Hukum Momentum Besar

HUKUM MOMENTUM BESAR

Momentum adalah sahabat terbaik seorang pemimpin


Semua pemimpin menghadapi tantangan menciptakan perubahan dalam organisasi. Kuncinya adalah momentum - yang sata sebut Momentum Besar. Sama seperti halnya setiap pelaut mengetahui bahwa anda tak mungkin mengemudikan sebuah kapal yang tidak bergerak maju, para pemimpin yang kuat memahami bahwa untuk mengubah arah, terlebih dulu anda harus menciptakan gerakan maju - dan itu membutuhkan Hukum Momentum Besar.

Beberapa tahun yang lalu saya film berjudul 'Stand and Deliver'. Mungkin anda juga sudah menontonnya. Film ini menceritakan seorang guru bernama James Escalante, yang bekerja Garfield High School di Los Angeles Timur, Califonia. Film ini memfokuskan ceritanya pada kemampuan Escalante mengajar, namun kisah sesungguhnya adalah studi tentang hokum Momentum Besar.

Mengajar, memberikan motivasi, dan memimpin, ada dalam darah Escalante, bahkan sejak ia masih muda di negara asalnya, Bolivia. Ia mulai memberikan les kepada anak-anak semenjak masih sekolah dasar, dan ia memulai karirnya sebagai guru fisika sebelum menyelesaikan gelar sarjananya. Ia segera dikenal sebagai guru terbaik dikotanya. Ketika berusia tiga puluhan, Escalante dan keluarganya beremigrasi ke Amerika Serikat. Ia bekerja beberapa tahun di sebuah restoran, dan kemudian di Rusell Electronics. Walaupun ia sebenarnya memiliki karir yang menjanjikan di Rusell Electronics , ia kembali sekolah dan mendapatkan gelar sarjana muda kedua agar ia dapat mengajar di Amerika Serikat. Hasrat Escalante yang berkobar-kobar adalah membuat perbedaan dalam hidup orang lain.

Di usia empat puluh tiga tahun, ia direkrut oleh Garfield High School untuk mengajar ilmu komputer. Namun pada hari pertamanya mengajar di sana, ternyata tak ada dana untuk membeli komputer. Dan karena gelarnya adalah bidang matematika, ia pun mengjar matematika dasar. Walaupun kecewa, ia terus berupaya agar impiannya untuk membuat perbedaan dalam hidup orang lain tidak terlepas dari genggamannya.

MELAWAN GELOMBANG MOMENTUM NEGATIF YANG BESAR

Perubahan dari komputer menjadi matematika ternyata hanyalah persoalan terkecil bagi Escalante. Sekolahnya, yang tadinya tenteram ketika ia diwawancarai, sekarang kacau. Tak ada disiplin. Tampaknya perkelahian terjadi terus-menerus. Ada sampah dan corat-coret di mana-mana. Para murid - bahkan orang luar disekitar sana - terus merajalela di seluruh kampusnya sepanjang hari. Escalante menemukan bahwa Alex Avilez, kepala sekolah yang liberal itu, malah mendorong pengakuan terhadap geng di kampusnya. Avilez telah memutuskan bahwa para murid anggota geng perlu diakui dan diberikan lebih banyak kesempatan. Maka ia mendorong delapan belas geng yang berbeda untuk mendirikan bendera masing-masing di berbagai tempat pertemuan bagi mereka. itu sungguh merupakan mimpi buruk seorang guru. Bagaimana mungkin Escalante dapat membuat perbedaan dalam kondisi seperti itu?

Hampir setiap hari ia mempertimbangkan untuk mengndurkan diri. Namun semangatnya untuk mengajar dan dedikasinya untuk meningkatkan hidup murid-muridnya akan hancur jika sekolahnya tidak berubah. Mereka semua melorot dengan cepat, dan mereka membutuhkan sesuatu untuk memajukan mereka.

Kesempatannya tiba akibat apa yang tampaknya merupakan kemunduruan: ketika para administrator diberitahu bahwa sekolah itu terancam bahaya kehilangan pengakuan akan statusnya, Kepala Sekolah Avilez diganti oleh seorang pemimpin yang lebih baik, yaitu Paul Possemato. Ia langsung membersihkan sekolah ini, melarang kegiatan geng, dan mengusir orang luar dari kampus. Walalupun ia hanya memegang jabatannya selama dua tahun, ia menyelamatkan Garfield dari kehilangan pengakuan statusnya, dan ia hentikan momentum negatif yang dialami sekolah tersbut.

DIBUTUHKAN SEORANG PEMIMPIN UNTUK MEMBUAT SEGALANYA BERGERAK

Film Stand and Deliver membuatnya seolah-olah Escalante lah yang mendapatkan gagasan untuk mempersiapkan murid-muridnya mengambil ujian kenaikan kelas. Kenyataannya adalah bahwa sudah pernah diadakan ujian semacam itu disana. Setiap tahunnya beberapa murid mengambil ujian bahasa Spanyol. Dan sesekali, satu dua murid akan coba-coba mengambil ujian fisika atau sejarah. Namun persoalannya adalah bahwa ekolah ini tidak punya pemimpin yang memiliki visi. Disinilah peran Escalante itu. Ia percaya bahwa ia dan sekolahnya dapat membuat dampak yang positif pada hidup murid-muridnya, dan caranya adalah dengan menantang murid yang paling cerdas dengan ujian kalkulus.

AWAL YANG KECIL

Di musim gugur tahun 1978, Escalante mengorganisasikan pelajaran kalkulus yang pertama. Setelah mempelajari kemungkinannya, dari 3,500 murid yang ada, ia hanya dapat menemukan empat belas murid. Pada beberapa pelajaran pertamanya, ia paparkan kerja keras yang harus mereka lakukan untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian kalkulus tersebut di akhir tahun.

Pada akhir minggu keduanya, tujuh muridnya mengundurkan diri. Bahkan mereka yang tetap tinggalpun tidak siap mempelajari kalkulus. Dan pada akhir musim semi, muridnya tinggal lima orang. Semuanya mengambil ujian pada bulan Mei, namun hanya dua yang lulus.

Escalante kecewa, namun tidak mau menyerah, terutama karena ia telah membuat kemajuan, walaupun kecil. Ia tahu bahwa jika ia dapat memberi kesempatan kepada beberapa muridnya, membangun kepercayaan diri mereka, dan memberi mereka pengharapan, ia dapat memajukan mereka. jika saja ia dapat membangun momentum, segalanya di sekolah tersebut dapat berubah.

DUA KUNCI:

PERSIAPAN DAN MOTIVASI

Escalante sadar bahwa ia dapat sukses hanya jika murid-muridnya secara efektif terinspirasi dan siap. Motivasi takkan menjadi masalah karena guru kalkulus ini dikaruniai dalam bidang ini. Ia sangat pandai membaca murid-muridnya dan selalu tahu persis apa yang harus diperbuatnya terhadap mereka. jika mereka membutuhkan motivasi, ia akan memberi mereka PR lebih banyak atau menantang salah seorang atlit sekolah itu untuk bertanding main bola tangan! (Escalante tidak pernah kalah!) jika mereka membutuhkan dorongan, ia akan mengajak mereka ke McDonald's sebagai imbalan. Jika mereka malas, ia akan memberikan inspirasi, membuat mereka takjub, menghibur, dan bahkan mengintimidasi mereka. dan selamanya, ia berikan teladan dalam kerja keras, dedikasi terhadap kesempurnaan, dan apa yang disebutnya ganas - yaitu semangat berkobar-kobar.

Membuat murid-muridnya siap lebih sulit. Ia perkenalkan lebih banyak aljabar serta trigonometri kepada murid-murid kelas yang lebih kecil, dan ia suruh beberapa rekannya untuk melakukan hal yang sama. Ia juga mulai mencari dukungan untuk sebuah program musim panas untuk mengajar matematika lanjutan. Dan pada waktunya, murid-muridnyapun menjadi lebih baik.

SEMUANYA ITU DIAWALI DENGAN KEMAJUAN KECIL

Di musim gugur, Escalante mengadakan kelad kalkulus lagi, kali ini dengan sembilan murid. Di akhir tahun itu, delapan dari mereka yang mengambil ujian dan enam di antaranya lulus. Ia sudah membuat kemajuan. Kabar tentang suksesnyapun tersebar, dan di musim gugur tahun 1980, murid pelajaran kalkulusnya bertambah menjadi lima belas. Ketika seluruhnya ikut ujian di akhir tahun itu, empat belas diantaranya lulus. Langkah majunya tidak besar, namun Escalante dapat melihat bahwa program tersebut membangun momentum.

Kelompok murid berikutnya sejumlah delapan belas orang, adalah tokoh cerita dalam film Stand and Deliver. Seperti para pendahlu mereka, mereka bekarja sangat keras untuk belajar kalkulus, banyak di antara mereka yang datang ke sekolah pukul 7 pagi setiap harinya - satu setangah jam sebelum pelajaran dimulai. Dan sering kali mereka tinggal di sekolah hingga pukul 5, 6, atau 7 malam. Ketika mereka ikut ujian di bulan Mei, mereka merasa telah mengerjakannya dengan baik.

PERUSAK MOMENTUM?

Namun ternyata ada masalah, yang mengancam program yang sudah berjalan baik itu dan merusak momentumnya. Escalante telah bekerja keras untuk membangun selama beberapa tahun terakhir. Seorang penilai yang menyelenggarakan ujian tersebut, menemukan kemiripan dalam beberapa soal ujian yang telah diikuti murid-murid tersebut. Hal itu mengakibatkan diselidikinya empat belas dari delapan belas murid Grafield yang mengambl ujian tersebut. Para penilai menuduh murid-murid Escalante nyontek.

Menyelesaikan penyelidikan itu merupakan mimpi buruk birokratis. Satu-satunya jalan bagi para murid untuk mendapatkan kepercayaan yang begitu mereka inginkan itu adalah mengulang ujian tersebut, namun mereka marah dan menganggap pengulangan sama saja dengan mengaku salah. Escalante berusaha campur tangan, namun para birokrat menolak untuk berbicara kepadanya. Henry Gradillas, yang ketika itu menjadi kepala sekolah Garfield, juga berusaha campur tangan namun gagal. Mereka sungguh menemui jalan buntu.

Akhirnya, para murid itu bersedia mengulang ujiannya - sekalipun mereka telah ke luar dan belum belajar lagi selama tiga bulan. Bagaimana hasilnya? Seluruhnya lulus. Murid-murid Escalante yang lulus tahunitu adalah 100 persen.

BUKAN SEMBARANG PEMBUAT MOMENTUM

Yang sedianya mengancam akan merusak momentum yang telah dibangun Escalante di sekolah Garfield itu ternyata malah menjadi pembangun momentum. Murid-murid di sekolah tersebut menjadi lebih percaya diri, dan orang-orang di komunitas sana mulai mendukung Escalante serta programnya. Dan publisitas menyangkut ujian tersebut memberikan dorongan momentum yang memungkinkan East Los Angeles College memulai sebuah program musim panas yang diinginkan Escalante bagi murid-muridnya.

Setelah itu, program matematika pun meledak. Pada tahun 1983, jumlah murid yang lulus ujian kalkullus hampir mencapai dua kali lipat, dari 18 menjadi 31. tahun berikutnya, jumlahnya meningkat lagi, mencapai 63. dan terus berkembang. Pada tahun 1987, 129 murid mengikuti ujian tersebut, dan 85 di antara mereka mendapatkan kepercayaan. Garfield High School di Los Angeles Timur, yang pernah dianggap payah di wilayah tersebut, menghasilkan 27 persen dari seluruh peserta ujian kalkulus keturunan Mexico yang lulus di seluruh Amerika Serikat.

LEDAKAN MOMENTUM

Manfaat dari Hukum Momentum Besar dirasakan oleh seluruh murid Garfield High School. Sekolah tersebut pun mulai menawarkan kelas untuk mempersiapkan murid untuk ujian lainnya. Pada waktunya, Garfield secara teratur mengadakan kelas-kelas untuk ujian bahasa Spanyol, kalkulus, sejarah, sejarah Eropa, biologi, fisika, bahasa Perancis, pemerintahan, dan ilmu komputer.

Pada tahun 1987, sembilan tahun setelah Escalante memulai program tersebut, murid-murid Garfield mengambil lebih dari 325 ujian. Yang paling luar biasanya adalah, Garfield memiliki daftar tunggu sebanyak lebih dari empat ratus murid dari daerah-daerah di luar wilayahnya yang ingin mendaftarkan diri. Sekolah yang dulunya menjadi bahan tertawaan wilayah tersebut dan hampir kehilangan pengakuan akan statusnya telah menjadi salah satu sekolah tiga besar dilingkungan minor di Amerika Serikat! Itulah kuasa Hukum Momentum Besar.

HANYA SEORANG PEMIMPINLAH YANG DAPAT MENCIPTAKAN MOMENTUM

Dibutuhkan seorang pemimpin untuk menciptakan momentum. Para pengikut akan menangkapnya. Dan para manajer dapat melanjutkannya setelah dimulai. Namun menciptakannya membutuhkan seseorang yang dapat memotivasi orang lain, bukan yang perlu diberikan motivasi. Harry Truman pernah mengatakan, "Jika anda tidak tahan panas, keluarlah dari dapur". Namun bagi para pemimpin, pernyataan itu seharusnya diubah menjadi, "Jika anda tidak dapat menimbulkan panas, keluarlah dari dapur".

KEBENARAN TENTANG MOMENTUM

Momentum sungguh merupakan sahabat terbaik seorang pemimpin. Terkadang momentulah satu-satunya perbedaan antara menanng dan kalah. Itulah sebabnya mengapa dalam pertandingan basket, umpamanya, jika skor tim, lawan unggul terlalu jauh dan mulai mengembangkan momentum, pelatih yang baik akan minta waktu jeda. Ia tahu bahwa jika momentum tim lawan terlalu kuat, rasanya timnya akan kalah.

Momentum juga membuat perbedaan besar dalam organisasi. Jika anda tidak punya momentum, bahkan tugas-tugas yang paling sederhanapun tampaknya menjadi masalah besar. Namun jka momentum ada dipihak anda, masa depan tampak cerah, hambatan-hambatan tampak kecil, dan masalah-masalah tampak sementara sifatnya.

MOMENTUM MENJADIKAN PEMIMPIN TAMPAK LEBIH BAIK DARI YANG SESUNGGUHNYA

Jika ada momentum di pihak pemimpin, orang akan menganggap mereka jenius. Mereka akan melupakan kelemahan-kelemahan. Mereka akan melupakan kekeliruan-kekeliruan yang pernah dibuat pemimpin tersebut. Momentum mengubah perspektif orang akan seorang pemimpin.

MOMENTUM MEMBANTU PARA PENGIKUT BERPRESTASI LEBIH BAIK DARI YANG SESUNGGUHNYA

Jika kepemimpinan kuat dan ada momentum dalam sebuah organisasi, orang-orangnya akan termotivasi dan terinspirasi untuk berprestasi untuk berprestasi lebih baik. mereka menjadi efektif melampaui pengharapan serta ekspektasi mereka.

Jika anda ingat tim hockey Olimpiade Amerika Serikat tahun 1980, anda pasti mengerti maksud saya. timnya baik, namun tidak cukup baik untuk memenangkan medali. Namun itulah yang mereka raih. Mengapa? Karena menjelang pertandingan kejuaraan tersebut, mereka terus menang ketika melawan tim-tim yang sangat tangguh. Mereka mendapatkan begitu banyak momentum sehingga berprestasi lebih baik dari pada kemampuan mereka yang sesungguhnya. Dan setelah mereka mengalahkan tim Rusia, tak sesuatupun dapat menghentikan mereka dalam meraih medali emas.

MOMENTUM LEBIH MUDAH DIKENDALIKAN KETIMBANG DIMULAI

Pernahkah anda main ski air? Jika pernah, anda tahu adalah lebih sulit untuk berdiri di atas air dari pada mengendalikannya. Renungkanlah pertama kali anda berski air. Sebelum anda berdiri, perahunya menarik anda, dan mungkin anda berfikir lengan anda akan putus ketika airnya menerpa dada serta wajah anda. Sejenak, mungkin anda merasa tidak tahan lagi. Namun kemudian ski anda terdorong ke permukaan, dan anda pun melaju. Di saat itu, anda dapat berbelok hanya dengan menggeser tekanan dari kaki yang satu ke kaki yang lain. Demikianlah cara kerja momentum kepemimpinan. Memulainya memang sulit, namun begiru anda amju, anda benar-benar akan dapat melakukan hal-hal yang menakjubkan.

MOMENTUM ADALAH PEMBUAT PERUBAHAN PALING AMPUH

Dengan momentum yang cukup, hampir segala perubahan menjadi mungkin. Itu benar bagi Garfield High School, yang dianggap oleh banyak orang sebagai sekolah yang tiada berpengharapan, dan itu juga benar bagi organisasi lain yang manapun. Momentum membuat kemenangan mudah diraih.

TANTANGN MOMENTUM SAYA YANG PALING BESAR

Sebagai pemimpin, perjpuangan mendapatkan momentum saya yang paling berat adalah ketika saya memimpin saya Skyline, gereja saya yang ketiga. Saya bergabung sebagai pendeta senior pada tahun 1981, dan sementara gereja itu mulail tumbuh, saya segera sadar bahwa kami perlu pindah lokasi agar pertumbuhan kami tidak terhambat.

Pada mulanya, saya pikir itu takkan menjadi masalah. Memindahkan jemaat sebanyak itu tidak mudah, namun posisi kami cukup siap untuk pindah. Kami telah mulai mengembangkan momentum, setelah berkembang menjadi dua kali lipat dari seribu menjadi leblih dari dua ribu jemaat. Lewat penerapan Hukum Lingkungan Sepergaulan, kami tempatkan staf yang luar biasa. Moral di antara orang-orang saya sangat tinggi. Dan saya juga punya kelebihan karena pernah memimpin dua gereja saya yang sebelumnya memulai proyek pembangunan. Naumn saya gagal memperhitungkan masalah birokrasi di San Diego serta undang-undang perlindungan lingkungan di California.

Ketika saya menjadi pendeta di gereja saya yang pertama di Indiana, kami mengalami pertumbuhan yang cepat dan memutuskan untuk pindah. Setelahl keputusan diambil untuk membangun gedung baru, seorang anggota gereja tersebut menyumbangkan sebidang tanah, dan kamipun mulai membangun dalam waktu beberapa minggu. Dalam waktu kurang dari sembilan bulan, kami telah membangun fasilitas baru tersebut dan pindah.

Sebenarnya segalanya tidak jauh berbeda di California. Kami memulai proses kepindahan tersebut tahun 1984. Karena politik setempat, kepribadian lingkungan,serta larangan menyangkut lingkungan yang tampaknya merupakan proyek tiga tahunan itu ternyata menjadi tiga kali lebih lama. Ternyata, kami membutuhkan wahtu sebelas tahun hanya untuk mendapatkan izin wilayah serta pembangunan saja. Saya sudah tidak memimpin disana lagi ketika proyek tersebut alhirnya disetujui. Jim Garlow, yang menggantikan saya sebagai pendeta senior di gereja tersebut, yang menuntaskan pembangunan itu dengan tim orang-orang yang baik.

Tantangan terberat dalam hidup saya sebagai pemimpin adalah mempertahankan momentum lima tahun terakhir itu di Skyline. Orang-orang di kebanyakan gereja yang menghadapi keadaan serupa pasti sudah menyerah, dan tidak lama kemudian, gereja mereka akan menciut jumlahnya. Namun tidak di Skyline. Apa yang menyelamatkan kami? Jawabannya dapat ditemukan dalam Hukum Momentum Besar. Saya melakukan segala yang mungkin selama tahun-tahun itu untuk membangun momentum. Saya terus melontarkan visi kepindahan tersebut kepada orang-orang saya. kami menjadikan kebiasaan untuk memfokuskan diri pada apa yang dapat kami perbuat ketimbang pada apa yang tak dapat kami perbuat, dan kami sering merayakan kemenangan kami, sekecil apapun itu. Sementara itu, kami membuat kemajuan di bidang-bidang yang mungkin. Kami tingkatkan kelompok-kelompok kecil kami, menjadikan mereka sangat kuat, dan terus memfokuskan diri untuk mengembangkan para pemimpin. Itulah yang membuat kami terus maju. Momentum yang kami bangun begitu kuatnya sehingga bahkan hambatan selama sebelas tahun itupun tak dapat menghentikan kami.

Jika anda berhasrat untuk melakukan hal-hal besar dengan organisasi anda, jangan pernah melupakan kuasa momentum. Momentum ini sungguh merupakan sahabat terbaik seorang pemimpin. Jika anda dapat mengembangkannya, anda dapat melakukan hampir segalanya. Itulah kuasa Momentum Besar.

Kategori Bahan Indo Lead: 
Jenis Bahan Indo Lead: 
File: 

Komentar