Indonesia Membutuhkan Pemimpin yang Berhikmat dan Takut akan Tuhan

Oleh: Billy Fredrik Sobalely

Bacaan: 1 Raja-raja 4 : 21-34
"Dan Allah memberikan salomo hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut"
Indonesia telah selesai memilih para wakil rakyat di lembaga legislative (DPR, MPR, DPRD, DPD). Dan sekarang bangsa Indonesia akan melaksanakan pemilihan presiden dan wakil presiden yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 juli 2014. Ada dua calon capres dan cawapres. No urut 1 ada pasangan Prabowo subianto (capres) dan Hatta rajasa (cawapres). Sedangkan di no urut 2 ada pasangan Jokowidodo (capres) dan Jusuf kalla (cawapres).


Kedua pasang capres dan cawapres sudah memiliki banyak sekali pengalaman di dunia politik Indonesia. Berbagai prestasi dan penghargaan di peroleh oleh para capres dan cawapres tersebut. Tetapi ada satu pertanyaan dalam diri saya apakah mereka memiliki hikmat?. Mungkin bukan hanya saya yang bertanya mungkin kita semua rakyat Indonesia memiliki pertanyaan yang sama. Kita mau belajar dari kepemimpinan raja salomo.
Raja salomo adalah raja ketiga bangsa Israel. Sejak umurnya masih muda salomo sudah diangkat menjadi raja bangsa Israel menggantikan ayahnya raja daud. Pasti kita semua tahu apa yang membuat salomo sukses memimpin bangsa Israel, bangsa yang begitu besar. Yang membuat raja salomo sukses dalam memimpin bangsa Israel adalah HIKMAT dan takut akan Tuhan yang berasal dari Allah. Ketika Allah bertanya kepada salomo apa yang salomo inginkan, salomo meminta hikmat dan pengertian untuk dapat membedakan yang baik dan yang jahat (1 Raja-raja 3 : 9 ). Salomo memiliki kerendahan hati yang begitu besar. Dia tidak meminta umur yang panjang atau pun harta kekayaan.
Bangsa Indonesia memiliki kerinduan untuk memiliki pemimpin seperti raja salomo. Yang memiliki hikmat yang sungguh berasal dari Allah serta takut akan Tuhan dalam kehidupanya. Karena pemimpin yang memiliki hikmat sudah pasti dia takut akan Tuhan.
Banyak sekali sekarang pemimpin yang tidak memiliki hikmat. Buktinya banyak kasus kejahatan yang melibatkan para pemimpin, salah satu kasus yang paling populer adalah kasus korupsi. Sifat keserakahan yang dimiliki manusia membuat manusia tidak pernah bersyukur untuk apa yang boleh dia terima. Oleh sebab itu ketika pemimpin memiliki hikmat dia akan mampu untuk mengucap syukur dalam segala hal ( 1 Tesalonika 5 : 18 ).
Dalam menjalankan tugasnya presiden dan wakil presiden harus siap untuk dipimpin oleh Tuhan, jangan menjadi pemimpin yang hanya mau memimpin. Karena tanpa kerendehan hati di hadapan Tuhan saya yakin pemimpin itu akan gagal. Saat salomo berdoa dengan Allah, salomo begitu rendah hati dihadapan Allah. Salomo tahu tanpa pertolongan Tuhan dia akan gagal dalam memimpin bangsa Israel. Pemimpin harus yakin hikmat dari Allah adalah hal yang paling utama di banding harta kekayaan ( Amsal 8 : 11 ).
Mari kita rakyat Indonesia berodoa bersama untuk para pemimpin bangsa ini agar Allah mengarunikan para pemimpin ini hikmat dan takut akan Tuhan sehingga bangsa ini boleh maju dan bertumbuh bersama Tuhan. Serta boleh mengahasilkan hal positif untuk kemuliaan nama Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati. Amin.