Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Tips: Mengatasi Depresi

Edisi C3I: e-Konsel 018 - Depresi

1. Hindari rasa sepi.

Martin Luther pernah mengatakan bahwa rasa sepi adalah racun bagi orang yang mengalami depresi, karena dengan kesepian, Setan berusaha membuat orang yang depresi berada di bawah kuasanya. "Bercakap- cakaplah kalian satu sama lain agar saya tahu bahwa saya dikelilingi oleh orang-orang" pinta Martin Luther melalui sebuah "papan bicaranya". Mungkin pada saat Martin menuliskan pikirannya tersebut, ia sedang dalam keadaan tertekan.

2. Cari orang atau situasi yang dapat menularkan kebahagiaan.

Kebahagiaan selalu membuat Tuhan senang meskipun bersenang-senang tidak menunjukkan suatu sikap religius. Menikmati film di bioskop atau permainan yang menyenangkan sama halnya dengan melakukan perjalanan di hutan.

3. Bernyanyi dan bermain musik.

Di sini Martin menekankan pentingnya keterlibatan aktif seseorang dalam bermain musik dari pada sekedar mendengarkan saja. Ketika Martin menasihati seorang aristokrat yang sedang bersedih, ia mengatakan, "Saat kau merasa sedih dan takut, katakan pada dirimu sendiri, 'Ayo bangkit, aku harus menyanyikan sebuah lagu dengan organ untuk memuliakan Allah Tuhanku'". Karena dalam Alkitab dikatakan bahwa Tuhan menyukai musik, Ia pun memainkan alat musik dengan merdu. Mainkanlah organ dan biarkan diri Anda ikut terhanyut dalam musik sampai pikiran-pikiran yang membuat anda sedih berlalu seperti yang pernah dilakukan oleh Daud. Jika setan terus saja mengganggu anda, katakan saja padanya, "Pergilah engkau Setan, aku harus bernyanyi dan memainkan musik untuk Yesus Tuhanku." Sekali lagi, Martin Luther mengungkapkan bahwa musik yang dimaksudkan di sini bukan hanya musik religius saja, tetapi musik pada umumnya. Tuhan adalah Maha Mendengar dan kita dapat membuat-Nya suka cita dengan permainan musik kita yang dapat meringankan rasa sedih yang kita alami.

4. Hilangkan pikiran-pikiran yang membebani kita.

Martin mengingatkan kita bahaya dari terlalu hanyut dalam kemurungan atau kesedihan karena hal ini akan membuat kita tidak dapat tidur semalaman atau menyerang diri kita saat kita akan mengawali hari kita di pagi hari. Ia menasihati kita untuk menertawakan atau bahkan mengejek Setan dan tidak memberi kesempatan Setan untuk menang. "Tetapi yang terbaik yang dapat kita lakukan adalah menolak berperang dengan Setan. Acuhkan saja pikiran-pikiran yang membuat kita depresi! Bersikaplah seolah-olah kita tidak merasakannya! Pikirkan hal lain dan katakan: 'Baiklah Setan, jangan ganggu aku lagi. Aku tidak punya waktu melayani pikiran-pikiranmu. Aku harus pergi, makan, minum, melakukan ini atau melakukan itu. Sekarang aku harus bersuka cita. Datang saja lain waktu.'"

5. Percayalah pada janji-janji Alkitab.

Janji-janji Alkitab mendorong kita untuk berpikir positif seperti halnya seorang perempuan yang menyadari bahwa ia membawa kotak pertolongan pertama depresi. Akan sangat menolong adalah ayat-ayat yang kita hapal karena ayat-ayat tersebut akan menolong kita pada situasi-situasi tertentu. Ayat-ayat itu seperti gada dan tongkat Tuhan yang membuat perjalanan kita di lembah kekelaman lebih nyaman seperti yang diungkapkan dalam Mazmur 23.

6. Carilah penghiburan dari orang lain.

Dalam keadaan depresi kita seringkali membuat bukit di atas rumah tikus tanah. Seorang teman, bagaimanapun juga, dapat melihat permasalahan dengan perspektif yang benar dan mengetahui sisi positif yang tidak kita lihat saat itu. Seperti mencoba bangkit dari lumpur dengan menarik rambut kita sendiri, adalah hal yang tidak mungkin mencoba bangkit dari kesedihan yang mendalam tanpa bantuan orang lain. Sebaliknya, kita juga dapat bertanya pada diri sendiri apakah kita merupakan orang yang dapat membantu orang lain sama seperti Tuhan mengirimkan bantuan kepada Elisa -- dengan sentuhan- sentuhan seperti pelukan hangat, makanan yang cukup, istirahat dalam ruang yang tenang dan nyaman. Ya, bahkan buket bunga pun dapat mengusir depresi kita.

7. Bedoa dan mengucapkan syukur.

Ini adalah senjata yang ampuh untuk mengusir depresi. Kita diingatkan kembali akan Nebukadnezar yang, ketika matanya menatap kesurga dan berdoa kepada Tuhan, dapat mengatasi rasa depresi yang sedang dialaminya. Dengan bersyukur, orang dapat membuat daftar hal- hal yang perlu ia syukuri sehingga ia dapat berdoa kepada Tuhan dengan suara keras.

8. Pikirkan orang-orang lain yang juga mengalami depresi.

Nasihat Martin ini tampak sangat mengejutkan tetapi sebenarnya masuk akal juga. Dengan memikirkan orang lain yang sedang mengalami depresi juga akan membantu orang tersebut untuk tidak egois dalam kesedihannya, dimana ia merasa tidak ada seorangpun di dunia ini yang lebih menderita daripada dia.

9. Ujilah kesabaran diri sendiri.

Kata menguji disini sangatlah penting dan dapat diartikan sebagai suatu latihan. Kadang-kadang kita memang harus dapat menerima kenyataan bahwa hidup penuh dengan lembah dan gurun yang harus kita lalui. Seperti juga ketrampilan-ketrampilan lain yang harus kita pelajari dalam hidup, kita juga harus belajar bagaimana bertahan dalam menghadapi masa-masa yang berat. Disini saya juga ingin menambahkan suatu nasihat berdasarkan pengalaman saya sendiri. Olah raga atau latihan fisik -- baik itu joging, renang, menari atau berkebun -- adalah cara-cara yang baik untuk melatih kesabaran kita. Setiap keringat (termasuk juga keringat yang dihasilkan saat mandi sauna) hasil dari aktivitas yang membuat seluruh permukaan kulit basah kuyup akan membuahkan hasil yang menakjubkan dalam usaha pemulihan diri dari depresi.

10. Percaya pada berkat dari depresi.

Kita dapat menemukan sisi positif dari depresi yang kita alami. Nasihat Luther yang terakhir ini sarat dengan pokok pikiran yang penting yang akan saya jabarkan dalam kesimpulan.

Sumber
Halaman: 
47 - 49
Judul Artikel: 
Love Yourself
Penerbit: 
InterVarsity Press, Downers Grove, Illinois

Komentar