LIBERIA
Liberia/AS -- Perang saudara selama bertahun-tahun di Liberia yang
menyebabkan para misionaris bangsa Barat pergi dari negara itu dan
memaksa misionaris lokal melanjutkan pelayanan di sana. Meskipun ini
adalah hal positif bagi gereja, Pastor Isaac Wheiger, penanggung
jawab Liberian Wesleyan Church mengatakan hal tersebut berdampak
pada kurangnya pendidikan teologi. Wheiger mengatakan banyak pendeta
telah pergi ke Amerika untuk mendapatkan pelatihan, namun itu pun
belum berhasil. "Lebih dari 90% dari mereka yang memperoleh beasiswa
ke Amerika tidak kembali lagi kemari. Jadi, Grand Rapids Theological
Seminary (GRTS) memutuskan akan menyelenggarakan pendidikan teologi
di Liberia." Presiden GRTS dari Cornerstone, Doug Fagerstrom,
mengatakan bahwa rencana ini lebih dari sekadar membawa teologi ke
Liberia. "Grand Rapid Theological Seminary tidak tertarik untuk
membuka cabang sekolah di seluruh dunia. Kami hanya tertarik untuk
melatih sekelompok warga pribumi yang nantinya dapat membuka sekolah
teologinya sendiri." Para pendeta dibutuhkan untuk menghadang laju
pertumbuhan agama lain yang kemungkinan besar akan menguasai seluruh
negeri kecuali ada sesuatu yang dilakukan.
[Sumber: Mission Network News, Mei 2006]
Pokok Doa:
- Naikkan permohonan dalam doa agar para hamba Tuhan dari gereja
lokal di Liberia diperlengkapi dengan pendidikan teologia yang
layak, juga agar mereka diberikan hikmat untuk memimpin dan
mengajar jemaat.
- Mari kita mendoakan para hamba Tuhan yang disekolahkan ke luar
negeri/Amerika agar berbeban untuk kembali lagi ke negera mereka
dan membangun jemaat lokal yang kokoh serta mendirikan sekolah
teologia di sana.
e-JEMMi 23/2006
Para misionaris di Liberia, Afrika Barat, baru-baru ini mengadakan
persekutuan revival yang menuntun banyak orang untuk menerima
keselamatan dan menghancurkan banyak dewa dan jimat-jimat dari
tukang sihir. Di sebuah desa, sekitar 27 orang menerima Kristus dan
dibaptis. Dua diantara 27 petobat baru tersebut adalah sesepuh
wanita yang terlibat dalam dunia sihir. Kedua wanita itu menggunakan
ilmu 'voodoo' untuk membunuh beberapa wanita muda dan anak-anak di
desa mereka. Setelah kedua sesepuh wanita itu menerima Yesus, mereka
membawa semua jimatnya. Para misionaris membakarnya di hadapan semua
penduduk desa. "Kuasa Allah tercurah dan penduduk desa menaikkan
pujian kepada Allah." Pelayanan perintisan gereja dan penginjilan di
Liberia terus berlanjut. Di akhir tiga bulan pertama pelayanan
mereka ada sekitar 431 penduduk menerima Kristus. Mereka juga
mendirikan tiga gereja desa dan memberitakan Injil di 49 pos PI.
Para misionaris terus mendistribusikan literatur Kristen dan
mengadakan persekutuan doa penginjilan untuk menarik penduduk Afrika
kepada Allah.
Sumber: What In The World, June 30, 2003
- Naikkan syukur atas ratusan petobat baru yang tinggal di wilayah
Liberia. Doakan pertumbuhan iman dan proses follow-upnya. Doakan
khususnya untuk para misionaris yang mendampingi para petobat
baru itu.
- Berdoa juga untuk tiga gereja lokal dan 49 pos PI yang ada di
Liberia agar bisa menolong proses pendewasaan iman bagi para
petobat baru di wilayah tersebut.
e-JEMMi 28/2003