menyita peralatan audio kami dan beberapa barang lain yang kami perlukan untuk proses pendistribusian ini. Jadi masih akan ada peperangan rohani yang akan terjadi. Musuh tidak ingin melihat kita melaksanakan rencana agung kerajaan Surga."

Sumber: Mission Network News January 13th 2006

Pokok Doa:

  • Doakan agar kerjasama yang baik antara Book of Hope dan pemerintah Rwanda terus terjalin.
  • Terus doakan keamanan dan keteguhan hati umat Tuhan di Rwanda. Berdoa agar mereka bisa bertahan dalam peperangan rohani saat memberitakan Firman Tuhan. Agar Roh Kudus menyertai dan memperlengkapi para pekerja organisasi pelayanan Book of Hope.

e-JEMMi 04/2006


Book of Hope memperingati terjadinya tragedi Pembantaian 100 hari di Rwanda. Pada bulan April 1994, hanya butuh 100 hari untuk melihat hampir 1 juta orang, atau lebih dari sepersepuluh dari keseluruhan jumlah penduduk, terbunuh dalam pristiwa pembantaian di Rwanda. Tragedi 100 hari itu akan diperingati lewat kegiatan "100 days of Hope" yang diprakarsai oleh organisasi Book of Hope International. Wakil Book of Hope, Cal Ratz mengatakan bahwa mereka memiliki banyak pekerjaan yang menanti di depan. "Kami akan melatih 1200 orang di Rwanda, terutama para pemuda. Mereka akan mengunjungi sekolah- sekolah dan melaksanakan sebuah program yang dikemas secara dinamis tentang pemberitaan Injil kepada lebih dari 2 juta murid sekolah." Ratz mengatakan bahwa mereka berencana untuk melakukan hal itu dalam 100 hari. Ini merupakan tanggung jawab yang besar. "Hal ini berarti bahwa jika memperhitungkan masa libur akhir pekan dan hal-hal lainnya, kami harus melakukan pelaksanaan program itu di 40 sekolah tiap harinya. Ini adalah tugas yang sungguh luar biasa. Pelatihan itu akan dimulai pada bulan Januari.

Sumber: Mission Network News, November 18th 2005

  • Doakan rencana organisasi Book of Hope International dalam mempersiapkan para pemuda yang akan terlibat dalam pelayanan pemberitaan Injil di sekolah-sekolah guna menunjang kegiatan program "100 days of Hope".
  • Berdoa agar organisasi ini bisa mendapatkan sukarelawan yang tepat untuk mendukung kegiatan "100 days of Hope". Berdoa supaya kegiatan itu dapat membuat gereja semakin efektif dalam melakukan penjangkauan jiwa.

e-JEMMi 48/2005


Kami mendengar berita dari UGBR, gerakan mahasiswa IFES (International Fellowship of Evangelical Students) di Rwanda. Ada sebuah perusahaan sekuler di Rwanda yang mensponsori produksi suatu film Kristen, 'With a Mission'. Film ini mengajak para mahasiswa Kristen untuk melakukan penginjilan di kampus. Dua kelompok mahasiswa UGBR memulai pelayanannya bulan Februari. Phocas Ngendahayo, Sekretaris Jenderal UGBR menuliskan:

"Bayangkan sebuah perusahaan sekuler dengan sukacita dan murah hati bersedia mensponsori produksi film Kristen itu. Yesus Kristus sendiri yang menyediakan dana untuk proyek yang cukup mahal ini."

Universitas lain di Rwanda, pemimpin lama dari kelompok mahasiswa Kristen telah memilih pemimpin dari asosiasi mahasiswa kampus. Di luar negara terjadi peningkatan jumlah anggota mahasiswa UGBR yang dipilih untuk menduduki posisi yang sama. Phocas mengatakan,

"Ini merupakan langkah peningkatan; mahasiswa menjadi garam dan terang di tengah masyarakat yang sedang sakit dan korupsi ini."

Sumber: IFES Prayer Line, February 13, 2003

  • Bersyukur atas semua kesempatan yang Tuhan buka dengan lebar untuk para mahasiswa terlibat dalam mempengaruhi masyarakat Rwanda.
  • Berdoa agar para mahasiswa memiliki beban untuk berjuang bagi pelayanan pekabaran Injil di lingkungan di mana mereka ditempatkan.

e-JEMMi 11/2003


Saat Emmanuel Duknzemnriya pulang dari kerja tanggal 21 April 1994, anaknya berteriak, "Mama meninggal!". Istrinya, Appoline terbaring di lantai dan banyak mengeluarkan darah. Dia telah diserang oleh salah satu gang pemberontak Hutu "wielding machetes", namun dia tidak meninggal.. Dia berjuang melawan maut selama tiga bulan, dan dia sudah sembuh saat memberikan kesaksian di hadapan 7000 orang dalam konferensi Explo 2000 di Lausanne, Switzerland. Konferensi di Lausanne disiarkan via satelit ke 87 konferensi Explo lainnya, termasuk di Kigali, ibukota Rwanda, yang dihadiri oleh 20,000 Hutus dan Tutsis! Sekarang, Appoline dapat mengampuni orang yang menganiayanya. Sebagai orang Kristen, dia belajar untuk menghapus rasa benci dan sakit hatinya. Dia juga dapat berdoa, "Yesus, ampuni Rwanda, dan ampuni geng yang telah menyerang di rumah kami."


Sumber: E. und A. Duknzemnriya; http://www.Explo.ch ; PrayerNet dan FRIDAYFax Januari, 2000

e-JEMMi 04/2000

|




 Ke atas 
© 2003 YLSA