Diskusi Buku "Gods at War" | GUBUK


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK

Diskusi Buku "Gods at War"


Bab 13 -- Pertanyaan 2

Penulis mengatakan bahwa ilah keakuan adalah berhala yang paling tidak kenal lelah. Menurut Anda, apa maksudnya? Setujukah Anda?

Komentar: 

Tejo Jayadi Setiap hari kita diperhadapkan pada kondisi- kondisi yang menstimulus emosi dan pikiran kita untuk mementingkan diri sendiri, mengandalkan diri sendiri, melupakan Tuhan di dalam seluruh aktivitas kehidupan kita. Tuhan menginginkan seluruh hati kita tetapi sering kali kita menyisakan sedikit untuk diri sendiri, atau menyisakan porsi besar untuk kita sendiri bahkan tidak mau sama sekali menyerahkannya untuk Tuhan. Mendekap segala sesuatu pemberian Tuhan untuk diri sendiri tanpa dibagikan kepada orang lain untuk kemuliaan Tuhan menjadikan diri sendiri fokus penyembahan, yang semestinya Tuhan. Masih bayak lagi illah keakuan yang tidak kita sadari maupun yang kita sadari masih menjadi allah hidup kita dan terus tidak mau kita lepaskan. Kekhawatiran, kemarahan, kepahitan, dll juga merupakan illah keakuan, karena semuanya berfokus pada diri sendiri.

Poedjo Soetrisno: Illah keakuan memindahkan otoritas Allah kepada dirinya sendiri seperti manusia pertama ingin menjadi seperti Allah pada waktu makan buah larangan.
Sampai sekarang manusia selalu baik secara sadar atau tidak sadar keakuannya menyebabkan dia mengandalkan diri lebih dari pada mohon pertolongan Allah.

Sumber Buku: 

Idleman, Kyle. Gods at War. Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur.

Moderator: Yulia Oeniyati

Komentar