Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Orang-Orang yang Putus Asa

Edisi C3I: edisi 362 - Bahaya Keputusasaan

Dunia penuh dengan orang-orang yang putus asa. Orang-orang yang putus asa hampir melakukan apa saja. Untuk apa kita berputus asa? Apakah Anda pernah merasa putus asa? Apakah Anda sedang putus asa saat ini?

  1. Keputusasaan adalah kondisi hidup, merasa putus asa itu "normal".

  2. Setiap orang pernah merasa putus asa -- Alkitab penuh dengan orang-orang yang putus asa. "Perhatikanlah teriakku, sebab aku telah menjadi sangat lemah. Lepaskanlah aku dari pada orang-orang yang mengejar aku, sebab mereka terlalu kuat bagiku." (Mazmur 142:6) "Lalu berkatalah Daud kepada Gad: 'Sangat susah hatiku, biarlah kiranya kita jatuh ke dalam tangan TUHAN, sebab besar kasih sayang-Nya; tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia.'" (2 Samuel 24:14)

    Kerasnya kehidupan yang Anda alami mungkin tidak sekeras yang dialami oleh orang lain. Terkadang, kita merasa Allah telah membawa kita ke lembah keputusasaan. "Engkau telah membuat umat-Mu mengalami penderitaan yang berat, Engkau telah memberi kami minum anggur yang memusingkan." (Mazmur 60:3)

    Terkadang, tidak satu pun yang tampaknya berhasil. "... pada pagi mencangkokkannya engkau membuatnya berbunga, namun panen akan segera lenyap pada hari kesakitan dan hari penderitaan yang sangat payah." (Yesaya 17:11)

    Terkadang, kita putus asa karena pilihan-pilihan yang dibuat oleh orang lain. "Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak." (Yunus 1:5) "Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang kami; kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemah kami." (Mazmur 79:8)

    Terkadang, keputusasaan kita tampak tidak akan berlalu. "Mengapakah penderitaanku tidak berkesudahan, dan lukaku sangat payah, sukar disembuhkan? Sungguh, Engkau seperti sungai yang curang bagiku, air yang tidak dapat dipercayai." (Yeremia 15:18) "Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil, aku telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku putus asa." (Mazmur 88:15)

    Masalahnya bukan kita merasa putus asa, tetapi apa yang kita lakukan dengan keputusasaan kita.

  3. Bagaimana kita seharusnya merespons keputusasaan?

  4. Mazmur 60 menunjukkan bahwa Daud dikepung oleh musuh-musuh dari segala arah. Pertahanan mereka menjadi semakin berat.

    Oh, pulihkanlah kami kembali! Berserulah kepada Allah untuk pemulihan.

    Pulihkanlah pelanggaran-pelanggaran ini karena ini mengguncangkan. Hanya Allah yang dapat memulihkan negeri kita. Kibarkan bendera kebenaran Allah: Keputusasaan harus menuntun kita kepada firman Allah.

    Orang yang Anda kasihi dapat diselamatkan -- Bahkan pada masa-masa keputusasaan, kita perlu mengingat bahwa Allah mengasihi kita. Kita perlu mendengarkan suara-Nya ... mendengar Dia memanggil nama-nama kita.

    Allah telah berbicara dalam kekudusan-Nya -- Pesan nabiah -- Allah memiliki rencana ketika putus asa.

    "TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai." (Zefanya 3:17)

    Gilead adalah milik-Ku! Allah mengetahui apa (dan siapa) yang menjadi milik-Nya. "Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: 'Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.'" (Yesaya 43:1)

    Siapa yang akan membawaku ke kota yang kuat? Kita dapat menemukan keamanan dan keselamatan hanya di dalam Allah.

    Bersama Allah, kita dapat bertindak dengan berani!!! Ada harapan bagi orang yang putus asa.

    Setiap masalah adalah kesempatan untuk membuktikan kekuatan Allah. Setiap hari kita menemukan kesempatan-kesempatan emas yang tidak terhitung, yang menyamar dengan cemerlang sebagai masalah-masalah yang tidak dapat diatasi.(1)

    Dalam keputusasaan, kita harus berlari kepada Allah!!! Keputusasaan tidak selalu buruk. Orang-orang yang putus asa harus berdoa. Keputusasaan akan mendorong Anda berdoa pada pukul 5 pagi.

  5. Kita harus berputus asa untuk orang lain.

  6. Kita harus memiliki belas kasihan kepada orang-orang yang putus asa.

    Barangkali sama putus asanya dengan kehidupan Anda, ingatlah orang lain mungkin mengalami hal yang lebih buruk. Menangislah dengan mereka yang menangis. Ketika kita kehilangan akal karena rasa sakit dan putus asa, dan mulai melihat orang lain, kita menemukan kemerdekaan dari penjara "mengasihani diri sendiri" yang kita buat untuk diri kita sendiri.

    Amsal 61 -- Dengarkanlah seruanku, ya Allah!

    Kita adalah orang-orang yang putus asa. Kita rindu untuk mencintai dan dicintai. Orang-orang yang putus asa hampir melakukan apa saja. Apa yang akan kita lakukan dengan keputusasaan kita?

    Berita besar: Allah berputus asa untuk kita! Dia meninggalkan kemuliaan surga bagi kita! Seperti seorang ayah berlari kepada anaknya yang menghambur-hamburkan uang, Bapa kita berlari kepada kita.

    Kiranya keputusasaan kita membawa kita kepada Allah, dan semoga kita berputus asa bagi orang lain. (t/S. Setyawati)

Catatan:

1. C. Swindoll, One Step Forward, Two Steps Back, p. 35.

Diterjemahkan dari:

Nama situs : Sermon Central
Alamat URL : http://www.sermoncentral.com
Judul asli artikel : Desperate People
Penulis : Charles Wallis
Tanggal akses : 8 April 2014

 

Unduh Audio

 

Komentar