AFRIKA
Afrika--Ron Washer dari Association of Baptists for World Evangelism
(ABWE) mengatakan bahwa tim dari program Community Health Evangelism
(CHE) baru saja mulai dikirimkan ke Afrika Barat. Proyek-proyek CHE
meliputi pengajaran akan kebersihan, pendidikan kesehatan dan gizi,
termasuk pertanian dan sanitasi yang baik. Program ini juga membantu
ABWE menjangkau daerah-daerah di mana mereka tidak dapat mengabarkan
Injil secara tradisional. "Kami mengantisipasi jika daerah-daerah
tersebut memberikan penolakan dalam beberapa bentuk. Namun, sekarang
ini kami ada di daerah selatan yang lebih animistik dengan kebiasaan
penyembahan roh-roh. Di sini orang Kristen atau muslim lebih sedikit
daripada di daerah utara." Washer mengatakan mereka sangat
membutuhkan guru-guru untuk melatih tim CHE. Menarik untuk melihat
kemungkinan yang akan terjadi. "Ini sedang terjadi, namun kami dapat
melakukan lebih banyak lagi jika saja kami sudah memiliki personel
yang rela melakukannya." ... dan orang-orang di sana? "Mereka
memberi respons yang sangat bagus--kami percaya Tuhan menggunakan
ini untuk benar-benar menjangkau komunitas-komunitas kecil ini di
mana gereja-gereja lebih sulit didirikan."
[Sumber: Mission Network News, Agustus 2006]
Pokok Doa:
- Doakan agar ABWE dapat menjangkau dan memperkenalkan Kristus lewat
program-program CHE. Doakan agar kebutuhan tenaga pengajar untuk
melatih tim CHE dapat terpenuhi dan kiranya Tuhan mengirimkan
orang-Nya yang memiliki beban untuk melayani-Nya dengan kerelaan
hati.
- Doakan agar tim ABWE dilindungi oleh kuasa Allah sehingga mampu
menghadapi kuasa jahat saat melayani di antara orang-orang yang
masih menganut animisme.
e-JEMMi 36/2006
Afrika -- Duta kesehatan, Terry Dalrimple mengatakan bahwa struktur
Community Health Evangelism (CHE) mereka yang ada di desa wilayah
Mbale, Uganda, mungkin akan dijadikan percontohan. Sasaran mereka
adalah unit-unit keluarga. "Para pekerja yang akan menetap ini akan
bekerja dengan sejumlah keluarga untuk memenuhi kebutuhan fisik dan
mental mereka. Dalam proses tersebut, banyak dari orang-orang ini
yang datang kepada Kristus. Mereka dibawa ke gereja. Sedangkan untuk
anak-anak yatim piatu yang mengidap AIDS, telah diambil langkah
ekstra dengan menempatkan program khusus bagi anak-anak tersebut."
Karena keluarga WHOLE ikut dalam bagian pelayanan outreach ini,
anak-anak tersebut juga ikut berpengharapan dalam Kristus. Dalrimple
menyampaikan bahwa mereka sedang menghadapi masalah 12 juta anak-
anak yatim piatu penderita AIDS di Sub-Sahara Afrika, dilayani per
keluarga. "Jalan keluarnya adalah dengan cara agar komunitas orang-
orang Kristen bisa mengorganisasi komunitasnya untuk datang kemari
dan menunjukkan kepedulian pada anak-anak yatim piatu mereka
sendiri."
[Sumber: Mission Network News, Juli 2006]
Pokok Doa:
- Mengucap syukur atas keluarga-keluarga yang memiliki hati untuk
mengadopsi para anak yatim piatu penderita AIDS. Doakan agar para
keluarga ini dapat mengenalkan Kristus kepada anak yang mereka
adopsi dengan kasih yang tulus.
- Masih ada 12 juta anak penderita AIDS yang belum dilayani. Doakan
agar Tuhan mengetuk pintu hati umat-Nya untuk sadar dan peduli
pada anak-anak tersebut.
e-JEMMi 32/2006
Dengan berjalan melintasi jalan setapak yang berdebu, saya sengaja
menghindari tatapan marah mata seorang wanita gemuk yang sedang
menumbuk padi. Sementara ia menumbuk padi itu dengan tenaga besar,
bahunya yang kuat berkilauan tertimpa panas matahari Afrika. Matanya
memancarkan ketidakramahan.
"I be taxa minto? (mau pergi ke mana kau?)" bentaknya. Saya menjawab
dengan suara gemetar "M be taxamala (cuma mau jalan-jalan)" Saya
bergegas pergi sebelum ia mengatakan hal lainnya.
Gundo M`Balo mengintimidasi semua misionaris wanita. Dia sangat
tinggi dan kuat serta mudah marah. Ia membenci semua "perkataan
Tuhan" meski suaminya, si kepala daerah, adalah orang Kristen yang
taat.
Gundo sering mengancam akan mengguna-gunai para misionaris. Ia
mencoba menggagalkan pertemuan-pertemuan pengajaran Alkitab sedapat
ia mampu. Ia akan menumbuk-numbuk padi sepanjang pertemuan atau
menyuruh anak-anak berlari ke arah tempat pertemuan untuk berteriak-
teriak atau menangis.
Namun, meski ada gangguan tumbukan padi atau yang lainnya,
pengajaran tetap berjalan. Dan Gundo, mau tak mau, juga ikut
mendengar firman Tuhan yang perlahan mulai melunakkan kekerasan hati
dan amarahnya.
Dia mulai mengambil tempat duduk di pertemuan dan akan mengupas
kacang untuk menyibukkan dirinya.
Satu hari ketika saya berjalan melewati rumahnya lagi, saya sadar
bahwa Gundo tidak lagi membentak saya. Dia juga tidak tersenyum atau
menyapa saya, tapi juga tidak meneriaki saya lagi.
Saya mulai memerhatikan beberapa hal lain. Suara-suara yang muncul
dari tumbukannya sudah berkurang. Gundo tidak lagi berteriak dan
bertengkar dengan wanita-wanita lain. Di pertemuan Gundo juga sudah
tidak mengupasi kacang. Ia kini duduk tenang, matanya terbelalak
menunjukkan minat.
Akhirnya, firman Tuhan masuk dalam hatinya dan melunakkannya. Kini
ia memercayai Kristus dan Gundo yang baru kini muncul. Air mukanya
cerah dan ia tersenyum.
Sekarang ia mendengarkan dengan saksama pengajaran-pengajaran yang
diberikan. Ia mulai membangun hubungan dengan orang Kristen lain
serta para misionaris.
Kini para wanita senang melihat Gundo datang. Ia mulai mendorong
mereka kepada Tuhan. Saat saya kembali ke Amerika untuk operasi,
Gundo mengirimi saya surat:
"Aku sungguh mengucapkan selamat padamu. Aku tak akan melupakan
kasih kami padamu. Atas segala yang kau lakukan untuk kami, kami tak
akan melupakanmu. Kelahiran baruku, kau telah mengatakan banyak hal
tentangnya, jadi aku pun tak akan melupakannya. Semoga Tuhan
mengambil sakit penyakitmu."
Saat saya kembali ke desa, saya sangat terkejut ketika ada seorang
wanita tinggi yang tersenyum dan memeluk saya erat-erat. Mengingat
orang Malinke biasanya tidak terbuka menunjukkan perasaannya, saya
tahu bahwa sambutan itu adalah dari seorang saudari ke saudarinya
yang lain.
Saya sangat mengucap syukur pada Tuhan yang telah memakai Gundo
untuk menunjukkan pada saya kuasa-Nya untuk mengubah hidup.
[Sumber: New Tribes Mission, Juli 2006]
Pokok Doa:
- Doakan tim NTM yang sedang melayani di antara orang Afrika yang
belum percaya agar diberikan kekuatan, kesabaran, dan keberanian
saat memberitakan Injil.
- Ada banyak Gundo-Gundo lain di Afrika, yaitu mereka yang menentang
keberadaan Injil serta mengancam mengirimkan guna-guna kepada para
misionaris. Berdoalah agar hati mereka dilembutkan oleh Roh Allah
sehingga mereka menerima firman Allah sebagai satu-satunya sumber
kebenaran sejati.
e-JEMMi 30/2006
Umat Kristen sangat dibutuhkan untuk membantu penginjilan Gereja-
gereja di Afrika (MNN). Sementara itu, pelatihan misi untuk Afrika
Timur pada dasarnya sangatlah sederhana, yaitu meliputi: mengatur
jalannya pelatihan penginjilan serta penyebaran bahan EvangeCubes.
Wakil dari Global Missions Fellowship, Nathan Sheets mengatakan
bahwa mereka membantu gereja di Afrika mempersiapkan diri untuk
mampu secara pribadi memberitakan Injil kepada 4 juta orang yang
belum percaya di Afrika Timur. Sheets mengatakan bahwa mereka akan
sangat sibuk di musim panas ini. "Kita telah memobilisasi kira-kira
600 orang dari Amerika Utara untuk terlibat dalam membantu kerjasama
dengan gereja-gereja yang ada dalam hal membantu penginjilan,
pemuridan, dan membangun gereja-gereja baru." Sheets mengemukakan
bahwa sejak bulan Maret, respon gereja-gereja di Afrika tersebut
sangatlah hebat. Setelah mendapatkan peralatan dan pelatihan, mereka
mengembangkannya sendiri. "Kita telah melihat 27 ribu lebih orang
Afrika dilatih dan melatih bersama Evangecubes, sedangkan kami hanya
punya bahan Evangecubes lengkap untuk melatih 7 ribu orang saja.
Tapi dari 7 ribu orang itu, mereka keluar dan mengabarkan Injil
dengan 30 ribu orang lainnya. Hasilnya 11 ribu orang datang pada
Kristus dan 63 gereja baru dimulai."
[Sumber: Mission Network News, August 23th 2005]
Pokok Doa:
- Doakan pelatihan penginjilan yang akan dilakukan; persiapan dan
orang-orang yang akan terlibat dalam pelatihan ini.
- Doakan petobat-petobat baru serta gereja-gereja baru supaya ada
follow up dari mereka dan selalu ada penyertaan Roh Kudus.
e-JEMMi 35/2005
Menurut perwakilan dari Bible Pathways, sepertiga populasi penduduk
dunia berusia di bawah 15 tahun. Lebih dari 65% di antaranya sudah
percaya kepada Kristus sebelum mereka mencapai usia dewasa. Namun,
di wilayah dimana wabah AIDS merebak dan membunuh orang-orang
dewasa, urusan menjangkau anak-anak menjadi sangat terabaikan.
"Sebagian besar anak itu tidak lagi hidup bersama keluarga mereka.
Jadi, kami bekerjasama dengan pelayanan-pelayanan anak yatim piatu
yang ada di Afrika dan India agar bisa menjangkau anak-anak itu.
Kami telah mengirimkan materi-materi pemahaman Alkitab, Bible
Pathway, dan juga Alkitab bagi orang-orang dewasa yang melayani anak-
anak itu." Bagian dari tujuan pelayanan Bible Pathway adalah
memberitakan pengharapan kepada anak-anak terabaikan di Afrika. Dan
yang terpenting adalah bagaimana kita bisa membantu banyak orang
untuk mengenal Allah sebagai pencipta mereka. Allah memiliki rencana
indah bagi kehidupan anak-anak terabaikan di Afrika. Mereka ada di
dunia ini bukan karena kebetulan dan Allah ingin agar mereka
mengenal-Nya dan menjadi Juruselamat bagi mereka.
[Sumber: Mission Network News, April 26th 2005]
Pokok Doa:
- Bersyukur untuk Bible Pathway yang telah melakukan pelayanan untuk
menjangkau anak-anak terabaikan di Afrika.
- Doakan supaya melalui pelayanan tersebut, banyak anak Afrika yang
terabaikan bisa mengenal Allah sebagai sumber pengharapan bagi
kehidupan mereka.
e-JEMMi 18/2005
Salah seorang siswa dari organisasi misi Operation Mobilisation
merintis sebuah gereja di tempat kelahirannya -- sebuah negara
Muslim di Afrika. Setelah beberapa waktu gereja ini berjalan, siswa
ini memutuskan untuk mencari tempat ibadah yang lebih besar bagi
jemaat barunya dan akhirnya dia bisa menemukan tempat itu.
Suatu hari, istri seorang tuan tanah di wilayah itu menderita sakit
parah; jemaat gereja mendoakan dia, dan Yesus menyembuhkannya.
Tersentuh dengan peristiwa tersebut, seluruh keluarga dari tuan
tanah ini melihat bahwa Yesus adalah Juruselamat, dan bersedia
menerima-Nya di hati mereka. Para pemimpin Muslim mendengar berita
tentang aktivitas gereja tersebut dan mereka mengeluh kepada
penguasa-penguasa setempat. Namun usaha mereka sia-sia. Pemerintah
mengatakan bahwa berdirinya gereja di wilayah itu tidak menjadi
masalah. Orang-orang diijinkan untuk memeluk agama Kristen dan
mengikuti ibadahnya. Mendengar keputusan tersebut, seorang imam
sangat terganggu. Dia mulai memberi peringatan kepada penduduk di
wilayah itu tentang adanya orang-orang Kristen tersebut melalui
loudspeaker. Penduduk di wilayah itu sekarang mengetahui informasi
tentang keberadaan orang Kristen dan dimana mereka beribadah. Karena
itu penduduk mendatangi gereja tempat orang-orang Kristen beribadah
untuk mengetahui apa sebabnya mereka menerima peringatan seperti
itu. Berkat peringatan tersebut ada 40 penduduk yang ikut menghadiri
ibadah di gereja. Sekali lagi, imam memberi peringatan keras kepada
para penduduk; dan kali ini jemaat gereja bertambah menjadi 400%.
[Sumber: JOEL-NEWS-INTERNATIONAL-458, 31 October 2003]
Pokok Doa:
- Bersyukur untuk karya Roh Kudus yang luar biasa yang telah membawa
banyak orang untuk mendengar Injil. Berdoa agar Allah memberikan
hikmat dan keberanian kepada mereka untuk terus beribadah secara
terbuka.
- Doakan untuk proses follow-up dari para petobat baru yang terus
ditambahkan secara melimpah, sehingga mereka bisa didewasakan
untuk menjadi utusan-utusan Injil.
e-JEMMi 02/2004
Informasi berikut ini merupakan jawaban doa dari informasi tentang
Afrika yang dimuat dalam e-JEMMi Edisi 06/24/2003. Secara ringkas
informasinya menjelaskan tentang World Bible Translation Center
(WBTC) yang sedang mencari dana untuk mencetak dan mendistribusikan
100.000 Alkitab (dalam bahasa Inggris yang mudah dibaca) di Afrika.
(Mission Network News, May 15th, 2003).
Mission Network News Edisi October 20th, 2003 menjelaskan bahwa
Alkitab-alkitab tersebut saat ini telah sampai di Afrika. World
Bible Translation Center telah mengirimkan 100.000 Alkitab (dalam
bahasa Inggris yang mudah dibaca) ke Afrika dengan menggunakan
kapal. Kiriman ini telah sampai dengan sukses di 4 pelabuhan yang
ada di Afrika. Alkitab-alkitab ini akan didistribusikan oleh gereja-
gereja lokal yang ada di Uganda, Afrika Selatan, Ghana, dan Kenya.
Saat ini baru 1 diantara 30 penduduk Kristen Afrika yang telah
memiliki Alkitab sendiri. Dengan adanya pengiriman Alkitab ini
diharapkan semakin banyak orang percaya di Afrika yang bisa memiliki
Alkitab dan mereka bisa semakin dekat kepada Allah karena semakin
mengenal Firman-Nya.
- Bersyukur atas respon dan dukungan yang telah dikirimkan sehingga
WBTC dapat mengirimkan 100.000 Alkitab ke Afrika.
- Doakan proses pendistribusian Alkitab tersebut melalui gereja-
gereja lokal di Uganda, Afrika Selatan, Ghana, dan Kenya agar bisa
sampai kepada orang-orang percaya yang sedang mencari Allah.
e-JEMMi 43/2003
World Bible Translation Center (WBTC) sedang mencari dana untuk
mencetak dan mendistribusikan 100.000 Alkitab (dalam bahasa Inggris
yang mudah dibaca) di Afrika. Alkitab-alkitab ini akan dicetak di
Beijing dan dikirim melalui kapal dari Cina ke dua pelabuhan di
Afrika. Alkitab-alkitab ini akan dibagikan kepada gereja-gereja dan
pelayanan-pelayanan guna mendukung program penginjilan yang mereka
lakukan.
Sumber: Mission Network News, May 15th, 2003
- Doakan agar banyak orang meresponi dan mendukung program WBTC
dalam menyediakan dana untuk membagikan 100.000 Alkitab di Afrika.
- Berdoa untuk para pekerja WBTC agar Tuhan memberikan hikmat dan
pimpinan dalam merealisasikan program untuk mendukung penginjilan
di Afrika.
e-JEMMi 24/2003
Karena terbiasa dibesarkan di ladang misi seorang Opthalmologist
(dokter spesialis mata) berkebangsaan Amerika, Dr. Devin Harrison,
pergi melayani ke Afrika dan memberi bantuan medis kepada orang-
orang buta. Dr. Devin Harrison dari "Christian Blind Mission
International" ini mengatakan, "Di Afrika, kemungkinan hanya ada
seorang Opthalmologist untuk satu juta populasi. Saat saya tinggal
di Seattle, seorang Opthalmologist untuk 15.000 orang. Jadi, ada
sangat banyak pasien buta yang tidak mendapat akses perawatan sama
sekali, terutama di Afrika." Menurut Harrison, menolong orang-orang
buta ini agar dapat melihat kembali secara fisik merupakan sarana
yang bagus bagi penginjilan. "Saya dapat menyediakan perawatan
berkualitas bagus bagi banyak orang, terutama di wilayah-wilayah
Muslim yang tidak terbuka bagi Injil. Ketika Anda merawat kebutuhan
fisik dari para pasien, ada kemungkinan mereka menjadi lebih terbuka
untuk belajar lebih banyak tentang kekristenan."
Sumber: Mission Network News, October 24th 2002
- Bersyukur atas panggilan Dr. Devin Harrison untuk melayani pasien-
pasien buta di Afrika. Doakan agar pelayanan pemulihan bagi mata
jasmani ini dapat berlanjut ke pemulihan mata rohani mereka
sehingga mereka dapat melihat kasih Yesus Kristus kepada mereka.
- Doakan agar lebih banyak dokter-dokter seperti Dr. Devin yang mau
menanggapi panggilan Tuhan untuk melayani sesama bagi kemuliaan
nama-Nya.
e-JEMMi 46/2002
Para staf dan mahasiswa perwakilan dari semua gerakan IFES
(International Fellowship of Evangelical Students) di Afrika telah
berkumpul di Bamako, Mali untuk mengadakan konferensi pada tanggal
18-30 Agustus 2002. Tema konferensi ini adalah: "Yesus Kristus:
Harapan bagi Afrika di Milenium Ketiga" (Jesus Christ: The Hope for
Africa for the Third Millennium). Selain mengucap syukur untuk
segala yang Allah kerjakan di Afrika, para peserta konferensi
mengevaluasi pelayanan penginjilan yang telah mereka lakukan, dan
pendidikan bagi para mahasiswa Kristen. Para peserta juga bertukar
pikiran tentang cara-cara bagaimana menjadi saksi-saksi Kristus yang
lebih efektif. Afrika menghadapi rintangan-rintangan yang sangat
besar di bidang ekonomi, kerusuhan, dan penyebaran penyakit AIDS.
Femi Adeleye (Sekretaris Regional) menuliskan: "Resolusi-resolusi
dari konferensi ini diharapkan dapat memberikan semangat baru untuk
mewujudkan transformasi masyarakat." Beberapa pemimpin yang
mengikuti konferensi di Bamako ini memiliki beban berat dalam
pelayanan. Mereka butuh penyegaran rohani bagi kehidupan mereka
secara pribadi, dan bagi pelayanan yang mereka lakukan.
Sumber: IFES Prayerline: Africa, 22 Aug 2002
- Doakan supaya para peserta yang mengikuti konferensi di Bamako ini
dapat menghasilkan resolusi-resolusi sehingga dapat mewujudkan
tranformasi masyarakat di Afrika dan dapat menjadi saksi-saksi
Kristus secara lebih efektif lagi.
- Berdoa agar melalui konferensi ini para peserta merasakan jamahan
Allah dan rohani mereka disegarkan untuk meneruskan pelayanan-
pelayanan yang telah mereka lakukan di tempatnya masing-masing.
e-JEMMi 35/2002
Segera sesudah Gene dan Jean Phillips ditangkap di rumah kediaman
mereka di Afrika, orang-orang Kristen di seluruh dunia mulai
mendoakan pasangan pensiunan misionaris dari Southern Baptist ini,
yang tinggal di Lesotho, sebuah negara kecil di Afrika. Dengan cepat
pokok doa untuk mereka tersebar di internet dan mencapai puncaknya
saat para penculik membuat keputusan untuk melepaskan mereka di
sebuah daerah terpencil di Afrika. Beberapa jam sesudah pasangan
misionaris itu mengetahui tentang jaringan doa yang terbentuk di
seluruh dunia untuk mendoakan mereka, pasangan Phillips diwawancarai
oleh petugas penegak hukum setempat yang menuliskan laporan kepada
polisi setempat: "They were not killed because of prayer" (Mereka
tidak dibunuh berkat doa-doa yang dinaikkan).
Pasangan Phillips telah melayani di Afrika hampir selama 50 tahun.
Seseorang bertanya kepada pasangan tersebut, "Setelah pengalaman
yang kalian alami tersebut, apakah kalian masih ingin pergi ke
Lesotho? Dan apakah kalian akan tinggal di sana setelah peristiwa
penculikan yang kalian alami?" Setelah berpikir sejenak, Jean
menjawab, "Ya, untuk kedua pertanyaan tersebut. Seperti yang dapat
dilihat, banyak jiwa diselamatkan dan banyak benih ditaburkan
melalui penderitaan yang kami alami. Kami percaya bahwa Allah akan
terus menuai panenan di Lesotho." Pasangan Phillips telah melewati
waktu-waktu yang paling menakutkan di sepanjang sejarah Afrika.
Ketika terjadi peperangan sipil di Rhodesia (sekarang bernama
Zimbabwe), mereka tinggal di wilayah yang di kelilingi hutan,
ditambah dengan penculikan di Lesotho yang hampir merenggut nyawa
mereka. Namun hal ini justru membuat pasangan tersebut senantiasa
bergantung pada Allah yang menjaga keselamatan mereka. Jean Phillips
ditugaskan sebagai misionaris dari Southern Baptist pada tahun 1956
dan melayani di Rhodesia selama 40 tahun. Sesudah pensiun, Jean dan
suaminya, Gene, melayani di Lesotho kemudian ke Bostnawa sebagai
misionaris sukarelawan. Awal tahun 2002, mereka kembali ke Amerika
Serikat.
Sumber: March 21, Baptist Press News
- Bersyukur atas pelayanan yang dilakukan oleh pasangan Phillips di
wilayah Afrika sehingga melalui pelayanan mereka banyak penduduk
Afrika mengenal Yesus.
- Doakan para penduduk Afrika agar iman mereka bertumbuh dan mereka
menjadi saksi-saksi yang hidup bagi orang-orang di sekitarnya.
e-JEMMi 17/2002
Krisis air bersih mulai bermunculan di Afrika. Masalah ini menjadi
perhatian bagi pelayanan di Afrika. Perwakilan dari Living Water
International, Jerry Willes, mengatakan bahwa mereka memulai
pekerjaannya di Republik Afrika Tengah dan Liberia, sambil melihat
kemungkinan untuk mengembangkan proyek-proyek lain di bagian Afrika
yang lain. "Saat ini, kami tidak bisa secara terbuka menjelaskan
secara rinci tentang pelayanan yang kami lakukan. Namun, negara-
negara yang menjadi sasaran pelayanan kami adalah negara-negara
di mana kami tidak pernah melakukan pelayanan di sana sebelumnya.
Tuhan telah menyediakan dana bagi kita untuk memulai beberapa
inisiatif pelayanan di sana, yaitu dengan membuat sumur dan
memperbaiki pompa air dan juga pelatihan kesehatan dan kebersihan."
Willes mengatakan bahwa populasi yang tidak memiliki akses ke air
bersih adalah sama dengan populasi yang paling jarang mengenal
Injil. Willes menyebut ini sebagai suatu kesempatan pelayanan yang
sangat indah. "Kami adalah salah satu organisasi yang menyediakan
air minum yang bersih dan aman, dan kami juga sekaligus menyatakan
tentang Air Hidup yang ada dalam Alkitab, yaitu Yesus Kristus. Saat
ini, sekitar dua juta orang akan minum air yang bersih dan aman
sebagai hasil dari salah satu pelayanan Living Water International
di seluruh dunia. Namun, itu baru sebagian kecil dari total populasi
yang tidak memiliki akses ke sumber air bersih."
Sumber: Mission Network News, August 10th, 2004
- Bersyukur untuk Living Water International yang telah melihat
kesempatan pelayanan di Afrika. Doakan supaya pelayanan mereka
untuk memenuhi kebutuhan jasmani dapat Tuhan pakai untuk melayani
kebutuhan rohani penduduk Afrika.
- Berdoa supaya penduduk Afrika mau membuka hati dan mengenal sumber
Air Hidup yang sejati yang diberitakan oleh Living Water
International.
e-JEMMi 34/2004
Orang-orang Afrika menghadapi ketakutan yang sangat besar.
Kelaparan, perang, pemusnahan suku yang dilakukan secara terus
menerus, dan wabah AIDS yang melanda ke seluruh negeri benua ini.
Banyak orang menawarkan pemecahan masalah yang dihadapi oleh Afrika
ini, tetapi seperti yang dikatakan oleh Bob Hoskins dari Book of
Hope, intinya "Jika tidak ada suatu perubahan budaya, maka tidak
akan ada harapan. Kita tahu bahwa satu-satunya yang benar-benar
dapat memberi transformasi dan membawa perubahan tersebut adalah
hati dan hidup yang mau diubah. Yang mampu mengubah hati dan hidup
adalah Firman Tuhan. Itulah sebabnya, ´Book of Hope´ menjadi salah
satu sarana penting untuk memberitakan keselamatan di Afrika."
Kebenaran dari Firman Allah mengakibatkan perubahan dan orang-orang
memberikan respon terhadap pengharapan Injil. Hoskin menambahkan,
"Puji Tuhan, karena banyak pintu terbuka di seluruh Afrika bagi
pelayanan kita. Pemerintah Afrika meminta kita untuk datang karena
mereka tahu bahwa penyelesaian permasalahan di Afrika bisa
diwujudkan hanya melalui transformasi hidup. Dan Firman Tuhan yang
akan melakukannya! Kita sungguh terpana melihat apa yang terjadi di
Afrika melalui pendistribusian Book of Hope."
Sumber: Mission Network News, November 15th, 2004
- Bersyukur untuk pendistribusian buku Book of Hope di Afrika.
Doakan agar buku ini bisa menjadi berkat yang mampu mengubah hati
dan hidup penduduk Afrika.
- Doakan para pekerja Open Doors yang saat ini melayani di Afrika
supaya Allah memberikan hikmat kepada mereka untuk mewujudkan
transformasi hidup bagi penduduk Afrika.
e-JEMMi 48/2004
Konflik dan wabah penyakit menjadi fokus pembicaraan dalam African
Summit. Para pemimpin Uni Afrika selama dua hari membahas isu
konflik dan kemiskinan. Untuk membangun kembali negara ini rasanya
sangat sulit. Namun, perwakilan dari Worldwide Christian Schools
mengatakan bahwa organisasinya akan mencoba untuk membantu daerah-
daerah yang terkoyak oleh perang seperti Sudan, Liberia, dan
Nigeria; ataupun daerah-daerah yang terkena tsunami. Kedua bencana
tersebut mengakibatkan dampak bagi infrastruktur yang bisa
dipulihkan dalam waktu jangka panjang. Berbicara mengenai
infrastruktur, berarti sekolah juga termasuk di dalamnya. Perwakilan
tersebut menjelaskan bahwa mereka bekerjasama dengan kelompok-
kelompok penduduk asli yang bermukim di wilayah tertentu dimana
mereka dapat memberikan dampak kepada komunitas setempat -- salah
satunya dengan membuat proyek sekolah kecil. "Apa yang kami lakukan
adalah bekerjasama dengan penduduk setempat. Memulai dengan proyek
kecil, antara lain memperbaiki bangunan-bangunan yang rusak akibat
perang atau bencana yang banyak dijumpai di Sudan."
Sumber: Mission Network News, February 1st, 2005
- Berdoa bagi proyek sekolah di Sudan agar proyek tersebut dapat
menjadi saluran berkat untuk mengenalkan kasih Kristus kepada
penduduk di sekitarnya.
- Doakan organisasi Worldwide Christian Schools agar bisa melihat
celah-celah untuk membangun kembali pusat-pusat pendidikan di
tempat-tempat yang terkena bencana atau rusak karena perang.
e-JEMMi 07/2005
Penyakit malaria merupakan suatu tantangan bagi para misionaris yang
sedang melayani di Afrika. Perwakilan dari Teen Missions
International, Steve Peterson, mengatakan bahwa mereka telah
mengadakan tempat-tempat latihan di Madagaskar, Malawi, Mozambik,
Afrika Selatan, Zambia and Zimbabwe. "Beberapa kombinasi dari obat-
obatan menurut dokter efeknya hanya untuk mengurangi ketegangan dan
harganya sangat mahal, serta tempat untuk membelinya jauh dari
tempat pelayanan kami." Jadi, walaupun obat-obatan tersedia bagi
para misionaris, mereka tetap kuatir. "Teen Missions sangat
memperhatikan pegawai, pelajar sekolah Alkitab, dan anak yatim yang
kami layani." Doakan orang-orang di Zambia yang terserang penyakit
ini, karena tempat latihan itu memiliki 2000 anak yatim yang juga
harus mereka perhatikan.
Sumber: Mission Network News, February 28th 2005
- Mengucap syukur untuk pelayanan yang dilakukan Teen Missions untuk
negara-negara di Afrika dan ketegaran mereka dalam menghadapi
tantangan penyakit malaria.
- Doakan kesehatan para misionaris selama melayani di negara-
negara Afrika serta usaha-usaha mereka untuk mendapatkan obat-
obatan yang lebih ampun untuk melawan penyakit malaria tersebut.
e-JEMMi 10/2005