Home
       

Resources
Artikel
Artikel-artikel MISI
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia &
Para Pengubah Dunia
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia :
48 Kisah Nyata
Buku
Buku-buku Misi
Doa
Doa bagi Negara
Doa bagi Kota
Doa bagi Suku
PD Timotius
40 Hari Doa
e-KJDN
Info
Sejarah
Ulasan Tokoh MISI
Lembaga
Lebih dekat dengan lembaga MISI
Media
Berbagai program pengabaran Injil
Lintas Budaya
Lintas Religi
Profil Suku di Indonesia
 
 Renungan
 Kesaksian
 
| negara 1
dari 43 negara

AFRIKA

Afrika--Ron Washer dari Association of Baptists for World Evangelism (ABWE) mengatakan bahwa tim dari program Community Health Evangelism (CHE) baru saja mulai dikirimkan ke Afrika Barat. Proyek-proyek CHE meliputi pengajaran akan kebersihan, pendidikan kesehatan dan gizi, termasuk pertanian dan sanitasi yang baik. Program ini juga membantu ABWE menjangkau daerah-daerah di mana mereka tidak dapat mengabarkan Injil secara tradisional. "Kami mengantisipasi jika daerah-daerah tersebut memberikan penolakan dalam beberapa bentuk. Namun, sekarang ini kami ada di daerah selatan yang lebih animistik dengan kebiasaan penyembahan roh-roh. Di sini orang Kristen atau muslim lebih sedikit daripada di daerah utara." Washer mengatakan mereka sangat membutuhkan guru-guru untuk melatih tim CHE. Menarik untuk melihat kemungkinan yang akan terjadi. "Ini sedang terjadi, namun kami dapat melakukan lebih banyak lagi jika saja kami sudah memiliki personel yang rela melakukannya." ... dan orang-orang di sana? "Mereka memberi respons yang sangat bagus--kami percaya Tuhan menggunakan ini untuk benar-benar menjangkau komunitas-komunitas kecil ini di mana gereja-gereja lebih sulit didirikan."
[Sumber: Mission Network News, Agustus 2006]

Pokok Doa:

  • Doakan agar ABWE dapat menjangkau dan memperkenalkan Kristus lewat program-program CHE. Doakan agar kebutuhan tenaga pengajar untuk melatih tim CHE dapat terpenuhi dan kiranya Tuhan mengirimkan orang-Nya yang memiliki beban untuk melayani-Nya dengan kerelaan hati.
  • Doakan agar tim ABWE dilindungi oleh kuasa Allah sehingga mampu menghadapi kuasa jahat saat melayani di antara orang-orang yang masih menganut animisme.

e-JEMMi 36/2006


Afrika -- Duta kesehatan, Terry Dalrimple mengatakan bahwa struktur Community Health Evangelism (CHE) mereka yang ada di desa wilayah Mbale, Uganda, mungkin akan dijadikan percontohan. Sasaran mereka adalah unit-unit keluarga. "Para pekerja yang akan menetap ini akan bekerja dengan sejumlah keluarga untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental mereka. Dalam proses tersebut, banyak dari orang-orang ini yang datang kepada Kristus. Mereka dibawa ke gereja. Sedangkan untuk anak-anak yatim piatu yang mengidap AIDS, telah diambil langkah ekstra dengan menempatkan program khusus bagi anak-anak tersebut." Karena keluarga WHOLE ikut dalam bagian pelayanan outreach ini, anak-anak tersebut juga ikut berpengharapan dalam Kristus. Dalrimple menyampaikan bahwa mereka sedang menghadapi masalah 12 juta anak- anak yatim piatu penderita AIDS di Sub-Sahara Afrika, dilayani per keluarga. "Jalan keluarnya adalah dengan cara agar komunitas orang- orang Kristen bisa mengorganisasi komunitasnya untuk datang kemari dan menunjukkan kepedulian pada anak-anak yatim piatu mereka sendiri."
[Sumber: Mission Network News, Juli 2006]

Pokok Doa:

  • Mengucap syukur atas keluarga-keluarga yang memiliki hati untuk mengadopsi para anak yatim piatu penderita AIDS. Doakan agar para keluarga ini dapat mengenalkan Kristus kepada anak yang mereka adopsi dengan kasih yang tulus.
  • Masih ada 12 juta anak penderita AIDS yang belum dilayani. Doakan agar Tuhan mengetuk pintu hati umat-Nya untuk sadar dan peduli pada anak-anak tersebut.

e-JEMMi 32/2006


Dengan berjalan melintasi jalan setapak yang berdebu, saya sengaja menghindari tatapan marah mata seorang wanita gemuk yang sedang menumbuk padi. Sementara ia menumbuk padi itu dengan tenaga besar, bahunya yang kuat berkilauan tertimpa panas matahari Afrika. Matanya memancarkan ketidakramahan.

"I be taxa minto? (mau pergi ke mana kau?)" bentaknya. Saya menjawab dengan suara gemetar "M be taxamala (cuma mau jalan-jalan)" Saya bergegas pergi sebelum ia mengatakan hal lainnya.

Gundo M`Balo mengintimidasi semua misionaris wanita. Dia sangat tinggi dan kuat serta mudah marah. Ia membenci semua "perkataan Tuhan" meski suaminya, si kepala daerah, adalah orang Kristen yang taat.

Gundo sering mengancam akan mengguna-gunai para misionaris. Ia mencoba menggagalkan pertemuan-pertemuan pengajaran Alkitab sedapat ia mampu. Ia akan menumbuk-numbuk padi sepanjang pertemuan atau menyuruh anak-anak berlari ke arah tempat pertemuan untuk berteriak- teriak atau menangis.

Namun, meski ada gangguan tumbukan padi atau yang lainnya, pengajaran tetap berjalan. Dan Gundo, mau tak mau, juga ikut mendengar firman Tuhan yang perlahan mulai melunakkan kekerasan hati dan amarahnya.

Dia mulai mengambil tempat duduk di pertemuan dan akan mengupas kacang untuk menyibukkan dirinya.

Satu hari ketika saya berjalan melewati rumahnya lagi, saya sadar bahwa Gundo tidak lagi membentak saya. Dia juga tidak tersenyum atau menyapa saya, tapi juga tidak meneriaki saya lagi.

Saya mulai memerhatikan beberapa hal lain. Suara-suara yang muncul dari tumbukannya sudah berkurang. Gundo tidak lagi berteriak dan bertengkar dengan wanita-wanita lain. Di pertemuan Gundo juga sudah tidak mengupasi kacang. Ia kini duduk tenang, matanya terbelalak menunjukkan minat.

Akhirnya, firman Tuhan masuk dalam hatinya dan melunakkannya. Kini ia memercayai Kristus dan Gundo yang baru kini muncul. Air mukanya cerah dan ia tersenyum.

Sekarang ia mendengarkan dengan saksama pengajaran-pengajaran yang diberikan. Ia mulai membangun hubungan dengan orang Kristen lain serta para misionaris.

Kini para wanita senang melihat Gundo datang. Ia mulai mendorong mereka kepada Tuhan. Saat saya kembali ke Amerika untuk operasi, Gundo mengirimi saya surat:

"Aku sungguh mengucapkan selamat padamu. Aku tak akan melupakan kasih kami padamu. Atas segala yang kau lakukan untuk kami, kami tak akan melupakanmu. Kelahiran baruku, kau telah mengatakan banyak hal tentangnya, jadi aku pun tak akan melupakannya. Semoga Tuhan mengambil sakit penyakitmu."

Saat saya kembali ke desa, saya sangat terkejut ketika ada seorang wanita tinggi yang tersenyum dan memeluk saya erat-erat. Mengingat orang Malinke biasanya tidak terbuka menunjukkan perasaannya, saya tahu bahwa sambutan itu adalah dari seorang saudari ke saudarinya yang lain.

Saya sangat mengucap syukur pada Tuhan yang telah memakai Gundo untuk menunjukkan pada saya kuasa-Nya untuk mengubah hidup.
[Sumber: New Tribes Mission, Juli 2006]

Pokok Doa:

  • Doakan tim NTM yang sedang melayani di antara orang Afrika yang belum percaya agar diberikan kekuatan, kesabaran, dan keberanian saat memberitakan Injil.
  • Ada banyak Gundo-Gundo lain di Afrika, yaitu mereka yang menentang keberadaan Injil serta mengancam mengirimkan guna-guna kepada para misionaris. Berdoalah agar hati mereka dilembutkan oleh Roh Allah sehingga mereka menerima firman Allah sebagai satu-satunya sumber kebenaran sejati.

e-JEMMi 30/2006


Umat Kristen sangat dibutuhkan untuk membantu penginjilan Gereja- gereja di Afrika (MNN). Sementara itu, pelatihan misi untuk Afrika Timur pada dasarnya sangatlah sederhana, yaitu meliputi: mengatur jalannya pelatihan penginjilan serta penyebaran bahan EvangeCubes. Wakil dari Global Missions Fellowship, Nathan Sheets mengatakan bahwa mereka membantu gereja di Afrika mempersiapkan diri untuk mampu secara pribadi memberitakan Injil kepada 4 juta orang yang belum percaya di Afrika Timur. Sheets mengatakan bahwa mereka akan sangat sibuk di musim panas ini. "Kita telah memobilisasi kira-kira 600 orang dari Amerika Utara untuk terlibat dalam membantu kerjasama dengan gereja-gereja yang ada dalam hal membantu penginjilan, pemuridan, dan membangun gereja-gereja baru." Sheets mengemukakan bahwa sejak bulan Maret, respon gereja-gereja di Afrika tersebut sangatlah hebat. Setelah mendapatkan peralatan dan pelatihan, mereka mengembangkannya sendiri. "Kita telah melihat 27 ribu lebih orang Afrika dilatih dan melatih bersama Evangecubes, sedangkan kami hanya punya bahan Evangecubes lengkap untuk melatih 7 ribu orang saja. Tapi dari 7 ribu orang itu, mereka keluar dan mengabarkan Injil dengan 30 ribu orang lainnya. Hasilnya 11 ribu orang datang pada Kristus dan 63 gereja baru dimulai."

[Sumber: Mission Network News, August 23th 2005]

Pokok Doa:
  • Doakan pelatihan penginjilan yang akan dilakukan; persiapan dan orang-orang yang akan terlibat dalam pelatihan ini.
  • Doakan petobat-petobat baru serta gereja-gereja baru supaya ada follow up dari mereka dan selalu ada penyertaan Roh Kudus.

e-JEMMi 35/2005


Menurut perwakilan dari Bible Pathways, sepertiga populasi penduduk dunia berusia di bawah 15 tahun. Lebih dari 65% di antaranya sudah percaya kepada Kristus sebelum mereka mencapai usia dewasa. Namun, di wilayah dimana wabah AIDS merebak dan membunuh orang-orang dewasa, urusan menjangkau anak-anak menjadi sangat terabaikan. "Sebagian besar anak itu tidak lagi hidup bersama keluarga mereka. Jadi, kami bekerjasama dengan pelayanan-pelayanan anak yatim piatu yang ada di Afrika dan India agar bisa menjangkau anak-anak itu. Kami telah mengirimkan materi-materi pemahaman Alkitab, Bible Pathway, dan juga Alkitab bagi orang-orang dewasa yang melayani anak- anak itu." Bagian dari tujuan pelayanan Bible Pathway adalah memberitakan pengharapan kepada anak-anak terabaikan di Afrika. Dan yang terpenting adalah bagaimana kita bisa membantu banyak orang untuk mengenal Allah sebagai pencipta mereka. Allah memiliki rencana indah bagi kehidupan anak-anak terabaikan di Afrika. Mereka ada di dunia ini bukan karena kebetulan dan Allah ingin agar mereka mengenal-Nya dan menjadi Juruselamat bagi mereka.

[Sumber: Mission Network News, April 26th 2005]

Pokok Doa:
  • Bersyukur untuk Bible Pathway yang telah melakukan pelayanan untuk menjangkau anak-anak terabaikan di Afrika.
  • Doakan supaya melalui pelayanan tersebut, banyak anak Afrika yang terabaikan bisa mengenal Allah sebagai sumber pengharapan bagi kehidupan mereka.

e-JEMMi 18/2005


Salah seorang siswa dari organisasi misi Operation Mobilisation merintis sebuah gereja di tempat kelahirannya -- sebuah negara Muslim di Afrika. Setelah beberapa waktu gereja ini berjalan, siswa ini memutuskan untuk mencari tempat ibadah yang lebih besar bagi jemaat barunya dan akhirnya dia bisa menemukan tempat itu.

Suatu hari, istri seorang tuan tanah di wilayah itu menderita sakit parah; jemaat gereja mendoakan dia, dan Yesus menyembuhkannya. Tersentuh dengan peristiwa tersebut, seluruh keluarga dari tuan tanah ini melihat bahwa Yesus adalah Juruselamat, dan bersedia menerima-Nya di hati mereka. Para pemimpin Muslim mendengar berita tentang aktivitas gereja tersebut dan mereka mengeluh kepada penguasa-penguasa setempat. Namun usaha mereka sia-sia. Pemerintah mengatakan bahwa berdirinya gereja di wilayah itu tidak menjadi masalah. Orang-orang diijinkan untuk memeluk agama Kristen dan mengikuti ibadahnya. Mendengar keputusan tersebut, seorang imam sangat terganggu. Dia mulai memberi peringatan kepada penduduk di wilayah itu tentang adanya orang-orang Kristen tersebut melalui loudspeaker. Penduduk di wilayah itu sekarang mengetahui informasi tentang keberadaan orang Kristen dan dimana mereka beribadah. Karena itu penduduk mendatangi gereja tempat orang-orang Kristen beribadah untuk mengetahui apa sebabnya mereka menerima peringatan seperti itu. Berkat peringatan tersebut ada 40 penduduk yang ikut menghadiri ibadah di gereja. Sekali lagi, imam memberi peringatan keras kepada para penduduk; dan kali ini jemaat gereja bertambah menjadi 400%.

[Sumber: JOEL-NEWS-INTERNATIONAL-458, 31 October 2003]

Pokok Doa:

  • Bersyukur untuk karya Roh Kudus yang luar biasa yang telah membawa banyak orang untuk mendengar Injil. Berdoa agar Allah memberikan hikmat dan keberanian kepada mereka untuk terus beribadah secara terbuka.
  • Doakan untuk proses follow-up dari para petobat baru yang terus ditambahkan secara melimpah, sehingga mereka bisa didewasakan untuk menjadi utusan-utusan Injil.

e-JEMMi 02/2004


Informasi berikut ini merupakan jawaban doa dari informasi tentang Afrika yang dimuat dalam e-JEMMi Edisi 06/24/2003. Secara ringkas informasinya menjelaskan tentang World Bible Translation Center (WBTC) yang sedang mencari dana untuk mencetak dan mendistribusikan 100.000 Alkitab (dalam bahasa Inggris yang mudah dibaca) di Afrika. (Mission Network News, May 15th, 2003).

Mission Network News Edisi October 20th, 2003 menjelaskan bahwa Alkitab-alkitab tersebut saat ini telah sampai di Afrika. World Bible Translation Center telah mengirimkan 100.000 Alkitab (dalam bahasa Inggris yang mudah dibaca) ke Afrika dengan menggunakan kapal. Kiriman ini telah sampai dengan sukses di 4 pelabuhan yang ada di Afrika. Alkitab-alkitab ini akan didistribusikan oleh gereja- gereja lokal yang ada di Uganda, Afrika Selatan, Ghana, dan Kenya. Saat ini baru 1 diantara 30 penduduk Kristen Afrika yang telah memiliki Alkitab sendiri. Dengan adanya pengiriman Alkitab ini diharapkan semakin banyak orang percaya di Afrika yang bisa memiliki Alkitab dan mereka bisa semakin dekat kepada Allah karena semakin mengenal Firman-Nya.

  • Bersyukur atas respon dan dukungan yang telah dikirimkan sehingga WBTC dapat mengirimkan 100.000 Alkitab ke Afrika.
  • Doakan proses pendistribusian Alkitab tersebut melalui gereja- gereja lokal di Uganda, Afrika Selatan, Ghana, dan Kenya agar bisa sampai kepada orang-orang percaya yang sedang mencari Allah.

e-JEMMi 43/2003


World Bible Translation Center (WBTC) sedang mencari dana untuk mencetak dan mendistribusikan 100.000 Alkitab (dalam bahasa Inggris yang mudah dibaca) di Afrika. Alkitab-alkitab ini akan dicetak di Beijing dan dikirim melalui kapal dari Cina ke dua pelabuhan di Afrika. Alkitab-alkitab ini akan dibagikan kepada gereja-gereja dan pelayanan-pelayanan guna mendukung program penginjilan yang mereka lakukan.

Sumber: Mission Network News, May 15th, 2003

  • Doakan agar banyak orang meresponi dan mendukung program WBTC dalam menyediakan dana untuk membagikan 100.000 Alkitab di Afrika.
  • Berdoa untuk para pekerja WBTC agar Tuhan memberikan hikmat dan pimpinan dalam merealisasikan program untuk mendukung penginjilan di Afrika.

e-JEMMi 24/2003


Karena terbiasa dibesarkan di ladang misi seorang Opthalmologist (dokter spesialis mata) berkebangsaan Amerika, Dr. Devin Harrison, pergi melayani ke Afrika dan memberi bantuan medis kepada orang- orang buta. Dr. Devin Harrison dari "Christian Blind Mission International" ini mengatakan, "Di Afrika, kemungkinan hanya ada seorang Opthalmologist untuk satu juta populasi. Saat saya tinggal di Seattle, seorang Opthalmologist untuk 15.000 orang. Jadi, ada sangat banyak pasien buta yang tidak mendapat akses perawatan sama sekali, terutama di Afrika." Menurut Harrison, menolong orang-orang buta ini agar dapat melihat kembali secara fisik merupakan sarana yang bagus bagi penginjilan. "Saya dapat menyediakan perawatan berkualitas bagus bagi banyak orang, terutama di wilayah-wilayah Muslim yang tidak terbuka bagi Injil. Ketika Anda merawat kebutuhan fisik dari para pasien, ada kemungkinan mereka menjadi lebih terbuka untuk belajar lebih banyak tentang kekristenan."

Sumber: Mission Network News, October 24th 2002

  • Bersyukur atas panggilan Dr. Devin Harrison untuk melayani pasien- pasien buta di Afrika. Doakan agar pelayanan pemulihan bagi mata jasmani ini dapat berlanjut ke pemulihan mata rohani mereka sehingga mereka dapat melihat kasih Yesus Kristus kepada mereka.
  • Doakan agar lebih banyak dokter-dokter seperti Dr. Devin yang mau menanggapi panggilan Tuhan untuk melayani sesama bagi kemuliaan nama-Nya.

e-JEMMi 46/2002


Para staf dan mahasiswa perwakilan dari semua gerakan IFES (International Fellowship of Evangelical Students) di Afrika telah berkumpul di Bamako, Mali untuk mengadakan konferensi pada tanggal 18-30 Agustus 2002. Tema konferensi ini adalah: "Yesus Kristus: Harapan bagi Afrika di Milenium Ketiga" (Jesus Christ: The Hope for Africa for the Third Millennium). Selain mengucap syukur untuk segala yang Allah kerjakan di Afrika, para peserta konferensi mengevaluasi pelayanan penginjilan yang telah mereka lakukan, dan pendidikan bagi para mahasiswa Kristen. Para peserta juga bertukar pikiran tentang cara-cara bagaimana menjadi saksi-saksi Kristus yang lebih efektif. Afrika menghadapi rintangan-rintangan yang sangat besar di bidang ekonomi, kerusuhan, dan penyebaran penyakit AIDS. Femi Adeleye (Sekretaris Regional) menuliskan: "Resolusi-resolusi dari konferensi ini diharapkan dapat memberikan semangat baru untuk mewujudkan transformasi masyarakat." Beberapa pemimpin yang mengikuti konferensi di Bamako ini memiliki beban berat dalam pelayanan. Mereka butuh penyegaran rohani bagi kehidupan mereka secara pribadi, dan bagi pelayanan yang mereka lakukan.

Sumber: IFES Prayerline: Africa, 22 Aug 2002

  • Doakan supaya para peserta yang mengikuti konferensi di Bamako ini dapat menghasilkan resolusi-resolusi sehingga dapat mewujudkan tranformasi masyarakat di Afrika dan dapat menjadi saksi-saksi Kristus secara lebih efektif lagi.
  • Berdoa agar melalui konferensi ini para peserta merasakan jamahan Allah dan rohani mereka disegarkan untuk meneruskan pelayanan- pelayanan yang telah mereka lakukan di tempatnya masing-masing.

e-JEMMi 35/2002


Segera sesudah Gene dan Jean Phillips ditangkap di rumah kediaman mereka di Afrika, orang-orang Kristen di seluruh dunia mulai mendoakan pasangan pensiunan misionaris dari Southern Baptist ini, yang tinggal di Lesotho, sebuah negara kecil di Afrika. Dengan cepat pokok doa untuk mereka tersebar di internet dan mencapai puncaknya saat para penculik membuat keputusan untuk melepaskan mereka di sebuah daerah terpencil di Afrika. Beberapa jam sesudah pasangan misionaris itu mengetahui tentang jaringan doa yang terbentuk di seluruh dunia untuk mendoakan mereka, pasangan Phillips diwawancarai oleh petugas penegak hukum setempat yang menuliskan laporan kepada polisi setempat: "They were not killed because of prayer" (Mereka tidak dibunuh berkat doa-doa yang dinaikkan).

Pasangan Phillips telah melayani di Afrika hampir selama 50 tahun. Seseorang bertanya kepada pasangan tersebut, "Setelah pengalaman yang kalian alami tersebut, apakah kalian masih ingin pergi ke Lesotho? Dan apakah kalian akan tinggal di sana setelah peristiwa penculikan yang kalian alami?" Setelah berpikir sejenak, Jean menjawab, "Ya, untuk kedua pertanyaan tersebut. Seperti yang dapat dilihat, banyak jiwa diselamatkan dan banyak benih ditaburkan melalui penderitaan yang kami alami. Kami percaya bahwa Allah akan terus menuai panenan di Lesotho." Pasangan Phillips telah melewati waktu-waktu yang paling menakutkan di sepanjang sejarah Afrika. Ketika terjadi peperangan sipil di Rhodesia (sekarang bernama Zimbabwe), mereka tinggal di wilayah yang di kelilingi hutan, ditambah dengan penculikan di Lesotho yang hampir merenggut nyawa mereka. Namun hal ini justru membuat pasangan tersebut senantiasa bergantung pada Allah yang menjaga keselamatan mereka. Jean Phillips ditugaskan sebagai misionaris dari Southern Baptist pada tahun 1956 dan melayani di Rhodesia selama 40 tahun. Sesudah pensiun, Jean dan suaminya, Gene, melayani di Lesotho kemudian ke Bostnawa sebagai misionaris sukarelawan. Awal tahun 2002, mereka kembali ke Amerika Serikat.

Sumber: March 21, Baptist Press News

  • Bersyukur atas pelayanan yang dilakukan oleh pasangan Phillips di wilayah Afrika sehingga melalui pelayanan mereka banyak penduduk Afrika mengenal Yesus.
  • Doakan para penduduk Afrika agar iman mereka bertumbuh dan mereka menjadi saksi-saksi yang hidup bagi orang-orang di sekitarnya.

e-JEMMi 17/2002


Krisis air bersih mulai bermunculan di Afrika. Masalah ini menjadi perhatian bagi pelayanan di Afrika. Perwakilan dari Living Water International, Jerry Willes, mengatakan bahwa mereka memulai pekerjaannya di Republik Afrika Tengah dan Liberia, sambil melihat kemungkinan untuk mengembangkan proyek-proyek lain di bagian Afrika yang lain. "Saat ini, kami tidak bisa secara terbuka menjelaskan secara rinci tentang pelayanan yang kami lakukan. Namun, negara- negara yang menjadi sasaran pelayanan kami adalah negara-negara di mana kami tidak pernah melakukan pelayanan di sana sebelumnya. Tuhan telah menyediakan dana bagi kita untuk memulai beberapa inisiatif pelayanan di sana, yaitu dengan membuat sumur dan memperbaiki pompa air dan juga pelatihan kesehatan dan kebersihan." Willes mengatakan bahwa populasi yang tidak memiliki akses ke air bersih adalah sama dengan populasi yang paling jarang mengenal Injil. Willes menyebut ini sebagai suatu kesempatan pelayanan yang sangat indah. "Kami adalah salah satu organisasi yang menyediakan air minum yang bersih dan aman, dan kami juga sekaligus menyatakan tentang Air Hidup yang ada dalam Alkitab, yaitu Yesus Kristus. Saat ini, sekitar dua juta orang akan minum air yang bersih dan aman sebagai hasil dari salah satu pelayanan Living Water International di seluruh dunia. Namun, itu baru sebagian kecil dari total populasi yang tidak memiliki akses ke sumber air bersih."
Sumber: Mission Network News, August 10th, 2004

  • Bersyukur untuk Living Water International yang telah melihat kesempatan pelayanan di Afrika. Doakan supaya pelayanan mereka untuk memenuhi kebutuhan jasmani dapat Tuhan pakai untuk melayani kebutuhan rohani penduduk Afrika.
  • Berdoa supaya penduduk Afrika mau membuka hati dan mengenal sumber Air Hidup yang sejati yang diberitakan oleh Living Water International.

e-JEMMi 34/2004


Orang-orang Afrika menghadapi ketakutan yang sangat besar. Kelaparan, perang, pemusnahan suku yang dilakukan secara terus menerus, dan wabah AIDS yang melanda ke seluruh negeri benua ini. Banyak orang menawarkan pemecahan masalah yang dihadapi oleh Afrika ini, tetapi seperti yang dikatakan oleh Bob Hoskins dari Book of Hope, intinya "Jika tidak ada suatu perubahan budaya, maka tidak akan ada harapan. Kita tahu bahwa satu-satunya yang benar-benar dapat memberi transformasi dan membawa perubahan tersebut adalah hati dan hidup yang mau diubah. Yang mampu mengubah hati dan hidup adalah Firman Tuhan. Itulah sebabnya, ´Book of Hope´ menjadi salah satu sarana penting untuk memberitakan keselamatan di Afrika." Kebenaran dari Firman Allah mengakibatkan perubahan dan orang-orang memberikan respon terhadap pengharapan Injil. Hoskin menambahkan, "Puji Tuhan, karena banyak pintu terbuka di seluruh Afrika bagi pelayanan kita. Pemerintah Afrika meminta kita untuk datang karena mereka tahu bahwa penyelesaian permasalahan di Afrika bisa diwujudkan hanya melalui transformasi hidup. Dan Firman Tuhan yang akan melakukannya! Kita sungguh terpana melihat apa yang terjadi di Afrika melalui pendistribusian Book of Hope."
Sumber: Mission Network News, November 15th, 2004

  • Bersyukur untuk pendistribusian buku Book of Hope di Afrika. Doakan agar buku ini bisa menjadi berkat yang mampu mengubah hati dan hidup penduduk Afrika.
  • Doakan para pekerja Open Doors yang saat ini melayani di Afrika supaya Allah memberikan hikmat kepada mereka untuk mewujudkan transformasi hidup bagi penduduk Afrika.

e-JEMMi 48/2004


Konflik dan wabah penyakit menjadi fokus pembicaraan dalam African Summit. Para pemimpin Uni Afrika selama dua hari membahas isu konflik dan kemiskinan. Untuk membangun kembali negara ini rasanya sangat sulit. Namun, perwakilan dari Worldwide Christian Schools mengatakan bahwa organisasinya akan mencoba untuk membantu daerah- daerah yang terkoyak oleh perang seperti Sudan, Liberia, dan Nigeria; ataupun daerah-daerah yang terkena tsunami. Kedua bencana tersebut mengakibatkan dampak bagi infrastruktur yang bisa dipulihkan dalam waktu jangka panjang. Berbicara mengenai infrastruktur, berarti sekolah juga termasuk di dalamnya. Perwakilan tersebut menjelaskan bahwa mereka bekerjasama dengan kelompok- kelompok penduduk asli yang bermukim di wilayah tertentu dimana mereka dapat memberikan dampak kepada komunitas setempat -- salah satunya dengan membuat proyek sekolah kecil. "Apa yang kami lakukan adalah bekerjasama dengan penduduk setempat. Memulai dengan proyek kecil, antara lain memperbaiki bangunan-bangunan yang rusak akibat perang atau bencana yang banyak dijumpai di Sudan."
Sumber: Mission Network News, February 1st, 2005

  • Berdoa bagi proyek sekolah di Sudan agar proyek tersebut dapat menjadi saluran berkat untuk mengenalkan kasih Kristus kepada penduduk di sekitarnya.
  • Doakan organisasi Worldwide Christian Schools agar bisa melihat celah-celah untuk membangun kembali pusat-pusat pendidikan di tempat-tempat yang terkena bencana atau rusak karena perang.

e-JEMMi 07/2005


Penyakit malaria merupakan suatu tantangan bagi para misionaris yang sedang melayani di Afrika. Perwakilan dari Teen Missions International, Steve Peterson, mengatakan bahwa mereka telah mengadakan tempat-tempat latihan di Madagaskar, Malawi, Mozambik, Afrika Selatan, Zambia and Zimbabwe. "Beberapa kombinasi dari obat- obatan menurut dokter efeknya hanya untuk mengurangi ketegangan dan harganya sangat mahal, serta tempat untuk membelinya jauh dari tempat pelayanan kami." Jadi, walaupun obat-obatan tersedia bagi para misionaris, mereka tetap kuatir. "Teen Missions sangat memperhatikan pegawai, pelajar sekolah Alkitab, dan anak yatim yang kami layani." Doakan orang-orang di Zambia yang terserang penyakit ini, karena tempat latihan itu memiliki 2000 anak yatim yang juga harus mereka perhatikan.
Sumber: Mission Network News, February 28th 2005

  • Mengucap syukur untuk pelayanan yang dilakukan Teen Missions untuk negara-negara di Afrika dan ketegaran mereka dalam menghadapi tantangan penyakit malaria.
  • Doakan kesehatan para misionaris selama melayani di negara- negara Afrika serta usaha-usaha mereka untuk mendapatkan obat- obatan yang lebih ampun untuk melawan penyakit malaria tersebut.

e-JEMMi 10/2005



|




 Ke atas 
© 2003 YLSA