II. BEBERAPA HUKUM BAGI KONSELOR



HUKUM 1 : Masalah adalah TEMAN kita

Tugas seorang konselor adalah menangani masalah. Bagi seorang konselor, masalah adalah teman, mengapa demikian ? Yesus berkata: Marilah kepadaKu yang letih lesu dan berbeban berat (karena masalah) ... Aku memberi kelegaan kepadamu.

Dalam Injil Yohanes pasal empat ditulis peristiwa Tuhan Yesus bertemu dengan seorang wanita Samaria. Wanita ini mempunyai masalah dengan kehidupan rumah tangganya. Masalahnya ini merupakan keberun- tungan bagi Tuhan Yesus (Yoh 4 :34). Jika ada orang yang datang mengemukakan masalahnya kepada anda sebagai konselor anda harus menghadapinya dengan sikap sesuai dengan Hukum Kesatu ini, jelas bukan dengan menjawab: "Wah, saya pun masih sedang menghadapi masalah ..." Tetapi jawablah: "Ada masalah? Puji Tuhan, ini adalah kesempatan bagi saya untuk melihat Penasehat itu bekerja dalam diri saya."

Adanya masalah merupakan kesempatan bagi orang tersebut untuk menghampiri Tuhan. Masalah dalam dunia ini mendorong orang mencari Tuhan. Bersyukurlah karena masalah adalah TEMAN anda yang mem- buka jalan agar orang lain mencari Tuhan. Hal yang sama juga jika masalah itu mendatangi anda sendiri sebagai konselor. Masalah membawa anda bergumul dan menguji diri sendiri, dengan demikian akan membawa anda ke tempat yang lebih tinggi. Masalah membawa anda untuk lebih menyelidiki rahasia kerajaan Allah. Biasakan diri anda dengan sikap memandang masalah anda sebagai TEMAN anda.

Jadilah seperti Tuhan Yesus (Yes 53:3-5) yang BIASA dengan kesakitan, BIASA dengan penderitaan. Bangunlah dalam diri anda suatu sikap BIASA terhadap masalah. Tetapi yang dimaksud di sini bukanlah sikap biasa dalam arti apatis (biasa dengan kesukaran dan menjalaninya dengan sikap acuh/putus asa).

Sikap yang harus anda miliki adalah bahwa masalah merupakan makanan sehari-hari yang membawa anda kepada keuntungan-keuntungan. Dari setiap masalah anda HARUS memperoleh keuntungan. Setiap kesukaran harus dapat diubah menjadi keuntungan, sebab masalah harus mendorong anda meneliti Alkitab, sehingga anda mengetahui lebih banyak karena anda belajar lebih banyak. Dengan demikian anda bisa mengerti masalah orang lain bahkan menolong orang lain.

. Dalam Roma 8:31-39 dikatakan tak ada yang dapat menceraikan kita dari kasih Allah. Karenanya kita sebagai orang yang mengenal Kristus adalah orang-orang yang LEBIH DARI PEMENANG. Iblis si pembuat masalah sudah dikalahkan dua ribu tahun yang lalu di kayu salib. Itu sebabnya masalah yang mendatangi anda sudah selesai dua ribu tahun yang lalu. Jadi jika masalah mendatangi anda sekarang, sebenarnya anda SUDAH MENANG. Kini yang menentukan adalah sikap anda dalam perlombaan yang diwajibkan ini. Apakah anda dalam 'perlombaan yang diwajibkan' ini lari berlomba dengan IMAN, atau tidak?

Karena masalah itu sudah dikalahkan dua ribu tahun yang lalu di kayu salib, maka orang Kristen TIDAK BERSORAK dan BERSYUKUR setelah bergumul melawan masalah dan menang, tetapi orang Kristen DAPAT BERSORAK DAN BERSYUKUR begitu masalah datang. Anggap masalah sebagai kesukaan (Yak 1:2-5).



HUKUM 2 : Jika masalah datang, JANGAN tanggung sendiri Jika seorang datang kepada anda dengan masalahnya, mulailah dengan pengakuan: "Tuhan, apapun masalahnya, silahkan Engkau melayani melalui aku dengan hikmatMu." Bersandarlah kepada hikmatNya, bukan dengan kekuatan anda sendiri, bahkan kelak pada waktunya anda sudah berpengalaman. Percayalah bahwa Roh Kudus memimpin anda untuk berkata-kata sesuai dengan kehendakNya (Luk 12:12).

Ketika murid-murid Yesus tidak dapat mengusir setan, Yesus berkata: "Bawa masalah itu kepadaKu." 50% dari masalah sudah selesai ketika anda tahu bahwa Yesus ikut terlibat dan sedang menangani masalah anda. Dengan demikian anda dapat berdoa dengan iman. Karena itu jadilah tenang dan anda dapat berdoa dengan iman ( I Pet 4:7).

Dalam konseling, sadarkan konsele bahwa Yesus ikut campur dalam masalah yang dihadapinya. Dengan demikian konsele akan dapat tenang. Barulah selanjutnya anda dapat mengajarkan bagaimana ia harus berdoa dengan iman dan dalam doa yang tepat.



HUKUM 3 : Jangan pernah menyetujui masalah tapi ubah masalah ini menjadi keuntungan. Dalam dunia olah raga tinju, seorang petinju mempunyai teman untuk berlatih (sparing partner, lawan bertinju dalam latihan-latihan persiapan). Mereka berlatih dengan sungguh-sungguh dan dengan kekuatan penuh. Seorang petinju berlatih dengan beberapa sparing partner yang masing-masing mempunyai keisti- mewaan tertentu secara bergantian agar ia dapat menguasai dan mengalahkan bermacam-macam taktik dan keahlian lawan kelak dalam pertandingan yang sebenarnya. Masalah merupakan teman berlatih, sparing partner anda untuk maju. Karenanya jangan pernah setuju dengan masalah, tetapi lawanlah dengan sungguh-sungguh.

Contohnya, jangan pernah setuju bahwa anda akan sakit flu, jika cuaca buruk. Jika anda setuju dengan pikiran (yang dibisikkan oleh musuh anda, yaitu roh-roh jahat) bahwa anda akan sakit karena kehujanan, maka anda akan sakit. Walaupun musuh itu adalah sparing partner anda, jangan pernah setuju dengan pernyataannya, tetapi kalahkanlah masalah itu.

Pengalaman berikut ini adalah kesaksian dari Terry Mize, seorang hamba Tuhan di Amerika Selatan, ketika dalam perjalanan panjangnya melalui gurun Mexico. Ia ditodong oleh seorang yang menumpang mobilnya dengan sebuah pistol di perutnya. Penodong itu berkata: "Kubunuh kau!" Terry menjawab: "Engkau tidak dapat berbuat begitu, karena aku hamba Allah." Dan memang si penodong tidak pernah menembaknya. Mengapa? Jangan pernah setuju dengan pernyataan musuhmu. Jika anda setuju dengan pernyataan musuh, anda akan jatuh. Jika anda setuju dengan firman Allah, anda akan menang. Ini adalah prinsip persetujuan.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. Dan lagi Aku berkata kepa damu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan me reka itu akan dikabulkan oleh BapaKu yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkum pul dalam NamaKu, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." (Mat 18:18-20) Apa yang anda sepakati di dunia ini? Hal itulah yang terjadi. Dibutuhkan keberanian untuk sepakat dengan apa yang dikatakan firman Allah. Inilah iman. Hal yang mustahil dapat terjadi bagi orang yang beriman. Beriman berdasarkan firman Allah artinya setuju dengan apa yang dikatakan firman Allah. "Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." (Mat 16:19) Dengan kunci ini (master keynya : Nama Yesus) kita dapat membongkar kuasa dan kekayaan sorga. Sorga mendukung pernyataan anda di bumi, karenanya perlu diketahui bagaimana menggunakan kunci kerajaan sorga. Kunci itu terletak pada lidah anda. Apa yang anda katakan? Apa yang anda setujui? Itulah yang menentukan nasib anda. Masalah boleh datang, tetapi apa yang anda katakan tentang masalah itu yang menentukan nasib anda. Sebab anda adalah pemegang kunci kerajaan sorga.

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi (Kej 1:1-3).

Ketika Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air, Allah melihat bahwa ... bumi belum berbentuk ... Bagaimana tanggapan Roh Allah terhadap keadaan yang dihadapiNya itu? Roh Allah menanggapi "Chaos manor" (kacau balau) ini bukan dengan keluhan, tetapi dengan: "Jadilah terang." Roh Allah membaharui fakta.





Home - Next