Apakah Karakter Saya Tunduk kepada Kristus?

Kepemimpinan juga menuntut otoritas moral. Para pengikut hanya akan memercayai para pemimpin yang menunjukkan tingkat integritas tertinggi. Orang-orang tidak akan mengikuti pemimpin yang moralnya tidak pantas menjadi seorang pemimpin. Setiap kali Anda berkompromi dengan karakter Anda, Anda berkompromi dengan kepemimpinan.

Beberapa waktu yang lalu, salah seorang anggota staf kami merasa frustrasi dengan peran kepemimpinannya karena orang-orang tertentu di bawah supervisinya tampaknya tidak kooperatif. Saya mulai menyelidiki departemennya untuk mencari tahu apa yang tidak wajar. Lalu gambaran yang sebenarnya mulai tampak. Seseorang berkata, "Ia menentukan rapat-rapat lalu ia sendiri tidak muncul." Yang lain berkata, "Ia jarang membalas telepon." Seorang yang lain berkata, "Kami sering tidak tahu di mana ia berada."

Saya menjadwalkan sebuah pertemuan dengan pemimpin itu dan memverifikasi pernyataan rekan-rekan satu timnya. Lalu saya menatap matanya dan berkata, "Mari kita luruskan masalah ini. Saat engkau memberi tahu rekan-rekan satu timmu bahwa engkau akan berada di tempat tertentu pada waktu tertentu, dan engkau terlambat atau tidak muncul, itu adalah masalah karakter. Saat engkau berjanji untuk membalas telepon lalu lalai melakukannya, itu membuat orang-orang merasa tidak dihargai. Saat rekan-rekan satu timmu tidak tahu di mana engkau berada selama jam-jam kerja, hal itu mengikis kepercayaan. Engkau harus menyelesaikan masalah ini atau kami harus memindahkanmu." Selama bertahun-tahun saya telah menyaksikan bahwa jika masalah karakter dikompromikan, hal itu akan melukai seluruh tim dan akhirnya merusak misi.

Siapa yang ingin menjadi pemimpin yang menurunkan moral bawahan dan merusak tujuan? Saya tentu tidak ingin. Jadi, secara berkala saya menyanyikan lagu Rory Noland selama saya bersaat teduh bersama Allah:

Roh Kudus, kendalikanlah. Kendalikan tubuh, pikiran, dan jiwaku. Ingatkan segala sesuatu yang tidak berkenan kepadamu, Segala sesuatu yang mendukakan hatimu. Roh Kudus, kendalikanlah.

Sumber diambil dan diedit seperlunya dari: Judul buku: Kepemimpinan yang Berani Judul bab : Seni Memimpin Diri Penulis : Bill Hybels Penerjemah: Anne Natanael Penerbit : Gospel Press, Batam Center 2004 Halaman : 231 -- 232

File: 

Komentar