|
|
Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak
==================================================
Daftar Isi: 283/Juni/2006
----------
- SALAM DARI REDAKSI
- ARTIKEL : Pentingnya Permainan
- TIPS : Mempersiapkan Acara Permainan di Sekolah Minggu
- AKTIVITAS : Ide Permainan untuk Sekolah Minggu
- WARNET PENA : MEBIG Indonesia
- MUTIARA GURU
----------------------------------------------------------------------
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
<staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
======================================================================
-=- SALAM DARI REDAKSI -=-
Salam kasih,
Kegiatan sekolah Minggu tidak terbatas hanya dalam ruangan
bertembok. Banyak sekali kegiatan yang bisa dilakukan di luar tembok
kelas. Bulan ini kami mengusung tema "Kegiatan di Luar Ruang Kelas
Sekolah Minggu". Kegiatan-kegiatan apa saja yang dapat dilakukan?
Dalam bulan ini kami menyajikan empat topik, yaitu:
1. Permainan
2. Rekreasi
3. Kebaktian Padang
4. Kunjungan
Permainan menjadi topik pertama bulan ini. Mengapa kami mengangkat
topik permainan? Tidakkah itu akan membuat anak tidak berkonsentrasi
dalam ibadah? Ingin tahu lebih lengkapnya? Silakan simak edisi kali
ini dan dapatkan wawasan baru seputar permainan di sekolah Minggu.
Redaksi e-BinaAnak,
Davida
"Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci
yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada
keselamatan oleh iman kepada Yesus Kristus." (2 Tim. 3:15)
< http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=2Timotius+3:15 >
-=- ARTIKEL -=-
PENTINGNYA PERMAINAN
====================
Sebagian orang kurang setuju apabila permainan digunakan di dalam
program SM, sebagian yang lain setuju. Pihak yang tidak setuju
mengatakan bahwa permainan itu bersifat duniawi sehingga tidak baik
dibawa ke dalam gereja. Sedangkan pihak yang setuju mengatakan bahwa
permainan diperlukan untuk memecahkan kebekuan (ice-breaking).
FUNGSI BERMAIN
Permainan dapat memperluas interaksi sosial dan mengembangkan
keterampilan sosial, yaitu belajar bagaimana berbagi, hidup bersama,
mengambil peran, belajar hidup dalam masyarakat secara umum. Selain
itu, permainan akan meningkatkan perkembangan fisik, koordinasi
tubuh, dan mengembangkan serta memperhalus keterampilan motor kasar
dan halus. Permainan juga akan membantu anak-anak memahami tubuhnya;
fungsi dan bagaimana menggunakannnya dalam belajar. Anak-anak bisa
mengetahui bahwa bermain itu menyegarkan, menyenangkan dan
memberikan kepuasan.
Permainan dapat membantu perkembangan kepribadian dan emosi karena
anak-anak mencoba melakukan berbagai peran, mengungkapkan perasaan,
menyatakan diri dalam suasana yang tidak mengancam, juga
memerhatikan peran orang lain. Melalui permainan anak-anak bisa
belajar mematuhi aturan sekaligus menghargai hak orang lain.
Pada bagian selanjutnya akan disampaikan makna permainan secara
lebih terinci, mengikuti sistematika edisi khusus majalah Ayahbunda
berjudul "Bermain, Dunia Anak".
BERMAIN DAN KEMAMPUAN INTELEKTUAL
Fungsi bermain terhadap kemampuan intelektual dapat dilihat pada
beberapa hal berikut ini.
1. Merangsang perkembangan kognitif.
---------------------------------
Dengan bermain, sensori-motor (indera-pergerakan) anak-anak dapat
mengenal permukaan lembut, kasar, atau kaku. Permainan fisik akan
mengajarkan anak akan batas kemampuannya sendiri. Permainan juga
akan meningkatkan kemampuan abstraksi (imajinasi dan fantasi)
sehingga anak-anak semakin jelas mengenal konsep besar-kecil,
atas-bawah, dan penuh-kosong. Melalui permainan anak-anak dapat
menghargai aturan, keteraturan, dan logika.
2. Membangun struktur kognitif.
----------------------------
Melalui permainan, anak-anak akan memperoleh informasi yang lebih
banyak sehingga pengetahuan dan pemahamannya akan lebih kaya dan
lebih dalam. Bila informasi baru ini ternyata berbeda dengan yang
selama ini diketahuinya, anak dapat mengubah informasi yang lama
sehingga ia mendapatkan pemahaman atau pengetahuan yang lebih
baru. Jadi melalui bermain, struktur kognitif anak terus
diperkaya, diperdalam, dan diperbarui sehingga semakin sempurna.
3. Membangun kemampuan kognitif.
-----------------------------
Kemampuan kognitif mencakup kemampuan mengidentifikasi,
mengelompokkan, mengurutkan, mengamati, membedakan, meramalkan,
menentukan hubungan sebab-akibat, membandingkan, dan menarik
kesimpulan. Permainan akan mengasah kepekaan anak-anak akan
keteraturan, urutan, dan waktu. Permainan juga meningkatkan
kemampuan logis (logika).
4. Belajar memecahkan masalah.
---------------------------
Di dalam permainan, anak-anak akan menemui berbagai masalah
sehingga bermain akan memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengetahui bahwa ada beberapa kemungkinan untuk memecahkan
masalah. Permainan juga memungkinkan anak-anak bertahan lebih
lama menghadapi kesulitan sebelum persoalan yang ia hadapi dapat
dipecahkan. Proses pemecahan masalah ini mencakup adanya
imajinasi aktif anak-anak. Imajinasi aktif akan mencegah
timbulnya kebosanan yang merupakan pencetus kerewelan pada anak-
anak.
5. Mengembangkan rentang konsentrasi.
----------------------------------
Apabila tidak ada konsentrasi atau rentang perhatian yang
memadai, seorang anak tidak mungkin dapat bertahan lama bermain
peran (pura-pura menjadi dokter, ayah-anak-ibu, guru, dll.). Ada
hubungan yang dekat antara imajinasi dan kemampuan konsentrasi.
Imajinasi membantu meningkatkan kemampuan konsentrasi. Anak-anak
yang tidak imajinatif memiliki rentang perhatian (konsentrasi)
yang pendek dan memiliki kemungkinan besar untuk berperilaku
agresif dan mengacau.
BERMAIN DAN PERKEMBANGAN BAHASA
Dapat dikatakan bahwa kegiatan bermain merupakan "laboratorium
bahasa" buat anak-anak. Di dalam bermain, anak-anak bercakap-cakap
satu dengan yang lain, berargumentasi, menjelaskan, dan meyakinkan.
Jumlah kosakata yang dikuasai anak-anak dapat meningkat karena
mereka dapat menemukan kata-kata baru.
BERMAIN DAN PERKEMBANGAN SOSIAL
Perkembangan sosial yang terjadi melalui proses bermain adalah
sebagai berikut.
1. Meningkatkan sikap sosial.
--------------------------
Ketika bermain, anak-anak harus memerhatikan cara pandang teman
bermainnya, dan dengan demikian akan mengurangi sikap
egosentrisnya. Dalam permainan itu pula anak-anak dapat belajar
bagaimana bersaing dengan jujur, sportif, tahu akan haknya, dan
peduli akan hak orang lain. Anak-anak juga dapat belajar apa
artinya sebuah tim dan semangat tim.
2. Belajar berkomunikasi.
----------------------
Agar dapat melakukan permainan, seorang anak harus dapat mengerti
dan dimengerti oleh teman-temannya. Karena itu melalui permainan,
anak-anak dapat belajar bagaimana mengungkapkan pendapatnya, juga
mendengarkan pendapat orang lain. Di sini pula anak belajar untuk
menghargai pendapat orang lain dan perbedaan pendapat.
3. Belajar mengorganisasi.
-----------------------
Permainan seringkali menghendaki adanya peran yang berbeda dan
karena itu dalam permainan ini anak-anak dapat belajar
berorganisasi sehubungan dengan penentuan siapa yang akan menjadi
apa. Melalui permainan ini anak-anak juga dapat belajar bagaimana
menghargai harmoni dan mau melakukan kompromi.
BERMAIN DAN PERKEMBANGAN EMOSI
Emosi akan selalu terkait di dalam bermain, entah itu senang, sedih,
marah, takut, dan cemas. Oleh karena itu, bermain merupakan suatu
tempat pelampiasan emosi dan juga relaksasi.
1. Kestabilan emosi.
-----------------
Adanya tawa, senyum, dan ekspresi kegembiraan lain mempunyai
pengaruh jauh di luar wilayah bermain itu sendiri. Adanya
kegembiraan/perasaan senang yang dirasakan bersama ini dapat
mengarah pada kestabilan emosi anak-anak.
2. Rasa kompetensi dan percaya diri.
---------------------------------
Bermain menyediakan kesempatan kepada anak-anak untuk mengatasi
situasi. Kemampuan mengatasi situasi ini membuat anak merasa
kompeten dan berhasil. Perasaan mampu ini pula yang akan
mengembangkan percaya diri anak-anak. Selain itu, anak-anak dapat
membandingkan kemampuan pribadinya dengan teman-temannya sehingga
dia dapat memandang dirinya lebih wajar (mengembangkan konsep
diri yang realistis).
3. Menyalurkan keinginan.
----------------------
Di dalam bermain, anak-anak dapat menentukan pilihan ingin
menjadi apa dia. Bisa saja ia ingin menjadi "ikan", bukan
"cacing"; bisa juga ia menjadi "komandan" pasukan perangnya,
bukan "prajurit" biasa.
4. Menetralisir emosi negatif.
---------------------------
Bermain dapat menjadi "katup" pelepasan emosi negatif anak,
misalnya rasa takut, marah, cemas, dan memberi anak-anak
kesempatan untuk menguasai pengalaman traumatik.
5. Mengatasi konflik.
------------------
Di dalam bermain sangat mungkin akan timbul konflik antara satu
anak dengan lainnya dan karena itu anak-anak bisa belajar memilih
alternatif untuk menyikapi atau menangani konflik yang ada.
6. Menyalurkan agresivitas secara aman.
------------------------------------
Bermain memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk menyalurkan
agresivitasnya secara aman. Dengan menjadi "raksasa", misalnya,
anak-anak dapat merasa "mempunyai kekuatan" dan dengan demikian
anak-anak dapat mengekspresikan emosinya yang intens yang mungkin
ada tanpa merugikan siapa pun.
BERMAIN DAN PERKEMBANGAN FISIK
Melalui bermain kemampuan motorik, anak-anak dapat berkembang dari
kasar ke halus.
1. Mengembangkan kepekaan penginderaan.
------------------------------------
Dengan bermain, anak-anak dapat mengenal berbagai bentuk;
merasakan tekstur halus, kasar, lembut; mengenal bau; suara dan
bahkan rasa. Anak-anak bisa juga mengenali kekerasan benda, suhu,
warna, dsb.
2. Mengembangkan keterampilan motorik.
-----------------------------------
Dengan bermain, seorang anak dapat mengembangkan kemampuan
motorik seperti berjalan, berlari, melompat, bergoyang,
berguling, mengangkat, menjinjing, melempar, menangkap, meluncur,
memanjat, berayun, dan menyeimbangkan diri. Selain itu, anak-anak
dapat belajar merangkai, menyusun, menumpuk, mewarna, juga
menggambar.
3. Menyalurkan energi fisik yang terpendam.
----------------------------------------
Bermain dapat menyalurkan energi berlebih yang ada di dalam diri
anak-anak, misalnya dengan bermain kejar-kejaran, bergelut, atau
lainnya. Energi berlebih yang tidak disalurkan dapat menyebabkan
anak-anak tegang, gelisah, dan mudah tersinggung.
BERMAIN DAN KREATIVITAS
Di dalam bermain, anak-anak dapat berimajinasi sehingga dapat
mengasah daya kreativitas anak-anak. Adanya kesempatan untuk
berpikir lepas dari batas-batas dunia nyata menjadikan anak-anak
dapat mengembangkan proses berpikir yang lebih kreatif yang akan
sangat berguna untuk kehidupan nyata sehari-hari.
MANFAAT BERMAIN DALAM SEKOLAH MINGGU
Setelah mengerti manfaat bermain secara umum di atas, marilah kita
sekarang mengarahkan perhatian kita kepada manfaat bermain dalam
program sekolah Minggu.
1. Membantu perkembangan individu.
-------------------------------
Melihat begitu pentingnya permainan untuk kehidupan anak-anak,
akankah kita masih terus berdebat tentang "perlu tidaknya" atau
"baik tidaknya" memasukkan permainan ke dalam program sekolah
Minggu? Dengan memasukkan permainan yang tepat ke dalam program
sekolah Minggu, kita membantu anak-anak untuk hidup atau membantu
mereka bersiap untuk menghadapi hari-hari depannya. Di sinilah
sebetulnya gereja berkesempatan mengambil peran membangun pribadi
seorang individu yang mempunyai dampak serius bagi gereja dan
juga negara karena masa kanak-kanak ini mempunyai efek yang
paling besar dalam kehidupan selanjutnya sebagai seorang individu
manusia. Bila gereja tidak memberi kesempatan anak untuk bermain,
anak-anak akan bermain di tempat yang mungkin tidak kita
inginkan. Atau bila gereja tidak memberi kesempatan bagi anak-
anak untuk bermain secara sehat, mereka akan melakukan permainan
yang tidak sehat di tempat lain.
Memang waktu penyelenggaraan sekolah Minggu teramat pendek
dibandingkan dengan kegiatan yang lain. Akan tetapi jika
dilaksanakan dengan baik, sekolah Minggu dapat berperan banyak.
Untuk meningkatkan peran sekolah Minggu dalam pembentukan pribadi
seseorang, perlu dipikirkan acara lain selain jam pelaksanaan
sekolah Minggu.
2. Membantu penyampaian firman Tuhan.
----------------------------------
Adanya program sekolah Minggu yang juga memasukkan unsur bermain
ternyata membantu proses penyampaian firman Tuhan. Uji coba rekan
satu tim kami menunjukkan bahwa setelah adanya permainan, anak-
anak dapat tahan lebih lama dalam mendengarkan firman Tuhan. Ada
beberapa hal yang membuat acara bermain cukup membantu proses
belajar firman Tuhan.
3. Anak-anak menjadi senang dan puas.
----------------------------------
Dengan bermain, anak-anak merasa puas, senang, dan hatinya
menjadi terbuka untuk dapat mendengar firman Tuhan. Jelas, inilah
yang diharapkan dalam program sekolah Minggu. Betapa pun penting
dan indahnya firman Tuhan disampaikan, tidak akan banyak
memberikan efek apabila hati pendengarnya tertutup.
4. Anak-anak melepaskan energi berlebihnya.
----------------------------------------
Anak-anak masih memiliki energi yang besar dan perlu pelepasan.
Dalam bermain, anak-anak dapat melepaskan kelebihan energinya dan
karena hal ini, anak-anak bisa tahan cukup lama untuk
berkonsentrasi dalam mengikuti firman Tuhan. Energi berlebih yang
tidak disalurkan biasanya akan mendorong anak-anak untuk bermain
sendiri, berlari-larian, atau mengganggu kawan lain saat firman
Tuhan disampaikan.
5. Anak-anak lebih memahami arti firman Tuhan.
-------------------------------------------
Permainan dapat digunakan pula sebagai alat untuk menjelaskan
firman Tuhan dan karena itu, melalui permainan anak-anak dapat
lebih memahami arti firman yang disampaikan oleh guru sekolah
Minggu.
Sebagai penutup ingin disampaikan, "Ajaklah anak-anak untuk bermain
agar mereka lebih siap menghadapi dan menjalani kehidupan di dunia
ini dan mereka siap pula menerima Yesus dan hidup sebagai murid
Kristus."
Bahan diedit dari sumber:
Judul buku: Menciptakan Sekolah Minggu yang Menyenangkan
Penulis : Sudy Ariyanto dan Helena Erika
Penerbit : Gloria Graffa, Yogyakarta, 2003
Halaman : 75 - 89
-=- TIPS -=-
MEMPERSIAPKAN ACARA PERMAINAN DI SEKOLAH MINGGU
===============================================
Acara sekolah Minggu ternyata bukan hanya bernyanyi, mendengar
firman Tuhan, berdoa, atau kreativitas, tetapi bisa juga dalam
bentuk permainan. Sekolah Minggu perlu melakukan permainan untuk
memperlihatkan kasih dan kekudusan dari Allah. Dan kalau sekolah
Minggu tidak memberikan permainan yang kudus dan rohani, akibatnya
anak-anak lebih mengenal dan melakukan permainan yang hanya memiliki
nilai duniawi dan tidak memberikan manfaat belajar yang tinggi. Oleh
karena itu, mari kita mulai lebih serius lagi memikirkan permainan
di sekolah Minggu yang selama ini cenderung hanya dijadikan selingan
saja.
Berikut ini beberapa petunjuk jika ingin mengadakan satu hari khusus
untuk permainan di sekolah Minggu Anda.
1. Siapkan ide dan para pelayan.
-----------------------------
Mungkin dalam pikiran Anda sudah ada ide dan bentuk acara
permainan yang ingin diwujudkan dalam kegiatan kali ini. Jika
belum ada ide, banyak sekali referensi yang bisa ditemukan di
sekeliling Anda, misalnya dari buku, internet, majalah, bahkan
pengalaman-pengalaman dari rekan sepelayanan. Jika sudah ada,
bagikan ide ini dengan para pengurus sekolah Minggu atau para
pelayan. Setelah itu, buatlah program acara dan tentukan para
petugas yang bertanggung jawab akan jalannya acara permainan
tersebut.
2. Mempersiapkan acara permainan.
------------------------------
Untuk program acara, yang perlu disiapkan adalah daftar permainan
yang akan dilaksanakan. Kemudian analisalah manfaat mental,
fisik, dan rohani permainan-permainan tersebut bagi anak. Dari
setiap permainan yang diadakan, hindari permainan yang bersifat
individualistis, persaingan kasar, atau yang dapat mengakibatkan
pihak yang kalah dipermalukan. Cari permainan yang bertujuan
untuk lebih mengenal Allah, membangun, mengikat kasih, bekerja
sama, dan tidak mengandung unsur kekerasan. Tidak perlu pusing
untuk menciptakan sendiri permainan tersebut. Sudah banyak buku-
buku permainan rohani Kristen yang dapat Anda pakai atau
kembangkan sendiri.
Saat melakukan program khusus permainan, gunakanlah sedikit waktu
saja untuk ibadah. Pelajaran firman Tuhan harus bisa disampaikan
melalui permainan yang telah dipilih. Dalam persiapan program
acara ini, harus sudah dipikirkan pula peralatan yang dibutuhkan
dan jalannya acara permainan dari awal sampai akhir. Siapkan tema
yang menarik untuk acara ini agar anak lebih antusias lagi untuk
mengikutinya. Permainan harus dipilih berdasarkan kelompok kelas
dalam sekolah Minggu Anda. Untuk ibadah bisa disatukan, tetapi
jika tiba saatnya untuk bermain, tentu saja harus ada pembagian
berdasarkan umur/kelas.
Siapkan lembar evaluasi yang harus diisi anak di rumah untuk
melihat dampak acara ini kepada anak-anak. Tekankan evaluasi yang
bersifat rohani dalam form tersebut.
3. Sarana dan prasarana.
---------------------
Daftarkan peralatan yang dibutuhkan untuk permainan dan segera
penuhi pengadaan peralatan tersebut paling lambat seminggu
sebelum hari H. Untuk tempat, jika tidak sedang musim hujan, akan
bagus sekali jika diadakan di lapangan terbuka atau halaman
gereja. Jika diadakan di dalam ruangan, anak-anak bisa kurang
leluasa dan akibatnya dapat mengurangi antusias mereka dalam
bermain. Untuk itu, adakanlah acara permainan ini bukan saat
sedang musim hujan. Jika lapangan itu bukan lapangan yang teduh,
mungkin bisa diusahakan pelindung dari kain/terpal agar anak-anak
tidak kepanasan.
Usahakan untuk menyediakan paling tidak air putih untuk
mengembalikan cairan tubuh yang mungkin terkuras karena bergerak
terus. Jika memungkinkan bisa menyediakan makanan ringan.
4. Pelaksanaan acara.
------------------
a. Umumkan pelaksanaan acara ini kepada anak-anak dan orang tua
agar mereka betul-betul siap mengikuti acara ini.
b. Periksa seluruh persiapan dua hari sebelum hari H. Semua sudah
harus siap, baik para petugas yang sudah harus mengetahui
tugas mereka, tempat penyelenggaraan acara, peralatan
permainan, maupun pernak-pernik lain yang dibutuhkan.
c. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan di tempatnya oleh
mereka yang bertugas menyiapkannya, tiga jam sebelum acara
atau lebih baik lagi sehari sebelum hari H.
d. Saat waktunya tiba, atur anak-anak dengan tertib di tempat
yang sudah ditentukan. Ruang terbuka sangat mudah menarik
perhatian mereka untuk segera "beraktifitas sendiri".
e. Buka acara dengan ibadah singkat (dua atau tiga lagu, doa, dan
renungan lima menit.)
f. Laksanakan acara permainan sesuai dengan persiapan Anda.
g. Akhiri acara dengan doa dan jangan lupa bagikan form evaluasi
yang harus diisi anak atau orang tua, jika anak belum bisa
menulis/membaca. Minta mereka mengumpulkannya saat ibadah
sekolah Minggu berikutnya.
Oleh: Davida
-=- AKTIVITAS -=-
IDE PERMAINAN UNTUK SEKOLAH MINGGU
==================================
I. MENDENGARKAN SUARA GEMBALA (UNTUK KELAS KECIL)
Persiapan:
----------
1. Sebuah tongkat
2. Jumlah peserta tidak terbatas
3. Permainan diadakan di luar ruangan
Cara bermain:
-------------
Para peserta yang lain berdiri dengan membuat lingkaran. Mereka
diumpamakan sebagai domba-domba. Kemudian salah seorang dari mereka
yang cukup lincah ditunjuk untuk menjadi gembala dan berdiri di
tengah-tengah lingkaran.
Gembala tersebut memukul tongkatnya ke lantai dan berkata, "Jalan!"
maka "domba-domba" itu harus mengatakan "mbek" sambil berjalan di
tempat. Suara domba itu harus sesuai dengan irama pukulan yang
dibuat oleh gembala. Kalau pukulannya cepat, domba-domba itu harus
berjalan cepat. Kalau pukulannya lambat, domba-domba itu harus
berjalan lambat.
Kalau gembala mengangkat tongkatnya, domba-domba itu harus bertepuk
tangan dan berhenti berjalan. Tepukan mereka juga harus sesuai
dengan irama yang diberikan oleh gembala. Kalau tongkat diangkat
satu kali, domba-domba itu bertepuk tangan satu kali. Kalau tongkat
itu digerakkan dengan cepat, tepukan mereka juga harus cepat.
Demikianlah seterusnya sesuai dengan yang diinginkan oleh si
gembala.
Tujuan:
-------
Dalam Injil Yohanes 10:27, Tuhan Yesus mengumpamakan diri-Nya
sebagai gembala. Kalau kita adalah domba-domba-Nya kita pasti
mengenal suara-Nya dan mengikut Dia karena Tuhan Yesus juga mengenal
domba-domba-Nya.
II. TEBAK-TEBAKAN (KELAS BESAR)
Persiapan:
----------
Beberapa potongan kertas yang bertuliskan satu ayat Alkitab.
Cara bermain:
-------------
Para peserta dibagi menjadi dua kelompok. Kemudian pemimpin
permainan memanggil salah seorang dari setiap kelompok maju ke
depan untuk melihat ayat Alkitab yang ditulis pada sehelai kertas.
Masing-masing mereka harus membuat gerakan-gerakan untuk menerangkan
ayat tersebut, tetapi tidak boleh mengeluarkan suara.
Pembimbing memberi batas waktu (misalnya satu setengah menit) kepada
kedua wakil kelompok untuk menawar. Apabila ayat tersebut belum juga
dapat ditebak, setiap kelompok diberi kesempatan untuk menawar
sebanyak tiga kali agar waktunya diperpanjang.
Tujuan:
-------
Supaya kita menyimpan janji Tuhan di dalam hati sehingga kita tidak
berdosa kepada-Nya (Mazmur 119:11).
Sumber diedit dari:
Judul buku: 100 Permainan dan 500 Kuis Alkitab
Penulis : Dr. Mary Go Setiawani dan Rachmiati
Penerbit : Kalam Hidup, Bandung, 1994
Halaman : 74 - 75 dan 168
-=- WARNET PENA -=-
MEBIG INDONESIA
===============
http://www.geocities.com/sudi_ariyanto/MEBIG_Indonesia.html/
Salah satu bentuk pelayanan untuk anak-anak yang dapat dijumpai
secara online adalah pelayanan MEBIG Indonesia. Dalam situsnya,
MEBIG (Memory Bible Game) menjabarkan materi-materi yang diperlukan
oleh para guru sekolah Minggu (GSM) untuk menolong anak-anak agar
senang ke gereja, mendengar firman Tuhan, bertumbuh, dan mau
melayani. Karena itu, situs MEBIG menyediakan informasi selengkap-
lengkapnya, mulai dari Kuis Perjanjian Baru, Permainan asli produksi
MEBIG, hingga Contoh Kurikulum Pembinaan GSM. Sedangkan bagi para
guru/pelayan anak, MEBIG menyediakan Forum sebagai sarana komunikasi
antarpelayan, memberikan Jadwal Pelayanan, dan Jadwal Seminar MEBIG.
Sumber: LINKS Direktori Kristen
URL : http://www.sabda.org/links/detail/mebig.htm
-=- MUTIARA GURU -=-
Rencana pelajaran mingguan saya:
Hari ini saya akan melatih pikiran, tubuh,
dan roh saya -- makanan untuk kehidupan
----------------------------------------------------------------------
Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA
http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
======================================================================
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org >
Alamat Berhenti : < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org >
Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/
------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------------
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: subscribe-i-kan-BinaAnakhub.xc.org
Untuk berhenti kirim e-mail ke: unsubscribe-i-kan-BinaAnakhub.xc.org
Untuk arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/
|
|