Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Kelemahan Anda Bukanlah Tanpa Maksud

Allah memberikan begitu banyak keterbatasan karena Dia mengasihi Anda.

Jika Anda seperti kebanyakan orang, Anda akan merasa tidak dikasihi karena keterbatasan Anda. Anda merasa terbatas, terhalang, terjebak, dan terkena risiko oleh keterbatasan. Anda merasa berkecil hati dengan betapa lemahnya Anda dan berapa banyak hal yang tidak bisa Anda lakukan dengan baik atau sama sekali tidak bisa Anda lakukan. Anda bahkan mungkin tergoda untuk membenci Tuhan karena melengkapi Anda dengan apa yang tampak seperti memberi jatah kemampuan dengan pelit.

Namun, itu hanya karena Anda melihat diri sendiri dari perspektif yang salah, yang melihat terlalu banyak pada diri sendiri. Tuhan memberi Anda keterbatasan, kekuatan dan kelemahan yang juga terbatas agar Anda dapat mengenal dan bersuka atas kasih-Nya yang mulia untuk Anda. Anda sangat terbatas karena Anda begitu dikasihi.

Kelemahan

Di Mana Kita Paling Mengalami Kasih

Keadaan terbatas kita sendiri bukanlah konsekuensi dari kejatuhan dalam dosa, meskipun kejahatanlah yang mengontaminasi keterbatasan itu (2 Petrus 1:4). Tuhan menciptakan manusia sangat terbatas sejak awal karena kita dirancang untuk hidup di dunia kasih.

Apa hubungan keterbatasan kita dengan kasih? Hampir dalam segalanya. Cara Tuhan menciptakan kita membuat kita selalu paling mengalami kasih dan sangat membutuhkan kasih karunia. Hal ini berlaku dalam cara kita menerima kasih (dari Allah dan orang lain), dan juga dalam cara kita memberikan kasih.

Kapan Kita Paling Mengasihi Tuhan?

Manusia selalu memiliki dan akan selalu hidup hanya berdasarkan kasih karunia Tuhan, "Pencipta, Dermawan, Pemilik, Penopang" kita (The Valley of Vision, 115). Itu terjadi di Taman Eden sebelum kejatuhan dosa, dan itu akan menjadi kenyataan pada zaman yang akan datang, ketika kita akhirnya bebas dari dosa.

Namun, hal ini terutama berlaku pada zaman ini karena kita adalah orang yang sangat berdosa dan membutuhkan kasih karunia yang luar biasa banyak. Ketika Bapa memberikan Anak-Nya yang tunggal bagi kita, orang celaka, tidak ada yang pantas bagi kita, kecuali kematian. Namun, kita telah dikasihi dengan kasih terbesar yang pernah ada (Yohanes 3:16; 15:13; Roma 5:8). Dan, respons syukur yang dipenuhi oleh kasih kepada-Nya karena kasih-Nya yang penuh anugerah kepada kita menghasilkan gema suci sukacita penuh -- kasih antara Allah dan kita. Kita dengan penuh rasa syukur mengasihi Tuhan karena Dia begitu berbelas kasih dan berkorban lebih dahulu karena mengasihi kita (1 Yohanes 4:19).

Semakin kita memahami kasih-Nya yang tidak dapat dipahami bagi kita dalam kebutuhan kita yang beragam (Efesus 3:19), semakin bertambahlah kasih kita kepada-Nya. Itu sebabnya, wanita yang diampuni oleh Yesus dari dosa-dosanya yang besar memiliki kasih yang lebih besar bagi Allah daripada Simon orang Farisi (Lukas 7:47). Pengalaman kita yang terbesar akan kasih Allah terdapat dalam kebutuhan terbesar kita akan kasih karunia-Nya.

Kapan Kita Paling Mengasihi Sesama?

Adalah juga benar bahwa kita paling mengalami kasih satu dengan yang lain ketika terdapat kebutuhan bersama kita yang terbesar. Ketika Tuhan memberi saya kekuatan, meskipun sedikit, tujuannya adalah bukan untuk membuat saya merasa baik tentang diri saya. Dia memberi kekuatan kepada saya supaya saya bisa memiliki hak istimewa yang mengherankan untuk mengasihi orang lain dengan murah hati dengan melayani mereka dalam kebutuhan mereka, dan kemudian dengan menerima kasih yang penuh syukur dari mereka sebagai balasannya.

Dan, ketika Tuhan memberi saya kelemahan yang sangat banyak, tujuannya adalah bukan untuk membuat saya malu dan putus asa. Dia memberikan hal itu kepada saya supaya saya dapat memiliki hak istimewa yang mengherankan untuk dengan rendah hati menerima kasih orang lain karena mereka dengan murah hati melayani saya ketika saya membutuhkannya, dan kemudian dengan sukacita menanggapi mereka dengan cinta kasih sebagai balasannya. Dan, seperti gema vertikal kasih antara Allah dan kita, ada gaung horizontal kasih di antara kita karena kita memperluas kasih antara satu dengan yang lain. Dan, karena Allah adalah kasih dan semua kasih berasal dalam diri-Nya (1 Yohanes 4:7-8), gaung vertikal dan horizontal semua berbaur bersama menjadi satu lagu yang mulia tentang kasih kepada Allah.

Apakah Anda melihat desain kasih Allah yang indah dalam keterbatasan kita? Transaksi kasih terjadi tepat dalam berbagai macam kebutuhan kita. Hal yang dikatakan oleh John Piper ini sangat membantu, "Kasih adalah luapan sukacita di dalam Tuhan yang dengan senang hati memenuhi kebutuhan orang lain" (Desiring God, 119). Yaitu, perpaduan dinamis dari kasih vertikal dan horizontal Allah. Kemuliaan Allah dinyatakan ketika, meskipun tidak sempurna di zaman ini, kita mematuhi hukum yang terutama (Lukas 10:27).

Sebuah Tubuh Kasih

Allah telah memberikan begitu banyak keterbatasan karena Dia mengasihi Anda. Dia ingin Anda mengalami kasih-Nya yang banyak, dalam berbagai macam cara. Dan agar itu terjadi, Dia harus memberikan Anda sejumlah alasan yang tidak pernah berakhir, dan beragam cara yang sangat bermacam-macam untuk menerima dan memberikan kasih.

Dan, inilah yang Dia lakukan! Dia telah membuat Anda menjadi satu bagian yang sangat terbatas dari tubuh-Nya, gereja, dan Dia menempatkan Anda dengan bagian-bagian lain yang juga sangat terbatas dalam cara yang berbeda (1 Korintus 12:18, 27). Saat bagian-bagian yang saling tergantung itu bekerja bersama-sama, seluruh tubuh berfungsi (Roma 12:4-5) dan menunjukkan kasih Allah (Yohanes 13:34-35). Kekuatan dan kelemahan Anda yang unik adalah karunia yang sangat diperlukan untuk tubuh ini. Tanpa mereka seluruh tubuh menderita karena ekspresi unik dari kasih Allah yang murah hati akan hilang.

Kita dengan penuh rasa syukur mengasihi Tuhan karena Dia begitu berbelas kasih dan berkorban lebih dahulu karena mengasihi kita.
  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

Jika Anda sering berkecil hati karena keterbatasan Anda, itu merupakan indikator bahwa Anda melihat diri Anda dari perspektif yang salah, dan terlalu banyak melihat kepada diri sendiri. Anda tidak melihat apa yang Tuhan lihat; Anda mungkin merasa tidak puas dengan membandingkan diri Anda dengan orang lain, bagian lain dari tubuh.

Sebuah pengobatan yang indah ketika mengalami patah semangat tersebut adalah sungguh-sungguh merenungkan 1 Korintus 12 dan 13. Dan, juga sepertinya menjadi waktu untuk membingkai ulang dari pertanyaan, "Mengapa saya tidak bisa lebih seperti itu?" menjadi, "Kesempatan apa yang diberikan Allah kepada saya di dalam keterbatasan saya untuk lebih mengalami kasih-Nya yang murah hati?"

Sesungguhnya, Anda begitu terbatas karena Anda begitu dikasihi. (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dan disunting dari:
Judul Artikel : Your Weakness Is Not Meaningless
Penulis Artikel : Jon Bloom
Situs : https://www.desiringgod.org/articles/your-weakness-is-not-meaningless

Sumber
Judul Artikel: 
Your Weakness Is Not Meaningless

Komentar