Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Mengatasi Godaan Seksual

Tanya:

Dapatkah Bapak menasihati saya tentang bagaimana mengatasi godaan seksual? Sejak sembilan bulan yang lalu suami saya berada di luar negeri. Ia masih akan tinggal di sana tujuh bulan lagi. Saya merasa kesepian sekali dan menginginkan kasih sayang dan cinta kasih. Tolonglah saya.

Jawab:

Ribuan pria dan wanita bergumul dengan masalah yang sama seperti yang Anda alami, entah itu disebabkan oleh tugas kemiliteran, hidup secara terpisah, perceraian, penyakit, atau pekerjaan. Banyak suami ataupun istri merasa kesepian dari waktu ke waktu. Dalam kasus Anda, Anda hidup terpisah dari suami Anda untuk jangka waktu yang lama sekali. Anda menginginkan kasih sayang dan cinta kasih sekarang walaupun suami Anda baru akan pulang beberapa bulan lagi. Keinginan Anda terasa sangat mendesak sebab sebagai manusia, kita memerlukan seseorang yang dekat dengan kita. Akan tetapi, hubungan seks bukanlah satu-satunya jalan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Dalam hal ini, Bapak ingin menekankan juga bahwa seks itu baik. Seks adalah pemberian dari Tuhan (Kejadian 2:24). Sebagian orang berasal dari latar belakang yang memandang seks dan keinginan seksual sebagai sesuatu yang jahat. Sebenarnya itu berlawanan dengan apa yang dinyatakan di dalam Alkitab. Tuhan menciptakan kita sebagai manusia yang mampu menikmati hubungan intim. Setelah menciptakan orang tua kita yang pertama, Tuhan memberkati penyatuan mereka dan memandangnya "amat baik".

Seks menjadi buruk bila disalahgunakan. Kalau Anda tergoda untuk memenuhi kebutuhan seksual Anda dengan jalan melakukan hubungan seks dengan seseorang yang bukan suami Anda, Anda sedang menyalahgunakan pemberian Tuhan. Menyerah kepada godaan itu akan mencelakakan sekali.

Beberapa bulan yang lalu seorang teman saya, seorang yang baik, ceria dan suka bergaul, mencelakakan kehidupannya dan merusak pernikahannya karena melakukan pelanggaran seks. Ia meninggalkan istrinya dan anak-anaknya demi seorang wanita lain. Sekarang ia menjadi orang yang paling merana yang pernah Bapak lihat. Mengapa? Bukan karena ada orang yang menudingkan jari kepadanya, tetapi karena kehidupannya bertentangan dengan perintah-perintah Allah.

Ketika Tuhan berkata, "Jangan berzinah" (Keluaran 20:14), Ia tidak bermaksud melenyapkan kebahagiaan kita. Ia justru hendak melindungi kita. Meskipun demikian, pelanggaran seks semakin menjadi perbuatan yang sudah umum setiap hari; begitu pula dengan akibat-akibatnya yang pahit.

Penyalahgunaan seks terjadi dalam kebudayaan kita, sebagian karena kita menyamakan hubungan fisik dengan kasih sayang dan cinta. Di sebuah tembok di lapangan terbang, yang dekat rumah saya, tertulis kata-kata, "Love is sex" (Cinta adalah seks). Itu salah! Bahkan George Leonard, penulis buku "The End of Sex" (terbit tahun 1983), menyatakan bahwa salah bila kita mengira hubungan seks sama dengan keakraban. Keduanya tidak sama.

Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa seks menjadi sebuah pernyataan cinta yang sangat berarti hanya dalam hubungan suami istri. Oleh karena suami Anda masih tujuh bulan lagi di luar negeri, Anda perlu mengambil beberapa langkah yang positif untuk melawan godaan seksual.

Pertama mintalah kepada Tuhan agar Ia menolong Anda mengendalikan pikiran dan keinginan hati Anda. Pikiran yang salah membawa kepada tindakan yang salah. Walaupun tidak mungkin kita menghindari pikiran yang salah masuk ke dalam benak kita, kita tetap harus bertanggung jawab -- berapa lama pikiran itu bercokol di dalam benak kita. Kalau pikiran yang tidak benar itu datang, usirlah segera dengan kekuatan yang berasal dari Tuhan. Kemudian, perhatikanlah ajaran yang bijaksana ini: "Semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu." (Filipi 4:8) Kalau Anda menjaga pikiran Anda, Anda juga menjaga perasaan Anda.

Kedua, peliharalah hubungan komunikasi dengan suami Anda. Tulislah surat kepadanya secara teratur. Kadang-kadang, teleponlah dia jika memungkinkan. Berilah kejutan dengan mengirim sebuah hadiah untuk mengingatkan dia betapa Anda mencintainya. Gunakanlah imaginasi Anda untuk memberi tahu suami Anda bahwa Anda masih jatuh cinta kepadanya.

Ketiga, buatlah sasaran yang hendak Anda capai dalam jangka waktu tujuh bulan. Salurkanlah energi Anda untuk melaksanakan pekerjaan dalam rumah tangga Anda dan melakukan hal-hal lainnya yang Anda kehendaki. Janganlah sia-siakan bulan-bulan yang berharga ini.

Keempat, buatlah komitmen dengan gereja Anda (Ibrani 10:24-25). Salurkan sebagian tenaga Anda untuk lebih banyak lagi melakukan pekerjaan Tuhan.

Yang terakhir, jalinlah hubungan persahabatan yang akrab dengan wanita-wanita lain di lingkungan Anda. Mungkin Anda mengenal beberapa wanita yang suaminya juga sering bepergian dari waktu ke waktu. Teman-teman yang demikian -- terutama teman-teman Kristen yang baik -- akan dapat memberi dorongan semangat kepada Anda dan akan mendukung Anda secara khusus sampai suami Anda pulang.

Diambil dan disunting dari:

Judul asli buku : Tough Questions Answered by Luis Palau
Judul buku terjemahan : Pertanyaan yang Sulit
Judul bab : Menjalani Kehidupan Kristen Sulit Sekali
Penulis : Luis Palau
Penerjemah : Rita Widjana
Penerbit : Lembaga Literatur Baptis, Bandung 1999
Halaman : 100 -- 104

Komentar