Samurai

Oleh: Rudy tan

Apa yang terbersit dalam pikiran kita saat membaca kalimat "samurai" atau mendengar kata samurai, tentunya yang terpikir adalah kekerasan dan kekerasan, atau kemisteriusan suatu pergerakan organisasi atau perorangan dengan kemampuan yang sangat mumpuni dalam segala bidang.



Kalau kita masuk lebih mendalam akan filosofi kehidupan samurai adalah keluar biasaan manusia yang terdoktrinasi jiwa, perkataan dan perbuatannya serta tanggung jawabnya kepada "tuannya" secara totalitas dalam LOYALITAS, KEJUJURAN, MENJUNJUNG TINGGI WIBAWA, KEHORMATAN&HARGA DIRI serta MELAKSANAKAN TANGGUNG JAWAB dengan segala konsekwensi akibatnya,....hormat kepada orang lain, jantan, berani mati untuk membela yang lemah, menegakkan "kebenaran",....... ini jiwa filosofi hidup seorang samurai.

Jika membandingkan dengan para murid Yesus yang radikal setelah turunnya roh kudus atas mereka, ini ada kemiripan,... bagaimana jika atau kalau jiwa samurai ini ditempakan didoktrinalkan kepada para jemaat pengikut Kristus?

Bukankah akan terciptanya umat pengikut Kristus militan yang luar biasa dalam menTuankan Yesus sebagai Allah? ini akan memberikan proses aplikasi keimanan yang berbuat bukan keimanan yang mati tanpa bekal dan kemampuan.

Bagai mana menurut anda?