Mari Kirimkan Tulisan Anda!

Shalom,
Redaksi mengajak para pengunjung untuk mengirimkan hasil tulisan Anda berwujud artikel, cerita, tip, dan sebagainya.

Caranya mudah, klik saja Kirim Artikel dan ikuti prosedur selanjutnya. Artikel kiriman Anda harus bernafaskan Kristiani. Mohon kesabaran Anda karena hasil tulisan masih menunggu moderasi dari redaksi untuk kemudian ditampilkan di situs e-Artikel.

Redaksi juga mengucapkan terima kasih untuk para pengunjung yang telah bersedia menuangkan hasil tulisannya pada situs kami. Semoga tulisan yang kita buat dapat menjadi berkat bagi sesama.

Tuhan memberkati. 

Baca selengkapnya ... about Mari Kirimkan Tulisan Anda!

Subscribe to Front page feed

Mengapa Menjadi Miskin dalam Roh adalah Baik

Terobsesi dengan Kekayaan

Anda tidak perlu mencurahkan perhatian khusus untuk melihat bahwa budaya kita terobsesi dengan kekayaan. Kita sangat tertarik dengan kehidupan orang kaya. Kita ingin berada di balik jalan masuk yang berpagar, masuk ke dalam pintu yang tertutup, dan mengintip dari balik pagar tanaman yang tinggi untuk melihat seperti apa kastil tersebut dan bagaimana kehidupan kaum elite sebenarnya. Kita menyebutkan mobil-mobil eksotis satu demi satu, berbicara tentang makanan mahal sekali seumur hidup, atau mengingat kembali toko-toko luar biasa di jalur tertata rapi yang pernah kita lewati. Kita menyangkalnya, tetapi diam-diam kita ingin menjadi salah satu dari orang-orang kaya itu, karena jauh di lubuk hati kita percaya bahwa ini mungkin saja kehidupan yang baik. Kita tidak mengakuinya satu sama lain, tetapi ketidakpuasan kita yang tidak terlihat itu dirasakan. Kita masih cenderung berpikir, "Jika saja saya memiliki ______, maka saya akan bahagia." Baca selengkapnya ... about Mengapa Menjadi Miskin dalam Roh adalah Baik

Membajak

Ajaran Tuhan Yesus memukau atau menggugah di sepanjang zaman. Beberapa ajaran Tuhan Yesus menggunakan istilah-istilah atau kosakata dari agrikultural/pertanian. Hal ini menarik bagi saya. Baca selengkapnya ... about Membajak

Kata Kunci: 

JANIN

Bandung. Di sini kami adalah perantauan semata. Kami dari Manado. Suamiku sedang mengambil specialis kandungan. Semuanya terasa tidak bersahabat ...Ha.....ha... mungkin demikianlah lagu kebangsaan semua orang perantauan. Aku adalah ibu beranak satu. Sekarang aku hamil anak kami kedua. Karena suamiku sedang mengambil specialis kandungan dari ilmu kedokteran, maka janinku pun diperiksa. Baca selengkapnya ... about JANIN

Kata Kunci: 

Pages

Subscribe to Front page feed

Anak

Penulis : sonny ar Papaku sudah berumur 63 tahun dan papa berulang tahun juga setiap tgl. 25 desember 2005. Tapi, kami gak pernah secara khusus merayakan hari ultah papa, karena hari itu kami merayakan hari natal. Cuma, pas memberi salam selamat natal, kami memberi "bonus" selamat ulang tahun juga sama papa.

Doa

Penulis : Nababan, Zanchius berkata "All beings whatever, from the highest angel to the meanest reptile to the minutest atom, are the objects of God´s eternal decrees" (The doctrine of absolute predestination).

Penulis : John Paul Jackson

Sangatlah sedikit peristiwa baik terjadi di dunia ini tanpa gerakan kuasa doa. Doa yang benar adalah bersatunya antara kekekalan dengan hal-hal yang sementara. Tuhan mengetahui apa yang akan membuat tujuan-Nya digenapi di bumi; kemudian Ia meminta kita untuk berdoa supaya hal itu terjadi. Jadi, doa sehari-hari yang secara konsisten mengalahkan gerakan musuh. Ketika kita berdoa, musuh kita harus meresponi pekerjaan Tuhan yang digerakkan oleh doa-doa kita. Maka, pada kenyataannya, musuh kita pun harus meresponi kita sebagai ganti respon kita atas serangannya.

Penulis : Anthony de Mello SJ

Pertanyaan : mengapa saya sering gagal dalam doa ?. Jawabannya sungguh sederhana. Karena kita belum belajar berdoa dengan baik. Ada beberapa syarat untuk berdoa dengan baik, yaitu :

Doktrin

Penulis : Frank Breaden

Ada dua cara untuk memasuki medan peperangan Kristiani. Yang pertama dengan memagari diri kita sendiri dengan penghalang-penghalang yang terdiri dari peraturan dan disiplin. Inilah cara yang negatif. Cara yang lain ialah dengan mengisi dirikita dengan hal-hal yang baik dan indah sehingga kejahatan tidak menarik lagi bagi kita. Inilah cara yang positif.

Sumber: Buletin GKI Kayu Putih Jakarta

Penulis : Pdt. Mangapul Sagala

Pengantar: Peristiwa yang terjadi di Aceh pada tgl 26-12-04, yaitu adanya gempa tektonik berskala 8,9 richter dan diikuti oleh gelombang besar Tsunami telah mengakibatkan bencana nasional dan regional yang sangat dahsyat, yang merupakan bencana terbesar di abad ini. Akibatnya, bukan saja terjadi kerugian materi trilyunan rupiah, tetapi juga korban jiwa ratusan ribu orang. Di Nanggroe Aceh Darussalam saja, lebih dari 137,000 orang yang meninggal dunia. Karena itu, berbagai pertanyaan muncul ke permukaan, baik dari kalangan awam, rohaniwan maupun ilmuwan. Mengapa harus terjadi bencana yang memakan korban jiwa sebanyak itu? Berbagai pertanyaan terus muncul dan dicoba untuk mencari jawabannya. Akibatnya, tidak selamanya memberikan jawaban yang semakin jelas dan memuaskan, tetapi ada juga yang membingungkan. Mengapa demikian? Karena diskusi y! ang dilakukan tsb seringkali tidak memiliki dasar-dasar pemikiran atau keyakinan bersama. Masing-masing orang atau kelompok secara bebas memberikan pandangannya.

Keluarga

Penulis : Pdt. Dr. Paul Gunadi

Di Amerika Serikat, setiap tahunnya sekitar 28% penduduknya mengalami gangguan mental, termasuk di antaranya tujuh juta anak-anak serta remaja dan 15% hingga 25% di antaranya adalah orang tua yang berusia 65 tahun ke atas. Lebih lanjut, kira-kira 30.000 orang mengakhiri hidup mereka setiap tahunnya. berita yang dipublikasikan oleh majalah Nurse Week, Vol. 13, No.12 ini sudah tentu mencengangkan kita semua dan membuat kita bertanya, apa gerangan yang membuat begitu banyak orang di sana hidup merana.

Sumber: Gema Sion Ministry

"Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan" [ Efesus 6:4 ].

Penulis : Walsinur Silalahi

Saya butuh suami yang mau duduk dan menemani saya.Bukan hanya membiayai pengobatan yg mahal,makanan yg enak dan perawatan di rumah sakit yang paling utama,"keluh seorang isteri yang sedang sakit berat.

Kesaksian

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca:

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca:

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca: