Perlengkapan Senjata Umat Kristen

Penulis : Frank Breaden

Ada dua cara untuk memasuki medan peperangan Kristiani. Yang pertama dengan memagari diri kita sendiri dengan penghalang-penghalang yang terdiri dari peraturan dan disiplin. Inilah cara yang negatif. Cara yang lain ialah dengan mengisi dirikita dengan hal-hal yang baik dan indah sehingga kejahatan tidak menarik lagi bagi kita. Inilah cara yang positif.

[block:views=similarterms-block_1]

Cerita Yunani purbakala mengenai Ulysses, Orpheus, dan Pulau-pulau Sirens memberikan sebuah ilustrasi tentang cara yang disebut diatas. Pada waktu Ulysses mendekati pulau yang berbahaya itu, ia memerintahkan supaya kepung pelaut-pelaut yang dipimpinnya itu ditutupi dengan lilin, lalu ia mengikat diri sendiri ke tiang layar supaya ia tidak bisa dikalahkan oleh suara nyanyian pulau Sirens yang bisamembuat itu, ia tidak peduli. Ia duduk dengan tenang diatas dek dan tidak mempedulikan lagu-lagu pulau Sirens itu. KARENA IA SENDIRI ADALAH MUSIKUS YANG LEBIH BAIK DARI MEREKA. Ia bisa memainkan musik yang jauh lebih baik sari musik pulau Sirens itu, sehingga lagu-lagu mereka itu tidak berkuasa untuk menaklukkan dia. Ulysses dibentengi dari luar. Orheus dibentengi dari dalam. Alkitab menyarankan cara positif untuk mengalahkan pencobaan. JANGANLAH KAMU KALAH TERHADAP KEJAHATAN, TETAPI KALAHKANLAH KEJAHATAN DENGAN KEBAIKAN. (Rom 12:21). Prinsip Alkitab yang positif ini ditekankan secara lebih luas lagi dalan efesus 6:10-18, dimana kita diajak untuk KENAKANLAH SELURUH PERLENGKAPAN SENJATA ALLAH. Ada tujuh potong perlengkapan senjata ajaib ini. Setiap potong perlu kita pelajari, dan kita diajak untuk memakai perlengkapan senjata seluruhnya. Kitalah yang harus mulai memprakarsainya. Perlengkapan senjata itu tidak akan dipakai secara paksa jika kita tidak mau. Tidak datang sendiri kepada kita. BERIKAT PINGGANG KEBENARAN. Ikat pinggang atau pakaian yang dibuat dari kulit, dilapisi dengan logam, dikenakan oleh tentara Roma pada zaman Paulus. Pakanian ini memberi kebebasan bergerak tetapi memberi perlindungan pada perut dan paha. Untuk Rasul Paulus, Kebenaran Allah senada dengan ikat pinggang yang memberi perlindungan. Kebenaran terdapat dalam firman Allah. Ini berarti bahwa pengetahuan Alkitab tangan pertama dan yang mendalam adalah perlengkapan senjata yang melindungi terhadap kejahatan. Maka perlu bagi kita untuk membuat kebenaran itu menjadi milik kita denga cara mempelajarinya secara pribadi. Kebenaran yang hanya dijamah sesekali, atau yang terpisah dari kita, tidak memberi perlindungan. Kebenaran akan menjadi perlengkapan senjata yang berguna hanya kalau diizinkan memasuki jiwa dengan iman pribadi dan dengan mempelajarinya secara berkesinambungan. BAJU ZIRAH KEADILAN (ayat 14) Tentara Romawi diberikan perlengkapan penutup dada untuk melindungi jantung dan anggota tubuh lainnya yang amat vital. Biasanya penutup dada ini dibuat dari bahan logam dan bisa terdiri dari satu potong atau beberapa potong yang terpisah. Keadilan Alkitabiah bagi manusia termasuk pembebasan dari dosa, dan pemberian kekuatan untuk melawan kuasa dosa. Kedua pemberian ini adalah karunia Ilahi dan tidak tergantung atas usaha dan kebaikan manusia. Karena itu diberikan pada kita melalui pembenaran atau dianugrahkan melalui pengudusan.baju zirah keadilan adalah perlengkapan senjata untuk perlindungan yang disediakan seluruhnya oleh Allah. KAKIMU BERKASUTKAN KERELAAN UNTUK MEMBERITAKAN INJIL Tentara zaman Rasul Paulus membutuhkan perlengkapan senjata untuk kaki. Demikian umat Kristiani zaman ini. Kasut adalah ibarat peredam kejut yang memberikan perlindungan dari duri, onak, batu dan segala ganguan dijalan. Kasut juga membantu menguatkan kaki dan memberi stabilitas waktu terlibat dalam pertempuran. Demikian lah injil damai sejahtera memastikan damai dengan Allah da denga manusia menjadi peredam kejut rohani dan stabilisator rohani yang ampuh. Injil bila diterima dan diterapkan, akan melindungi kita dari luka , bilur, gesekan dan gangguan yang menyerang kita bukansaja dalam peperangan melawan setan tetapi juga dari manusia yang diperalatnya dari beragam kesukaran. Waktu Paulus menulis keyakinannya menang dalam Roma 8:31-39, ia juga sedang memakaikan kasut injil itu. Diatas segalanya, kasih akan diri sendiri perusak dama sejahtera yang terbesar. Jika diri masih hidup, kita disiap untuk menjaganya dari serangan yang membahayakan. Tetapi jika kitamati hidup kita disembunyikan dalam Allah bersama Kristus maka kita tidak akan memasukkan kedalam hati segala yang menyakitkan walaupun kita abaikan dan disepelekan. Kita akan menjadi tuli terhadap segala celaan dan buta terhadap segala pelecehan dan serangan. Penerimaan kita atas injil damai sejahtera akan menyanggupkan kita untuk melepaskan tangankita in sehingga kita bisa menerima ceercaan dan gangguan gangguan lain tanpa sakit hati. Kita bersyukur pada Allah oleh sebab injil damai sehatera itu. PERISAI IMAN (16) Inilah satu diantara perlengkapan senjata yang paling berarti yang gambapng diganti-ganti posisinya. Perisai menambah dan mempertinggi daya guna alat perlengkapan lainnya. Iman adalah keterbukaan kepada Allah. Dengan spontanitas dan dengan berkesinambungan. Itu adalah ketergantungan mutlak kepada Allah dalam setiap keadaan darurat. Itu juga adalah pengaturan yang sudah ditetapkan untuk menerima capur tangan Allah pada setiap saat dalam segala keadaan. Demikianlah kuasa Iman sehingga dapat membalikkan kekuatan serangan setan yang ganas sekalipun. Dengan bantuan iman kita dapt memadamkan semua panah api dari sijahat. Janji ini bukan sekadar petunjuk untuk kemenangan yang belum pasti atas kejahatan. Janji ini adalah berikut kuasadan perlindungan yang positif, konsisten dan tetap. KETOPONG KESELAMATAN (17) Ketopong memberi pelindungan padakepala, dan kepala adalah tempat kedudukan pertimbangan, kesadaran, berpikir, motivasi, dan pengendalian. Keselamatan yang kita jumpai dalam Alkitab adalah juga suatu istilah yang artinya sangat luas. Keselamatan itu mencakup semua kegiatan Allah terhadap pendosa dalam memberikan terang, perlindungan, penyembuhan, dan berkat. Juga mencaskup kebutuhankita pada hari yan gsudah lalu, sekarang, dan yang akan datang. Karena itu kita boleh bersandar pjada karunia keselamatan yang berasal dair Allah. Hidupkita, reputasi kita, kegemaran kita, kedamaian kita, pengharapan kita bukan lagi bergantung atas belas kasihan manusia, setan atau keadaan. Denga mengenakan ketopong ini kita bisa berkata bersama Paulis: Jika Allah dipihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Rom 8:31), dan siapakah yang aka memisahkan kita dari Kristus? (Rom 3:35). PEDANG ROH, YAITU FIRMAN ALLAH (ayat 17) Pedang adalah senjata untuk menyerabg atau membela diri. Umat Kristen yang terjun dalam peperangan begitu larut dengan Alkitab sehingga firman Allah sudah menyatu dengan dirinya sendiri. Demikian juga halnya dengan Yesus. Ia begitu tekun menyerap dan menhafalkan firman Allah sehingga ada tertulis itu selalu ada diujun gbibirnya dalam setiap kasus darurat. Demikianlah halnya dengan kita. Jika kita diserang pencobaan, jangan kita memandang pada situasi atau pada kelemahan dirikita, tetapi kita harus memandang pada kuasa Firman karena semuakekutan firman itu sudah menjadi milik kita. Setan gemetar dan lari dari hadapan orang yang lemah sekalipun bila ia berlindung pada DEMIKIAN FIRMAN TUHAN. BERDOALAH SETIAP WAKTU DENGAN PERMOHONAN (ayat 18) Doa adalah hubungan langsung dengan sorga yang perlu bagi kita. Kita bisa menutup semua pintu pikiran dosa dan kebimbangan yang meliputi pikiran kita dan semua pemikiran yang tidak suci dengan mengankat jiwa kita pada Allah melalui doa yang tekun. Iblis gemetar bila ia melihat orang kudus yang lemah sekalipun bertelut dalam doa. Pada setiap saan dan walaupun Allah tidak tebatas kekuasaanNya, namun Ia hanya sejauh doa kita. Lalu mengapa umat Kristen yang sedang berperang itu melumpuhkan diri sendiri dan membodohi diri dalam kemenangan dengan cara KESIMPULAN. Dalam kesembilan ayat Alkitab ini, Allah menunjukkan tiga aspek yang paling penting dalam peperangan Kristiani Yaitu:

  • Realisasi yang mendesak dan yang bisa mengancam dalam peperangan sehari-hari dengan sijahat. Yang akan mencapai puncaknya pada akhir zaman (Why 12:12)
  • Kekuatan dan kelicikan musuh yang melebihi kekuatan manusia biasa yaitu si Iblis.
  • Kemampuan pertahanan kita jika kita mengenakan senjata pertahanan itu.

Peperangan ini bukanlah peperangan yang berpura-pura, bukan peperangan main-main, bukan peperangan bayangan, melainkan peperangan yang menentukan antara hidup dan mati dan yang menentukan nasib. Mengenai diri kita, kita ini bukanlah tandingan musuh kegelapan dan kejahatan yan gdiarahkan pada kita. Karena itru kita diajak supaya kita kuat didalam Tuhan, hanya Ilahi yang dapat bertahan dan mengalahkan kekuatan musuh yang melebihi kekuatan manusia itu. Alangkah kuatnya penghiburan yang diberikan dalam firman Kristus: AKU TELAH MEMBERIKAN KUASA KEPADA KAMU UNTUK MENAHAN KEKUATAN MUSUH (Luk 10:19) Sumber: The New Pictorial Aid