Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Melatih Anak-anak Sopan-Santun

Kita dengan sengaja berusaha melatih anak-anak kita agar menjadi orang dewasa yang murah hati dan sopan. Tata krama bukanlah daftar aturan yang terbuat dari kayu mengenai penggunaan garpu atau kata atau sikap secara benar. Sebaliknya, kesopanan itu fleksibel dan tunduk pada kebutuhan dan perasaan orang-orang yang terlibat.

Kami menemukan empat elemen berdasarkan akal sehat yang bermanfaat untuk melatih anak-anak kita dalam tata krama yang baik.

  1. Ajarkan anak-anak Anda bahwa mereka bukan pusat alam semesta, Allah adalah pusatnya. Segala sesuatu yang mereka miliki, bahkan kehidupan itu sendiri, adalah karunia dari Allah. Alkitab memerintahkan semua anak Allah untuk menjadi orang yang senantiasa bersyukur (Fil. 4:6, Rm. 1:21). Mengasihani diri sendiri dan egosentrisme adalah tanda-tanda hati yang egois, bersungut-sungut. Tata krama menjauhkan kita dari keegoisan.

  2. Bantu anak-anak Anda menemukan bahwa kesopanan mendatangkan sukacita. Kita bisa menemukan kesenangan yang tulus dalam membantu mereka yang membutuhkan, bisa berupa bantuan kepada wanita tua yang hendak menyeberang jalan atau orang yang duduk di seberang meja makan yang gelasnya perlu diisi.

  3. Beri contoh. Jadilah orang yang ramah. Jadikan teladan Anda termasuk bersikap sopan kepada anak-anak Anda sendiri ketika mengoreksi perilaku mereka. Jangan mempermalukan mereka.

  4. Pahami bahwa pengajaran etika sehari-hari yang biasa akan menghasilkan disiplin di pihak Anda.

Jaga Sopan Santun Anda

Tempat untuk memulai adalah dengan cara berbicara karena pilihan kata-kata kita mengungkapkan banyak tentang kita dan penghargaan kita kepada orang lain. Urutan kalimat sederhana dapat menunjukkan rasa hormat ataupun tidak hormat. Dalam perkenalan, misalnya. Tujuan di balik aturan mengenai siapa yang pertama kali diperkenalkan kepada siapa hanya untuk menyampaikan penghormatan kepada orang yang lebih tua atau wanita. Dengan demikian, orang yang lebih muda selalu diperkenalkan kepada yang lebih tua, dan seorang pria selalu diperkenalkan kepada seorang wanita. Beberapa orang mungkin menganggap ini kuno, tetapi itu adalah cara yang sudah terbukti kebenarannya untuk menunjukkan dan mengembangkan rasa hormat. Selain itu, ketika anak-anak belajar disiplin mereka akan lebih nyaman dengan situasi baru.

Perkenalan

  1. Selalu menyebut nama orang yang lebih tua sebelum yang lebih muda:

  2. "Nenek, aku ingin kau bertemu Tommy Jones."

    atau

    "Pak Pollard, ini adalah Suzy Smith."

  3. Selalu menyebutkan nama wanita sebelum pria:

  4. "Catherine Brown, ijinkan saya memperkenalkan Chuck Brown."

    atau

    "Jessica, ini adalah Tom Hinks."

    Jika Anda lupa nama seseorang saat memperkenalkan mereka, katakan saja, "Saya minta maaf, saya lupa nama Anda."

Anak-anak yang lebih kecil dapat diajarkan bagaimana merespon ketika orang tua mereka memperkenalkan mereka kepada orang-orang baru. Berdiri, melihat mata orang itu, dan merespon dengan mengatakan sesuatu seperti "Senang bertemu dengan Anda." Seiring anak-anak bertumbuh dewasa dan mampu belajar prioritas dalam perkenalan, mereka dapat diajarkan dalam bentuk yang sederhana: "Bu, ini Suzy. Dia teman sekelas saya di sekolah." Yang harus mereka ingat adalah untuk mengatakan "Bu" atau "Pak" saat pertama memperkenalkan.

Anak laki-laki harus memahami bahwa ketika mereka diperkenalkan dengan laki-laki lain, mereka harus tersenyum dan mengulurkan tangan mereka, dengan tegas berjabat tangan sambil menyapa yang lain dengan "Halo" atau "Senang bertemu dengan Anda," atau beberapa variasi ramah lainnya. Anak laki-laki tidak boleh berjabat tangan dengan seorang gadis atau wanita kecuali gadis atau wanita itu lebih dulu mengulurkan tangan kepadanya.

Kata-kata yang sopan

Anak-anak dapat mempelajari unsur kesopanan saat mereka belajar berbicara sehingga beberapa dari kata-kata mereka yang paling banyak digunakan adalah "tolong" dan "terima kasih." Metode ini sangat sederhana. Jangan pernah menanggapi permintaan yang diucapkan dengan berteriak, misalkan, meminta kue. Ajarkan mereka bahwa "tolong minta kue" adalah cara untuk mendapatkan perhatian yang positif. Ketika penguasaan kata-kata berkembang, permintaan tersebut harus menjadi kalimat panjang: "Ibu, bolehkah saya minta kue?"

"Permisi" atau "maafkan saya" ada dalam bidang kosakata anak prasekolah. Kent baru-baru ini mengajak cucu laki-laki kami memancing di kolam seorang teman. Ketika pemiliknya keluar untuk mengobrol, si kecil Brian membuat kakeknya senang ketika ia menarik tangan Bp. Morgan dan berkata, "Maafkan saya, Pak Morgan, tetapi saya hanya ingin mengucapkan terima kasih karena memperbolehkan kami memancing ikan di kolam Anda." Anak yang sopan disenangi keberadaannya.

Muppet Guide to Magnificent Manners dengan rapi memberikan daftar tentang beberapa tip yang sangat bermanfaat bagi anak-anak untuk belajar bagaimana berkomunikasi:

  1. Cobalah untuk tidak mengganggu. Jika terpaksa, katakan, "Maaf saya mengganggu, tetapi ..."

  2. Jangan membual atau membesar-besarkan.

  3. Jangan berpura-pura mengetahui lebih banyak daripada yang kamu ketahui.

  4. Ketika seseorang memujimu, katakan, "Terima kasih." Jangan meremehkan orang lain ("Apa, barang kuno ini?") atau besar kepala ("Ya, aku tahu aku hebat.")

  5. Jangan menyelesaikan kalimat orang lain untuk mereka.

  6. Jika kamu memberikan pendapat, ungkapkanlah sebagai contoh, bukan sebagai fakta.

  7. Jika kamu tidak setuju dengan pendapat orang lain, jangan mengatakan "Kau salah" atau "Kau gila." Katakanlah sesuatu seperti "Apakah kamu berpikir begitu? Aku tidak melihatnya seperti itu.(1)

Berikut ini adalah daftar yang kami buat sendiri, yang muncul pada tahun-tahun ketika kami membesarkan anak-anak.

  • Jangan menjadi seorang pengadu.

  • Jika kamu menerima hadiah yang tidak kau sukai, usahakan sebaik mungkin untuk tidak menunjukkan kekecewaan. Dan, katakan sesuatu yang menyenangkan seperti "Terima kasih karena ingat hari ulang tahunku."

  • Jangan bergosip. Jika kamu melakukannya, kamu tidak akan menjadi teman yang dapat dipercaya, dan kamu akan mengecewakan Tuhan (Amsal 11:11-12, 18:13).

  • Jangan membisik-bisikkan rahasia di depan orang lain. Orang yang diabaikan akan merasa terluka perasaannya.

  • Dengan riang sapalah anggota keluargamu di pagi hari.

  • Selalu menjawab ketika kamu ditanya -- dan lakukan dengan rasa hormat.

  • Bila kamu belum jelas mendengar seseorang, jangan menyeringai, tetapi dengan ramah katakan, "Maaf?"

  • Selalu menyebut orang dewasa dengan Pak atau Bu, jangan dengan nama pertama mereka. Jika mereka sangat dekat -- teman-teman keluarga -- orang tuamu mungkin menginginkanmu memanggil mereka "Bibi" atau "Paman". Ini menunjukkan rasa hormat. Di negara-negara Selatan anak-anak menggunakan sebutan yang ramah, tetapi hormat -- "Miss Suzy" atau "Miss Martha" -- saat berbicara dengan kenalan orang dewasa. Yang penting di sini adalah mengembangkan rasa hormat terhadap otoritas, sebuah kualitas yang semakin berkurang saat ini.

Tata Cara di Meja Makan

Kita telah berbicara beberapa kali dalam buku ini tentang waktu makan karena ini sangat penting. Edith Schaeffer mengatakan bahwa "Relaksasi, komunikasi, ukuran keindahan, dan kesenangan harus menjadi bagian dari istirahat makan yang paling singkat sekalipun."(2) Kami setuju. Etiket meja makan adalah bagian penting untuk membuat pengalaman yang menyenangkan. Peralatan ditempatkan di atas meja untuk kenyamanan makan malam, meskipun ada orang yang mungkin berpikir bahwa hanya garpulah yang sangat penting. Serbet bukanlah "aksesori mewah," itu sangat penting. Dan, mengunyah dengan mulut tertutup membantu mereka yang makan dengan Anda tetap memiliki nafsu makan.

Perencanaan dan persiapan makan harus menjadi urusan keluarga. Ketika seseorang memasak makanan, orang lain akan membantu mengatur meja dan yang lain mengambil beberapa kursi tambahan. Setiap anggota keluarga harus tahu dan mempraktikkan keterampilan dasar ini dan membantu menjadi bagian dari "membuat kesenangan".

Mengatur/menyiapkan Meja Makan

Jangan membuat kesalahan dengan berpikir bahwa waktu untuk mengatur meja makan dengan bagus hanyalah ketika teman-teman akan datang. Sementara porselen halus dan taplak meja renda dapat dicadangkan untuk saat-saat seperti itu, meja makan haruslah menimbulkan selera makan setiap hari. Kumpulkan persediaan yang cukup untuk pengaturan piring dan gelas, taplak meja, dan serbet, dan rutin mencuci dan menyetrikanya. Anak-anak dapat belajar untuk menyetrika dengan menekan serbet (meskipun saat ini sebagian besar sudah terlipat permanen).

Ajari anak Anda cara mengatur/menyiapkan meja. Jangan mengira bahwa mereka akan belajar karena Anda mengaturnya dengan benar. Kami kenal dengan mahasiswa yang tidak tahu di sisi sebelah mana piring untuk menempatkan garpu. Jadi, ajari anak-anak Anda dan libatkan mereka dalam melakukannya secara teratur.

Meja makan harus diatur sebagai berikut. Garpu ditempatkan di sebelah kiri piring. Pisau di sebelah kanan piring, dengan ujung pisaunya menghadap ke piring, dan sendok ditempatkan langsung di sebelah kanan dari pisau. Jika sendok sup diperlukan, letakkan di sebelah kanan sendok teh, dan garpu salad terletak di sebelah kiri garpu makan malam. Gelas diletakkan tepat di atas ujung pisau. Piring roti atau salad (atau keduanya jika diperlukan) diletakkan tepat di atas garpu dan di sebelah kiri. Serbet dapat diletakkan di sebelah kiri garpu atau di tengah piring makan.

Luangkan waktu untuk mengajari anak-anak Anda tentang cara mengatur meja dengan baik. Suatu hari kelak mereka akan berterima kasih kepada Anda.

Mengatur Tampilan

Setelah meja diatur, pastikan untuk menambahkan hiasan: bunga, buah-buahan segar, bahkan roti yang baru dipanggang dan kadang-kadang lilin. Pesan implisit mencerminkan inti dari tata krama -- "Anda istimewa." Akhirnya, kumpulkan beberapa lagu makan malam yang menyenangkan. Mainkan apa yang keluarga Anda suka, tetapi tetap dengan suara pelan agar tidak mengganggu percakapan.

Kami tahu sebagian dari Anda mungkin berpikir, ini tidak akan pernah terjadi! Mari kita permudah. Kami tidak percaya bahwa orang-orang pada umumnya hidup seperti ini setiap hari. Kami mengakui bahwa itu merupakan keindahan yang jarang dilakukan dalam keluarga kami, tetapi kami yakin bahwa setiap keluarga dapat melakukannya sehingga acara makan secara umum menjadi saat-saat menguatkan dan menyenangkan.

Makan Malam Disajikan

Makan malam dengan anak-anak adalah waktu yang paling alami untuk mengajar. Anda harus terus melakukan ini dan mengingat gambaran besarnya ketika Anda mencoba untuk menanamkan sopan santun di meja makan. Dibutuhkan bertahun-tahun untuk menjadikan sopan santun sebagai sifat kedua, jadi Anda harus panjang sabar dan baik hati. Rasa humor sangat diperlukan! Jika tidak, makan malam dapat menjadi siksaan bagi anak-anak.

Berikut ini adalah daftar yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan untuk membantu Anda ketika Anda mulai melatih anak-anak Anda mengenai tata krama di meja makan.

  1. Datang ke meja makan dengan tangan dan wajah yang bersih.

  2. Bersyukur kepada Allah.

  3. Letakkan serbet di pangkuanmu.

  4. Tunggu sampai semua orang dilayani dan tuan rumah mulai makan sebelum kamu mulai.

  5. Jangan meletakkan siku di atas meja saat makan, atau mengelilingi piring dengan lengan di atas meja.

  6. Jangan pernah mengatakan sesuatu yang negatif tentang makanan.

  7. Ketika makanan disajikan, ambil porsi kecil sampai menengah.

  8. angan berbicara dengan makanan di mulutmu.

  9. Jangan meraih makanan di depan orang lain. Cukup katakan, "Tolong ambilkan bayam."

  10. Jangan meniup makanan jika terlalu panas, tunggu sampai dingin.

  11. Belajar untuk memegang pisau dan garpu dengan benar.

  12. Bila telah selesai makan, tempatkan pisau dan garpu di atas piring bersebelahan.

  13. Lipat serbet dan letakkan di atas meja.

  14. Tawarkan diri untuk membantu ibumu membersihkan meja.

  15. Permisi untuk meninggalkan meja.

Percakapan Waktu Makan

Berikut adalah beberapa tip tambahan untuk membantu anak Anda belajar bagaimana untuk berpartisipasi dalam percakapan dengan keluarga dan para tamu.

  1. Dengarkan. Ketika berada di meja, hadir sepenuhnya. kamu tidak dapat ikut dalam percakapan yang belum kaudengarkan.

  2. Belajarlah untuk mengajukan pertanyaan. Jangan menunggu seseorang untuk mengarahkan pembicaraan kepadamu.

  3. Jangan berbicara sambil mengunyah.

  4. Apakah ada anggota keluarga yang mengalami hari yang buruk? Berikan kata-kata dorongan.

  5. Jangan "menggelar pengadilan" atau menjadi pusat perhatian percakapan.

  6. Ajak orang yang pendiam berbicara.

  7. Jika percakapan berjalan lamban, munculkan topik baru dengan membuat pernyataan umum seperti "kelompok pemuda kami akan berkemah akhir pekan ini."

  8. Jangan menginterupsi.

  9. Berterima kasihlah kepada juru masak!

Menjadi Tamu yang Baik

Pelatihan yang kami berikan pada anak-anak selalu paling terlihat di rumah orang lain yaitu ketika kami tidak hadir. Ketika mereka sendiri, tiba-tiba sopan santun menjadi penting! Apa yang dikatakan Ibu tentang siku di meja? Sekarang menunggu sampai tuan rumah mulai makan. Aduh! Aku mengunyah dengan mulut terbuka. Anak-anak kami juga menghargai tip berkunjung yang pernah diajarkan berikut ini:

  1. Bawa serta hadiah kecil dan kartu, yang bisa ditulis dengan ucapan terima kasih dan tempatkan di kamar ketika kamu pulang.

  2. Gunakan handuk yang telah diberikan untuk kamu gunakan.

  3. Jangan pernah meninggalkan handuk di lantai - jemurlah.

  4. Jangan menggunakan ponsel tanpa minta izin, dan jangan pernah melakukan panggilan jarak jauh.

  5. Tetap menjauh dari laci, lemari, dan kotak obat kecuali kamu mendapat izin untuk menggunakannya.

  6. Bawa perlengkapan mandi sendiri.

  7. Ucapkan terima kasih untuk makanan yang disajikan kepadamu.

  8. Simpan pakaian kotormu agar tidak terlihat.

  9. Selalu bersihkan baskom dan bak mandi setelah digunakan.

  10. Rapikan tempat tidurmu setiap hari.

  11. Berhati-hatilah dengan milik tuan rumahmu.

  12. Bantulah sebisa mungkin - membersihkan meja, mengeringkan piring, dll..

  13. Jangan pernah mengeluh!

  14. Makanlah apa yang disajikan kepadamu, kecuali ada beberapa alasan medis sehingga kamu tidak boleh memakannya.

  15. Ketika kamu pulang, tarik seprei dari tempat tidur, tempatkan mereka dalam sarung bantal, dan tinggalkan bungkusan dengan rapi di kaki ranjang. Rapikan tempat tidur tanpa seprei.

  16. Menyiram toilet!

  17. Jangan menyalahgunakan atau mengambil keuntungan dari keramahan tuan rumah.

Beberapa Tip Akhir

Yang terakhir, tip masuk akal berikut mencakup berbagai situasi yang anak-anak Anda pasti akan hadapi dalam masa pertumbuhannya. Jika Anda mencari panduan lebih rinci, kami sarankan Anda mengunjungi perpustakaan setempat bagian anak-anak dan mencari buku-buku tentang etika yang banyak jumlahnya. Anda akan kagum pada semua bantuan yang tersedia untuk Anda dan pajak Anda sudah membayarnya!

  1. Mengetuk sebelum memasuki ruangan jika pintu ditutup.

  2. Jika mengunyah permen karet di depan umum, lakukan tanpa bersuara dan dengan mulut tertutup.

  3. Kembalikan semua yang kamu pinjam dalam kondisi yang sama seperti ketika kamu menerimanya, atau lebih baik.

  4. Jika kamu menghilangkan atau merusakkan sesuatu yang dipinjam, bahkan dari kerabat, gantilah.

  5. Menutup mulut ketika bersin atau batuk.

  6. Ajarkan anak Anda untuk bersikap hormat kepada lawan jenis dan orang tua. Dorong mereka untuk menawarkan bantuan kepada Anda, atau wanita mana pun, membawa belanjaan atau paket. Minta mereka untuk tanpa ragu menawarkan kursi mereka kepada seorang wanita atau seseorang yang membutuhkan di tempat umum yang ramai. Ketika berjalan dengan perempuan, anak laki-laki harus berjalan di sisi paling dekat dengan jalan. Mereka harus membantu perempuan dan anak perempuan dengan kursi mereka dan harus membuka pintu untuk mereka juga. Meskipun beberapa wanita mungkin berpikir tindakan tersebut menghina atau merendahkan, kami mendapati bahwa sebagian besar wanita menghargai sopan santun ini.

  7. Menelepon balik.

  8. Segeralah membayar kembali uang yang kamu pinjam, bahkan untuk jumlah yang kecil.

  9. Menghormati bendera nasional.

  10. Bersabarlah dengan orang yang melayani yang mungkin kesulitan atau bingung menghitung uang kembalian atau mencatat pesanan Anda.

  11. Ajarkan anak Anda bagaimana berperilaku dengan orang cacat. Dengan hati-hati menjelaskan mengapa orang tertentu mungkin berbeda, tetapi ajarkan anak-anak Anda bahwa mereka sama seperti mereka, dan sederajat. Jelaskan mengapa sebagian besar tempat-tempat umum memiliki jalur kursi roda dan fasilitas kamar mandi yang dirancang untuk membantu penyandang cacat. Minta anak Anda untuk tidak berbicara dengan nada keras pada orang cacat kecuali orang itu memintanya, dan larang mereka untuk menatap. Ajarkan mereka untuk memperlakukan orang cacat seperti orang lain, sealamiah mungkin. Di atas semua, dorong anak Anda untuk tidak menghindar dari percakapan dengan orang-orang cacat.

Tata krama tidak membentuk pria atau wanita. Reorientasi radikal yang mengatakan "hidup saya untuk Anda" hanya dapat dihasilkan dari karya regenerasi Kristus, yang menyerahkan hidup-Nya dan etika kepada diri kita. Namun demikian, tata krama mengajarkan kebutuhan dan melengkapi karakter yang diberikan oleh hidup Kristus. Kehidupan yang mengatakan "hidup saya untuk Anda" adalah saluran kasih karunia Allah kepada dunia yang membutuhkan. (t/Jing-Jing)

Catatan:

  1. James Howe, The Muppet Guide to Magnificent Manners (Toronto: Muppet Press/Random House, 1984), 22.

  2. Edith Schaeffer, The Hidden Art (London: The Norfolk Press, 1971), 123.

Diterjemahkan dari:

Judul buku : Common Sense Parenting: The essentials of building a Christian family
Judul asli artikel : Common-sense Tips Regarding Discipline
Penulis : Kent & Barbara Hughes
Penerbit : Tyndale House Publishers, Inc, Wheaton, 1995.
Halaman : 142 -- 152

Komentar