Umat Kristen Jangan sampai Menjadi Kerajaan

Umat kristiani sebagai warga gereja, jangan sampai tumbuh menjadi kerajaan-kerajaankecil yang eksklusif. Umat kristiani harus meneladani Yesus yang membawa kesaksian kebenaran, berbaur dengan masyarakat.

[block:views=similarterms-block_1]

Imbauan tersebut disampaikan Pdt RA Waney MTh ketika menyampaikan renungan singkat dalam ibadah konsolidasi Partisipasi Kristen Indonesia (Parkindo) di rumah kediaman Mayjen Theo Syafei, Jumat (23/9) petang. Waney mengingatkan, agar gereja-gereja dengan masing- masing sinode atau denomasi, tidak membangun kerajaan sendiri- sendiri.

Ketua Umum Sinode Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) itu menilai, akan sangat berbahaya apabila warga gereja menjadi kelompok fanatisme yang sangat eksklusif lalu merasa diri paling benar, terhadap masyarakat sekitar bahkan terhadap sesama umat Kristen sendiri. Misalnya, tidak mau berbaur dengan masyarakat sekitar termasuk mengabaikan etika bermasyarakat dan bernegara.

Pdt Waney mempertanyakan apakah kesaksian kebenaran seperti itu alkitabiah atau tidak. Menurutnya, umat kristiani harus berlaku seperti Yesus Kristus sendiri yang bersaksi atas kebenaran ilahi dengan berbaur bersama masyarakat dan menyelami kehidupan manusia.

Bersaksi

Namun dari cara Yesus sendiri, justru muncul keberanian bersaksi tentang kebenaran. Sekalipun di hadapan Pontius Pilatus yang dikenal sangat berani dan keras kepala, Yesus berani mengatakan, Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.

Ibadah konsolidasi tersebut dihadiri Ketua Dewan Penasehat Parkindo, Sabam Sirait, tuan rumah Theo Syafei dan istrinya, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Parkindo, SM Doloksaribu, Edward Tanari (Sekretaris Jenderal), John Palinggi, dua mantan anggota DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Sterra Pieters dan Hobbes Sinaga dan mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Marthinus Monot serta dua artis Tetty Manurung dan Joan Tanamal.

Menurut Ketua Umum Parkindo, acara ini diselenggarakan sebagai persiapan menjelang Musyawarah Nasional (Munas) III Parkindo. Dia mengakui sangat sulit menghidupkan Organisasi Massa (Ormas) seperti Parkindo dari pada organisasi partai politik.

Sabam Sirait dan Theo Syafei dalam kesempatan tersebut memahami kesulitan menghidupkan Parkindo. Untuk itu, keduanya setuju dengan imbauan Pdt Waney, agar umat kristiani tidak tumbuh menjadi kerajaan- kerajaan sendiri, tetapi hendaknya tumbuh bersama-sama bahu membahu dan hidup bersama masyarakat sekitar dari agama mana pun sehingga tidak menimbulkan egoisme atau eksklusifisme

.Sumber: Suara Pembaruan Daily