XV. Pengurapan
Alkitab Perjanjian Baru hanya sedikit membahas tentang pengurapan.
Pengurapan berasal dari kata dalam bahasa Inggris, yaitu:
Pengurapan mempunyai tujuan. Seorang diurapi dengan tujuan untuk memegang tugas jabatan tertentu. Daud diurapi dengan minyak oleh Samuel untuk menjadi raja. Harun diurapi untuk memegang jabatan imam besar.
Dalam diri orang yang percaya dan sudah lahir baru terdapat pengurapan untuk menerima pengajaran dari Allah, pengurapan untuk mengajar orang Kristen tersebut. Perhatikan I Yoh 2:27. Orang yang belum lahir baru tidak mengerti firman Tuhan, tetapi begitu ia membuka hatinya untuk menerima Kristus, ia akan mulai dapat mempelajari Alkitab sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
Itulah sebabnya orang yang baru lahir baru didorong dan dianjurkan membaca Alkitab langsung, bukan membaca tafsiran Alkitab, renungan, pembahasan Alkitab dll. Buku-buku lain ini memang boleh dibaca, tetapi makanan pokok haruslah Alkitab. Ini tidak berarti bahwa ia tidak membutuhkan pengajar-pengajar firman Tuhan lainnya. Buku-buku, kesaksian, pengajaran, referensi-referensi, seminar dan kaset-kaset memang dapat menolong. Tetapi dalam pengurapanNya, Roh Kudus mengajarkan pengajaran-pengajaran baru kepada kita.
XV.1 Minyak urapan kudus
Untuk mempelajari lebih banyak tentang pengurapan ini kita akan melihat beberapa hal tentang pengurapan ini dari Alkitab Perjanjian Lama. Bacalah kitab Keluaran 30:22-33 mengenai minyak urapan kudus.
XV.2 Pengurapan dengan minyak selalu dilakukan untuk orang-orang yang diangkat dalam suatu
jabatan tertentu dalam Alkitab
Ada tiga jabatan, yaitu:
Minyak urapan ini menunjuk kepada Roh Kudus. Jadi Roh Kudus berfungsi untuk memurnikan dan menguduskan.
XV. 3 Pengurapan Imam Harun
A. Gambaran Harun
Kalau orang-orang Kristen sehati menyembah Tuhan maka urapan turun merata ke seluruh jemaat. Harun sang imam besar sebagai gambaran dari Tuhan Yesus ini diurapi dan minyak mengalir dari kepalanya ke janggut, ke jubah sampai ke ujung jubahnya. Kita adalah anggota tubuh Kristus. Kalau kita sehati, rukun dan satu roh maka urapan Kristus juga akan turun atas kita. Dalam kesatuan ini tercermin keutuhan tubuh Kristus. Jadi kesehatian membuka jalan bagi pengurapan Roh Kudus turun atas anda dan kita semua.
B. Gambaran Embun Gunung Hermon
Gunung Sion adalah gunung yang tidak tinggi dan gundul. Gunung Hermon merupakan gunung yang sangat tinggi dan ditutupi embun sepanjang tahun, bahkan pada siang hari, ditutupi embun tebal sehingga tanahnya sangat subur.
Embun adalah lambang berkat. Kalau orang-orang hidup rukun maka berkat akan dikirimkan seperti embun dari Hermon (yang subur) ke gunung Sion. Kerukunan mendatangkan berkat, kesatuan hati membawa pengurapan. Ketidakrukunan kita menghalangi berkat-berkat kita juga.
XV.4 Pengurapan yang tak terbatas
Kita disatukan dengan pengurapan Yesus yang tak terbatas; bukan dengan pengurapan Elia atau pengurapan Musa. Elisa meminta dua bagian roh Elia (II Raj 2:9-14). Dalam Perjanjian Lama hamba-hamba Allah diurapi dengan pengurapan yang terbatas (ada ukuran atau takarannya). Kita menerima urapan Yesus yang tak terbatas. Tak ada batas atas urapan orang percaya karena itu kita dapat meminta porsi (bagian) pengurapan tanpa mengacu terhadap hamba Tuhan lain. Allah mengaruniakan RohNya tanpa batas.
Kunci dari gudang jubah Yesus dengan berbagai urapan ada pada Mat 9:13 (belas kasihan/compassion).
Walaupun demikian pembatas dari kuasa urapan terletak pada iman anda. Sejauh takaran iman anda, sejauh itu pula anda bergerak dalam urapan tersebut. Urapan besarnya mujizat. Di sini pengurapan diberikan untuk pentahbisan keluarga imam Harun. Pengurapan diberikan untuk orang-orang yang melayani Tuhan sebanding dengan besarnya pengurapan.
Pengurapan juga bermacam-macam, ada pengurapan nabi, pengurapan imam, pengurapan raja, pengurapan kesembuhan, pengurapan penginjilan, pengurapan pelepasan dsb.
XV.5 Pengurapan merambat melalui benda-benda
XV.6 Bukan jaminan masuk surga
Tidak semua orang yang melakukan mujizat, bernubuat dan mengusir setan dalam nama Yesus akan masuk surga (Mat 7:21-23). Mengapa?
Karena ukuran masuk surga bukan soal urapan tapi soal ketaatan kepada firman Allah.
Contoh yang jelas ialah raja Saul, setelah Roh Allah meninggalkannya, Daud tetap tak berani membunuh Saul karena masih ada pengurapan Allah padanya (I Sam 26:10-11).
Sekali Allah memberi karuniaNya (pengurapan), Ia tak pernah menyesalinya (Roma 11:29), sekalipun orang itu tak setia lagi kepadaNya.
XV.7 Manifestasi Urapan
Apakah sebenarnya urapan Roh Kudus itu? Urapan adalah sesuatu yang menyertai Allah. Atau urapan adalah tanda-tanda yang menyertai kehadiran Allah. Menurut manifestasinya ada berbagai jenis urapan kita temukan di Alkitab:
XV.8 Bagaimana memelihara/menambah urapan
Doa puasa yang sungguh-sungguh dan hidup yang sungguh-sungguh taat dipimpin Roh Kudus akan memperbesar urapan. Sebaliknya hidup ceroboh, tanpa mendengar suara Roh Kudus akan membuat urapan bocor keluar. Banyak memberi salam kepada siapa saja dengan jabat tangan akan menurunkan urapan (Luk 10:4; II Raj 4:29).
Pengotoran imaginasi dengan macam-macam dongeng, film, koran dan pikiran-pikiran jahat/cabul membuat pengurapan padam.
Memasuki lingkungan-lingkungan kuasa gelap seperti candi-candi, kuil-kuil dan kuburan-kuburan keramat sering menggelapkan imaginasi seseorang.
XV.9 Mengapa Jatuh Di Bawah Urapan?
Hadirat Roh yang kuat sering memindahkan sebagian atau seluruh kesadaran orang itu ke alam roh hingga ia tidak menguasai tubuhnya di alam nyata ini dan roboh. Kadang-kadang terjadi seorang roboh tapi masih dengar suara orang-orang disekitarnya. Ada orang lain lagi yang roboh dan rohnya diangkat ke sorga serta bertemu malaikat-malaikat atau dengan Tuhan Yesus, seperti yang dialami Paulus (II Kor 12:1-10).
Kehadiran Tuhan dalam awan membuat imam-imam dalam bait suci tak tahan berdiri (Kel 40:34-35). Raja Saul rebah semalam suntuk karena berdekatan dengan rombongan nabi-nabi yang dipenuhi Roh Kudus (I Sam 19:19-24). Saulus dalam Kisah Rasul juga rebah ketika jumpa Yesus di jalan ke Damsyik (Kis 9:3-4).
Home - Next