Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

e-Konsel, 29 June 2005, Volume 2005, No. 89

Kejujuran
Editorial

Editorial

Edisi C3I: e-Konsel 089 - Kejujuran

Dalam era kehidupan modern sekarang ini, termasuk dalam lingkungan kehidupan orang Kristen, nilai-nilai kejujuran sering tidak lagi

Artikel

Kejujuran

Edisi C3I: e-Konsel 089 - Kejujuran

A. Definisi Kejujuran ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
14 - 15
Judul Artikel: 
Honesty (Building Christian Writer)
Penerbit: 
Paul AndersonBethany House Publishers, Minnesota, USA, 1980Bethany House Publishers, Minnesota, USA, 1980Bethany House Publishers,

Harga Kejujuran

Edisi C3I: e-Konsel 089 - Kejujuran

Bacaan : Amsal 11:1-6

Saya selalu ingat akan peristiwa di masa kecil saat saya menemukan

Sumber
Judul Artikel: 
e-RH (Renungan Harian), Edisi 22 Oktober 2002
Penerbit: 
<A HREF="http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2002/10/22/">http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2002/10/22/</A>
Telaga

Keterbukaan dalam Pernikahan

Pernikahan tidak hanya menyatukan dua pribadi dalam satu ikatan yang kudus, namun pernikahan juga menyatukan segala perbedaan yang ada di dalam diri kedua pribadi tersebut. Untuk itulah keterbukaan dari masing-masing pribadi memegang peranan penting dalam perjalanan pernikahan itu. Perbincangan dengan narasumber Pdt. Paul Gunadi Ph.D. berikut ini akan memberikan gambaran kepada kita tentang bagaimana keterbukaan itu mempengaruhi suatu pernikahan. Silakan menyimaknya!

Sumber
Judul Artikel: 
TELAGA - Kaset T049B (e-konsel Edisi 89)
Bahan Mengajar

Janji Allah bagi Hidup Kita -- Kejujuran

Edisi C3I: e-Konsel 089 - Kejujuran

Dalam dunia yang sudah serba modern ini, tidak jarang kita temui praktik-praktik ketidakjujuran dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun

Sumber
Halaman: 
Nomor Topik: 09132
Judul Artikel: 
Indeks Janji-janji Alkitab untuk Hidup Kita (CD SABDA)
Penerbit: 
Yayasan Lembaga SABDA [Versi Elektronik (SABDA)]
Referensi

Ketidakjujuran dalam Menjalin Hubungan

Edisi C3I: e-Konsel 089 - Kejujuran

Pepatah yang berbunyi "Senjata Makan Tuan" nampaknya sangat sesuai dengan kasus berikut ini. Silakan simak!

T : Pacar saya dulunya bukan orang Kristen, tetapi sekarang ia sudah memeluk agama Kristen. Rencananya, dalam waktu dekat, kami akan menikah. Tapi, saya bingung karena sebenarnya saya tidak ingin menikah dengannya. Semua ini mungkin karena salah saya juga. Awalnya, saya menolak menjadi pacarnya karena alasan agama. Dengan begitu, saya pikir dia akan menjauhi saya. Tapi dia ternyata tidak menyerah, sampai akhirnya dia benar-benar menjadi orang Kristen dan menjadi pacar saya. Apakah tindakan saya salah?

Sumber

Komentar