Artikel

Artikel

Strategi Pengembangan Kepemimpinan Kristen pada Era Pascamodern (I)

Pendahuluan

Dari tahun ke tahun, orang berduyun-duyun ke kota besar untuk mengadu nasib dan mendapatkan pekerjaan. Pesona kota seperti Jakarta begitu menjanjikan. Begitu banyak gedung megah dan tempat rekreasi, sarana transportasi yang beragam menjadi simbol dari kemajuan. Pada sisi lain, hubungan antar manusia di kota-kota besar makin renggang. Manusia cenderung makin bergaya hidup materialistis dan individualistis. Mengapa? Konon telah terjadi perubahan yang besar di berbagai tempat di belahan dunia, bahkan secara menyeluruh terjadi perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi, dari masyarakat modern ke masyarakat pascamodern. Read more about Strategi Pengembangan Kepemimpinan Kristen pada Era Pascamodern (I)

Apa Kata Alkitab Tentang Kepemimpinan dan Delegasi

Setelah lulus kuliah, saya bekerja sebagai tenaga pemasaran di sebuah perusahaan penerbitan. Saya tidak memiliki rekan kerja. Hanya ada saya, telepon, dan buku pemesanan. Bahkan, saya tidak memunyai komputer.

Kemudian, pada tahun 1981, saya menjadi direktur pemasaran untuk perusahaan penerbitan yang sama. Jujur saja, atasan saya seharusnya tidak mempekerjakan saya di posisi itu. Pengalaman pemasaran saya nol. Kami hanya cocok satu sama lain. Kami bekerja bersama selama 17 tahun.

Saya memiliki 5 orang bawahan, termasuk seorang asisten yang bertugas melapor kepada saya.

Tidak ada orang yang mengajarkan saya tentang pendelegasian . Bahkan, pada hari pertama kerja, manajer periklanan saya masuk ke kantor saya. Dia memberitahukan bahwa iklan cetak untuk proyek buku baru kami tahun ini, harus selesai hari ini. Saya tidak pernah mengira bahwa saya bisa meminta orang lain mengerjakannya. Saya menggulung lengan baju saya dan mulai mengetik -- di mesin ketik IBM Selectric Typewriter. Read more about Apa Kata Alkitab Tentang Kepemimpinan dan Delegasi

Simbol Kepemimpinan yang Mulia

"Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Matius 20:28)

Dalam masyarakat ada banyak teori atau ukuran yang dituntut mengenai kepemimpinan. Seorang pemimpin harus begini, harus begitu, harus memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu. Di kalangan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) ada sebelas asas kepemimpinan ABRI yang terkenal itu, seperti ambeg parama arta, waspada purba wasesa adalah simbol kepemimpinan wasesa, prasaja, satya, dll.. Ada asas kepemimpinan ajaran Ki Hajar Dewantara yang dimasukkan ke dalam sebelas asas kepemimpinan ABRI, yaitu: ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani (yang di depan memberi teladan/contoh, yang di tengah membangun prakarsa/semangat, dari belakang mendukung, Red.). Read more about Simbol Kepemimpinan yang Mulia

Untuk Membebaskan Kita dari Kesia-Siaan Cara Hidup Nenek Moyang Kita

Diringkas oleh: Desi Rianto

Bacaan: 1 Petrus 1:18-19

Orang-orang sekuler di Barat memiliki kesamaan dengan orang-orang primitif yang percaya kepada pengaruh belenggu nenek moyang, yaitu kita harus hidup menurut kutuk atau luka dari nenek moyang kita. Masa depan kelihatannya sia-sia dan tidak memberikan kebahagiaan.

Alkitab berkata, "Kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu," Alkitab sedang berbicara mengenai cara hidup yang hampa, yang tak berarti, yang berakhir dengan kehancuran, dan semua itu berhubungan dengan nenek moyang kita. Alkitab tidak mengatakan bagaimana bagaimana hal itu berhubungan. Yang penting adalah kita sudah dibebaskan dari perbudakan cara hidup nenek moyang. Read more about Untuk Membebaskan Kita dari Kesia-Siaan Cara Hidup Nenek Moyang Kita

Silsilah yang "Cacat"

"Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham... Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara - saudaranya, Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, ... Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, ... Daud memperanakkan Salomo dari istri Uria, ... Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel, ... Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus." (Matius 1:1-16) Read more about Silsilah yang "Cacat"

Kunci Kepemimpinan Petrus

Dirangkum oleh: Truly Almendo Pasaribu

Banyak orang menyimpulkan bahwa pemimpin itu tergolong "makhluk langka". Cuma bisa dilahirkan, tidak mungkin dibentuk. Kemunculan seorang pemimpin yang memiliki atribut pemberani, bijak, visioner hanya bisa ditunggu, tidak mungkin direncanakan atau diusahakan.

Akan tetapi, tahukah Anda bahwa Allah tidak selalu memilih pemimpin berdasarkan atribut-atribut tersebut? Dia memakai orang yang mau dibentuk karakternya. Lihatlah kehidupan Petrus yang awalnya tidak memunyai kriteria pemimpin yang didambakan banyak orang. Petrus hanyalah seorang nelayan yang tidak berpendidikan. Dia bukanlah orang yang sangat religius seperti ahli-ahli Taurat pada zamannya. Terlebih lagi karakternya bukanlah karakter idaman -- dia sombong, tidak sabaran, dan sering sesumbar. Namun demikian, Allah memakainya dan menjadikannya tokoh pemimpin yang hebat pada masa gereja mula-mula. Mengapa Yesus bersedia menyerahkan tugas kepemimpinan kepada Petrus? Ada tiga alasan yang mendasari pilihan Yesus Read more about Kunci Kepemimpinan Petrus

Rasul Paulus: Pemimpin Modern yang Sangat Hebat

Ada tiga hal yang membuat kepemimpinan Paulus hebat. Dia memunyai pencapaian-pencapaiannya yang hebat sebagai seorang pemimpin. Dia meraih sesuatu dengan mengelola sumber daya dengan bijaksana. Dia memelihara nilai-nilai dari para pengikut yang dia pimpin. Barangkali tidak ada tokoh dalam sejarah yang memberikan teladan kepemimpinan yang lebih hebat daripada Rasul Paulus. Kekuatan kepemimpinan rasul Paulus sungguh tidak ada bandingannya. Paulus biasanya disebut-sebut sebagai arsitek utama kekristenan.

Wawasan Kepemimpinan dari Rasul Paulus

Paulus menuliskan surat-suratnya kepada kelompok-kelompok kecil orang yang dikenalnya secara pribadi, yaitu Timotius, Titus, dan Filemon. Paulus juga menulis surat-surat kepada kelompok-kelompok besar pembaca, seperti jemaat di Roma, Korintus, dan Galatia. Surat-surat ini memberikan wawasan tentang mengapa pemimpin itu ada. Dia juga menambahkan wawasan tentang pengetahuan, keahlian, dan kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan pemimpin-pemimpin saat ini. Dalam setiap surat, Paulus mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan

Pages

Komentar